Rasulullah pernah bersabda bahwa kebanyakan penghuni neraka adalah wanita. Rasulullah juga mengisyaratkan banyaknya wanita muslimah yang masuk surga. Bahkan, ada wanita-wanita muslimah yang bisa masuk surga dari pintu manapun. Ya, wanita muslimah seperti Anda bebas mau masuk surga dari pintu manapun, asalkan memenuhi 4 kriteria berikut ini.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita tersebut, “Masuklah ke surga melalui pintu manapun yang engkau suka.”(HR. Ahmad; shahih)
Menjaga shalat lima waktu
Kriteria pertama wanita bisa masuk surga dari pintu manapun, setelah ia beriman kepada Allah, adalah menjaga shalat lima waktu. Artinya ia selalu mengerjakan shalat Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya’ dan Subuh. Tidak pernah meninggalkan shalat-shalat tersebut kecuali di saat-saat diharamkan shalat, yakni saat haidh dan nifas. Ia tidak malas mengerjakannya, juga tidak menunda-nunda.
Shalat demikian penting dan menempati urutan pertama amal seseorang. Shalat juga menjadi barometer amal-amal lainnya.
إن أول ما يحاسب به العبد صلاته فإن صلