Senin, 04 Maret 2019

Kandungan surat Asy Syu'araa'

Surat ini terdiri dari 227 ayat termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Dinamakan Asy Syu’araa’ (kata jamak dari Asy Syaa’ir yang berarti penyair) diambil dari kata Asy Syuaraa’ yang terdapat pada ayat 224, yaitu pada bagian terakhir surat ini, di kala Allah s.w.t. secara khusus menyebutkan kedudukan penyair- penyair. Para penyair-penyair itu mempunyai sifat-sifat yang jauh berbeda dengan para rasul-rasul; mereka diikuti oleh orang-orang yang sesat dan mereka suka memutar balikkan lidah dan mereka tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan apa yang mereka ucapkan. Sifat-sifat yang demikian tidaklah sekali-kali terdapat pada rasul-rasul. Oleh karena demikian tidak patut bila Nabi Muhammad s.a.w. dituduh sebagai penyair, dan Al Quran dituduh sebagai syair, Al Quran adalah wahyu Allah, bukan buatan manusia.

Pokok isinya:
1. Keimanan: Jaminan Allah akan kemenangan perjuangan rasul- rasul-Nya dan keselamatan mereka. Al Quran benar- benar wahyu Allah yang dibawa turun ke dunia oleh Malaikat Jibril a.s. (Ruuhul amiin); hanya Allah yang wajib disembah.

2. Hukum-hukum: Keharusan memenuhi takaran dan timbangan; larangan mengubah syair yang berisi cacian-cacian, khurafat- khurafat, dan kebohongan-kebohongan.

3. Kisah-kisah: Kisah-kisah Nabi Musa a.s. dengan Fir’aun; kisah Nabi Ibrahim a.s. dengan kaumnya; kisah Nabi Nuh a.s. dengan kaumnya; kisah Nabi Shaleh a.s. dengan kaumnya (Tsamud); kisah Nabi Hud a.s. dengan kaumnya (Ad), kisah Nabi Luth a.s. dengan kaumnya; kisah Nabi Syu’aib a.s. dengan penduduk Aikah.

4. Dan lain-lain: Kebinasaan suatu bangsa atau umat disebabkan mereka meninggalkan petunjuk-petunjuk agama; tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam dan perobahan-perobahannya adalah bukti adanya Tuhan Yang Maha Esa; petunjuk-petunjuk Allah bagi pemimpin agar berlaku lemah lembut terhadap pengikut-pengikutnya; turunnya kitab Al Quran dalam bahasa Arab sudah disebut dalam kitab- kitab suci dahulu.



Sebagian besar surat Asy Syu’araa’ menerangkan kisah nabi-nabi dengan umatnya masing-masing. Mereka mengalami penderitaan dan permusuhan dari kaumnya, tetapi pada akhirnya mereka mendapat kemenangan, dan lawan-lawan mereka mengalami kehancuran.
Kisah-kisah ini diceritakan olah Allah untuk menghibur hati Rasulullah s.a.w. dan kaum muslimin; karena kelak mereka akan mendapat kemenangan sebagaimana para rasul zaman dahulu itu.

HUBUNGAN SURAT ASY SYU’ARAA’ DENGAN SURAT AN NAML
1. Surat An Naml melengkapi surat Asy Syu’araa’ dengan menambahkan ke dalamnya kisah nabi-nabi yang tidak terdapat dalam surat Asy Syu’araa’, yaitu kisah Nabi Daud a.s. dan Nabi Sulaiman a.s.
2. Juga terdapat pada surat An Naml tambahan-tambahan uraian kisah Nabi Luth a.s. dan Nabi Musa a.s. yang keduanya ada diceritakan dalam surat Asy Syu’araa’.
3. Masing-masing dari kedua surat ini memuat sifat Al Quran dan menerangkan bahwa Al Quran itu benar-benar diturunkan dari sisi Allah s.w.t.
4. Kedua surat ini sama-sama menghibur hati Nabi Muhammad s.a.w. yang mengalami bermacam-macam penderitaan dan permusuhan dari kaumnya.

Menafkahi keluarga

Dari Sa’d bin Abi Waqqash radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّكَ لَنْ تُنْفِقَ نَفَقَةً تَبْتَغِى بِهَا وَجْهَ اللَّهِ إِلاَّ أُجِرْتَ عَلَيْهَا، حَتَّى مَا تَجْعَلُ فِي فِي امْرَأَتِكَ

“Sungguh tidaklah engkau menginfakkan nafkah (harta) dengan tujuan mengharapkan (melihat) wajah Allah (pada hari kiamat nanti) kecuali kamu akan mendapatkan ganjaran pahala (yang besar), sampaipun makanan yang kamu berikan kepada istrimu” (HR. Bukhari 56 dan Muslim 1628).

Hadits yang agung ini menunjukkan besarnya keutamaan besarnya penghargaan islam kepada suami yang menafkahi anggota keluarganya dengan niat ikhlas karena mengharapkan wajah Allah (Simak Syarh sahih Muslim, an-Nawawi, 6/16).

Bahkan ini termasuk amal infak yang paling utama dan besar pahalanya. Rasulullah bersabda: “Dinar (uang) yang kamu infakkan (untuk kepentingan berjihad) di jalan Allah, dinar yang kamu infakkan untuk memerdekakan budak, dinar yang kamu sedekahkan untuk orang miskin, dan dinar yang kamu infakkan untuk (kebutuhan) keluargamu, yang paling besar pahalanya adalah dinar yang kamu infakkan untuk keluargamu” (HR. Muslim 2358).

Beberapa faidah penting yang dapat kita petik dari hadits ini:

Amal perbuatan manusia tergantung niatnya, sehingga infak yang dilakukan seorang hamba untuk orang yang dicintainya dengan niat karena melaksanakan perintah Allah dan mencari keridhaannya bernilai pahala di sisinya. (Tuhfatul ahwadzi, 5/398).Amal perbuatan yang mubah asalnya (boleh dilakukan tanpa ada dosa dan pahala) kalau diniatkan ikhlas karena mengharapkan wajah Allah maka akan bernilai ibadah dan menjadi amal ketaatan yang mendapat pahala di sisi Allah. (Syarh sahih Muslim, 6/16).Imam Ibnu daqiq al-‘Id berkata: “Dalam hadits ini terdapat dalil bahwa pahala berinfak (didapatkan) dengan syarat niat yang benar (ikhlas) mengharapkan wajah Allah. Dan ini adalah perkara yang sulit dan tidak butuh perhatian serius, karena jika berlawanan dengan tuntutan syahwat dan watak manusia maka akan menjadikannya tidak menghasilkan pahala yang diharapkan, sampai (dijadikan niatnya ikhlas) mengharapkan wajah Allah.” (Ihkaamul ahkam, 2/460).Hadits ini tidaklah menunjukkan bahwa seorang muslim hanya mencukupkan diri dengan menafkahkan hartanya bagi keluarganya dan tidak bersedekah di jalan kebaikan lain yang disyariatkan Islam, bahkan sebaliknya, Islam sangat menganjurkan menyedekahkan kelebihan harta di jalan Allah , karena inilah yang menjadi sebab harta akan kekal dan menjadi simpanan kebaikan yang berlipat ganda di sisi Allah (Syarh sahih Muslim, 6/16). Sebagaimana sabda Rasulullah : “Sedekah itu tidaklah mengurangi harta” (HR.Muslim 2588).

وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين، وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين



Dikutip dari https://konsultasisyariah.com

Manfaat madu

Manfaat dari madu ini sudah dirangkum dengan jelas dalam surat an-nahl ayat 69 yang berbunyi :

ثُمَّ كُلِي مِن كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسۡلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلاً يَخۡرُجُ مِن بُطُونِهَا شَرَابٌ مُّخۡتَلِفٌ أَلۡوَانُهُ فِيهِ شِفَاء لِلنَّاسِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً لِّقَوۡمٍ يَتَفَكَّرُونَ (69

Yang artinya : “kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.” Ini menyatakan bahwa madu adalah salah satu dari minuman halal dalam islam. Dan berikut 8 manfaat madu dalam pandangan islam, yaitu:

1. Pencegahan Penyakit Berbahaya

Telah dijelaskan di dlaam islam, bahwa tidak ada penyakit yang tidak ada obatnya bukan? Begitu juga dengan madu. Madu ini bisa menjadi pengobat dari beragam penyakit dan bahkan saking ampuhnya madu jiga di juluki rajanya obat dimana ada banyak sekali manfaat madu yang tidak pernah di duga dan bahkan terlihat sangat sempurna.

Bahkan madu juga dijelaskan dalam salah satu hadis yaitu : “Kesembuhan dari penyakit itu dengan melakukan tiga hal : berbekam, minum madu dan dibakar dengan besi panas. Tetapi aku melarang umatku membakar dengan besi panas itu.” (HR Al-Bukhari).

Beberapa hal yang bisa di cegah dari mengkonsumsi madu secar rutin adalah penyakit kanker dan juga penyakit jantung. Hal yang sangat ajaib bukan? Dimana kita ketahui bahwa penyakit kanker dan juga penyakit jantung adalah sekumpulan penyakit berbahaya yang sering menjadi penyebab kematian sekarang ini.

Karena banyaknya zat-zat berbahaya yang sering menginfeksi sel tubuh dna memicu terjadinya beragam penyakit berbahaya.

2. Mengatasi Gangguan Pencernaan

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pengobatan madu dapat membantu gangguan seperti bisul dan bakteri gastroenteritis. Hal ini mungkin terkait dengan manfaat madu yang sangat banyak tersebut. Karena beragam manfaat ini maka sangat dianjurkan untuk mempelajari cara makan rasullulah yang menganjurkan kita untuk lebih menyukai dan membiasakan mengkonsumsi madu setiap hari dalam jumlah yang pas.

3. Anti-bakteri, anti iritasi dan anti jamur

Semua madu bersifat antibakteri karena lebah menambahkan enzim yang membuat hidrogen peroksida. Dan minuman bermanfaat serta berkhasiat ini juga merupakan minuman yang diyakini anti iritasi dan juga anti jamur. Inilah mengapa madu sangat di anjurkan dalam mengobati banyak permasalahan di dalam tubuh.

4. Meningkatkan Stamina

Tahukah anda bahwa para Atlet Olimpiade kuno akan makan madu dan buah ara kering untuk meningkatkan penampilan mereka. Ini sekarang telah diverifikasi dengan studi modern, menunjukkan bahwa ini lebih unggul dalam mempertahankan kadar glikogen dan memperbaiki waktu pemulihan daripada pemanis lainnya. Dan madu memang mengandung beberapa zat penting untuk meningkatkan stamina tubuh.

5. Mengurangi Batuk dan Iritasi Tenggorokan

Ini membantu dengan adanya masalah batuk, terutama madu soba. Dalam sebuah penelitian terhadap 105 anak-anak, satu dosis madu soba sama efektifnya dengan dosis dekstrometorfan tunggal dalam mengurangi batuk malam hari dan membiarkan tidur yang nyenyak. Bahkan anti iritasi dan anti bakteri yang dimiliki madu bisa mengatasi masalah iritasi tenggorokan yang kerap kali melanda anak-anak dan orang dewasa.

6. Elemen Madu

Madu telah digunakan dalam pengobatan Ayurvedic di India setidaknya 4000 tahun dan dianggap mempengaruhi ketiganya dari ketidakitifan materi primitif secara positif. Hal ini juga dikatakan bermanfaat dalam memperbaiki penglihatan, penurunan berat badan, penyembuhan impotensi dan ejakulasi dini, gangguan saluran kemih, asma bronkial, diare, dan mual.

Madu disebut “Yogavahi” karena memiliki kualitas penetrasi jaringan terdalam tubuh. Saat madu digunakan dengan sediaan herbal lainnya, madu ini meningkatkan kualitas obat dari sediaan tersebut dan juga membantu mereka mencapai jaringan yang lebih dalam. Bahkan dalam islam sendiri pengobatan menggunakan madu sudah dikenal dan dianjurkan oleh nabi.

7. Kontrol Gula Darah

Meskipun mengandung gula sederhana, namun kandungan madu tidaklah sama dengan gula putih atau pemanis buatan. Kombinasi pasti fruktosa dan glukosa benar-benar membantu tubuh mengatur kadar gula darah. Beberapa jenis madu memiliki indeks hipoglikemik rendah, sehingga tidak mempengaruhi kadar gula darah Anda. Bahkan madu adalah alternatif bagi penderita diabetes untuk memenuhi kebutuhan gula mereka.

8. Penyembuhan Luka

Mengoleskan  madu secara eksternal terbukti seefektif pengobatan konvensional dengan sulfadiazin perak. Diperkirakan bahwa efek pengeringan gula sederhana dan sifat antibakteri madu bergabung untuk menciptakan efek ini. Studi telah menunjukkan bahwa hal itu sangat berhasil dalam penyembuhan luka. Bahkan madu juga efektif dalam penyembuhan luka bakar, loh.

Beberapa varietas memiliki sejumlah besar kandungannbakteri ramah. Ini mencakup sampai 6 spesies lactobacilli dan 4 spesies bifidobacteria. Ini bisa menjelaskan tentang sifat terapeutik madu yang yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Namun walaupun madu adalah salah satu makanan halal, namun sebaiknya jangan diberikan untuk bayi kurang dari usia 6 bulan.

Karena kandungan dari Spora Clostridium botulinum telah ditemukan dalam persentase kecil madu. Hal ini tidak berbahaya bagi orang dewasa dan anak-anak yang lebih tua, namun bayi dapat memiliki reaksi penyakit yang serius di tahun pertama. Jangan menambahkan madu ke makanan bayi atau gunakan sebagai alternatif untuk menenangkan bayi yang rewel atau kolik.

Sabtu, 02 Maret 2019

Hukum perdebatan


Debat atau yang disebut dengan sawala adalah kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun kelompok dalam mendiskusikan serta memutuskan masalah dan perbedaan yang timbul. Pada negara-negara oposisi perdebatan biasa terjadi.

Dalam Islam debat disebut jadal/jidal. Debat dalam Islam diperbolehkan apabila hal tersebut diperlukan. Debat dapat menjadi salah satu metode dakwah dalam Islam, namun seorang mukmin harus memahami jika perdebatan merupakan jalan terakhir yang bisa ditempuh dalam berdakwah, perdebatan bukan dilakukan untuk mengawali dakwah. Di dalam (QS. An Nahl[16] : 25), Allah berfirman :

“Serulah(manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.”

Namun, dalam diperbolehkannya debat atau diskusi, Allah dan Rasul-Nya telah menentukan aturan-aturan untuk membatasi perdebatan.

Tatanan berdebat dalam Islam

Sebagai mukmin yang baik, sudah seharusnya kita menjaga akhlak dalam segala perbuatan, termasuk saat sedang melakukan debat. Dibawah ini adalah beberapa tatanan debat dalam islam yang ditujukan untuk menjaga akhlak kita agar tetap baik, sebagai berikut :

Perhatikan topik yang diperdebatkan

Dalam berdebat atau berdiskusi ada hal-hal yang tidak boleh dibahas. Kita hanya boleh membahas hal-hal yang diperbolehkan oleh Allah untuk diperdebatkan dan didiskusikan, dan menjauhi perkara yang dilarang untuk diperdebatkan, misalnya mendebat perkara Allah dan ayat-ayatnya, seperti yang terdapat dalam (QS. Ar-Ra’du[13] : 13) :

“Dan mereka berbantah-bantahan tentang Allah, dan Dia lah Tuhan Yang Maha Keras siksa-Nya.”

Mengingkari kemungkaran dan menyampaikan kebenaran memang merupakan kewajiban seorang muslim. Dalam masalah agama, apabila penjelasan mengenai kebenaran tersebut diterima, maka kehendakilah untuk melanjutkannya. Namun jika ditolak, maka hendaklah segera tinggalkan perdebatan tersebut. Dan untuk urusan dunia tidak ada alasan untuk berdebat karena itu dimurkai oleh Allah SWT, seperti sabda Rasulullah SAW :

“Sesungguhnya orang yang paling dimurkai oleh Allah ialah orang yang selalu mendebat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Mendebat yang dimaksudkan oleh hadits diatas adalah tidak boleh mendebat dengan cara yang batil atau tanpa ilmu.

Debat dengan cara yang baik(ahsan)

Maksudnya adalah debat harus dilakukan dengan cara yang baik dan berpedomankan pada Al-Qur’an dan Hadits, sebagaimana fungsi Al-Qur’an bagi umat manusia yaitu sebagai petunjuk. Ketika berdebat bukan hanya berfokus pada “inti” masalah, tapi juga harus menggunakan akal yang rasional, bukan prasangka buruk semata. Sebagaimana yang terdapat dalam hadits berikut :

“Sesungguhnya perkataan yang paling benar adalah Kitabullah, dan sebaik-baiknya petunjuk adalah petunjuk Muhammad SAW.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Debat dilakukan pada hasil ide yang diperdebatkan

Debat dilakukan untuk menjatuhkan argumentasi-argumentasi yang batil, kemudian memberikan argumentasi bantahan yang benar dan akurat serta harus berdasarkan pada kajian hingga sampai pada suatu kebenaran. Di antara cara berdebat yang diajarkan dalam Al-Qur’an adalah teladan dari Nabi Ibrahim:

Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya(Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan(kekuasaan). Ketika Ibrahim mengatakan : “Tuhanku ialah yang menghidupkan dan mematikan,”orang itu menjawab “Saya dapat menghidupkan dan mematikan,” lalu Ibrahim kembali berkata “Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dari barat,” lalu orang itu terdiam. (QS. Al-Baqarah[2] : 258)

Dari kutipan ayat tersebut  dapat diketahui jika debat dilakukan dengan cara yang baik dan berdasarkan hasil ide dari yang diperdebatkan

Tidak melakukan debat semata-mata untuk kesenangan

Debat menjadi salah satu cara yang digunakan untuk menyampaikan kebenaran dalam Islam seperti yang telah tertulis dalam (QS. An-Nahl[6] : 125). Lalu bukan berarti bisa setiap saat mendebat orang tanpa alasan yang kuat. Orang yang suka menjatuhkan dirinya dalam perdebatan dengan tujuan hanya ingin mendapati dirinya menang, maka hilanglah keberkahan ilmunya. Contohnya dapat kita lihat pada pelaku bid’ah, dia sama sekali tidak mencari kebenaran melainkan hanya ingin mencari-cari pembenaran untuk mendukung pendapatnya, bukan mencari kebenaran yang sejati.

Dan dalam hadist lain, Rasulullah pernah mengatakan jika pelaku bid’ah yang amalannya tidak didasarkan pada urusan agama islam dan sunah Rasul, maka perbuatannya akan ditolak. Dan bid’ah dalam Islam tentu saja tidak diperbolehkan.Dilarang menggunakan perkataan buruk dan keji

Saat berdebat, perlu diingat bahwa kita hanya berargumen untuk ide yang disampaikan, bukan orang yang menyampaikannya. Jadi, kita tidak boleh menggunakan kata-kata kasar yang tidak mencerminkan akhlak terpuji dalam islam. Kita dilarang mencela, berikut dalilnya :

“Bukanlah seorang mukmin jika suka mencela, melaknat dan berkata-kata keji.” (HR. Tirmidzi)

Debat memang diperbolehkan jika diperlukan, namun alangkah baiknya jika seorang mukmin menghindari hal tersebut sekalipun dia berada dipihak yang benar. Karena debat itu hanya menimbulkan amarah, menyebabkan dengki yang merupakan salah satu penyakit hati menurut islam, serta menimbulkan celaan terhadap orang lain. Nabi Muhammad SAW. bersabda :

“Aku berikan jaminan rumah di dasar surga bagi orang yang meninggalkan debat meskipun dia berada dipihak yang benar. Dan aku menjaminkan sebuah rumah ditengah surga bagi orang yang meninggalkan dusta meskipun dalam keadaan bercanda. Dan aku akan menjamin sebuah rumah dibagian teratas surge bagi orang yang membaguskan akhlaknya.” (HR. Abu Dawud)

Dan janganlah melakukan debat jika hanya bertujuan untuk memamerkan ilmu pengetahuan yang dimiliki atau disebut ujub. karena ujub dalam Islam termasuk perilaku dan sifat yang tercela, dan perbuatan pamer dalam islamtentu dilarang.

Kandungan surat Al Furqan

Surat ini terdiri atas 77 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah. Dinamai Al Furqaan yang artinya pembeda, diambil dari kata Al Furqaanyang terdapat pada ayat pertama surat ini. Yang dimaksud dengan Al Furqaan dalam ayat ini ialah Al Quran.
Al Quran dinamakan Al Furqaan karena dia membedakan antara yang haq dengan yang batil. MAka pada surat ini pun terdapat ayat-ayat yang membedakan antara kebenaran ke-esaan Allah s.w.t. dengan kebatilan kepercayaan syirik.

Pokok-pokok isinya:

1. Keimanan:
Allah Maha Besar berkah dan kebaikan-Nya; hanya Allah saja yang menguasai langit dan bumi; Allah tidak punya anak dan sekutu; Al Quran benar-benar diturunkan dari Allah; ilmu Allah meliputi segala sesuatu; Allah bersemayam di atas Arsy; Nabi Muhammad s.a.w. adalah hamba Allah yang diutus ke seluruh alam; rasul- rasul itu adalah manusia biasa yang mendapat wahyu dari Allah; pada hari kiamat akan terjadi peristiwa-peristiwa luar biasa seperti belahnya langit, turunnya malaikat ke bumi, orang-orang berdosa dihalau ke neraka dengan berjalan atas muka mereka.

2. Hukum-hukum:
Tidak boleh mengabaikan Al Quran; larangan menafkahkan harta secara boros atau kikir; larangan membunuh atau berzina; kewajiban memberantas kekafiran dengan mempergunakan alasan Al Quran; larangan memberikan saksi palsu.

3. Kisah-kisah:
Kisah-kisah Musa a.s., Nuh a.s., kaum Tsamud dan kaum Syu’aib.

4. Dan lain-lain:
Celaan-celaan orang-orang kafir terhadap Al Quran; kejadian- kejadian alamiyah sebagai bukti ke-esaan dan kekuasaan Allah; hikmah Al Quran diturunkan secara berangsur-angsur; sifat-sifat orang musyrik antara lain mempertuhankan hawa nafsu; tidak mempergunakan akal; sifat-sifat hamba Allah yang sebenarnya.



Surat Al Furqaan mengandung penjelasan tentang kebenaraan ke Esaan Allah, kenabian Muhammad s.a.w. serta peristiwa-peristiwa yang terjadi pada hari kiamat dan mengemukakan pula kebatalan kemusyrikan dan kekafiran. Kejadian alamiyah seperti pergantian siang dan malam, bertiupnya angin, turunnya hujan dan lain-lain diterangkan Allah dalam surat ini sebagai bukti dari ke Esaan dan kekuasaan-Nya. Akibat umat-umat yang dahulu yang ingkar dan menentang nabi-nabi dikisahkan pula secara ringkas. Pada bagian terakhir, Allah menerangkan sifat-sifat yang terpuji dari hamba-Nya yang beriman.

HUBUNGAN SURAT AL FURQAAN DENGAN SURAT ASY SYU’ARAA’

1. Beberapa persoalan dalam surat Al Furqaan diuraikan lagi secara luas di dalam surat yang Asy Syu’araa’ antara lain beberapa kisah nabi-nabi.

2. Masing-masing dari kedua surat itu dimulai dengan keterangan dari Allah bahwa Al Quran adalah petunjuk bagi alam semesta dan membedakan barang yang hak dengan yang batil, dan ditutup dengan ancaman kepada orang- orang yang mendustakan.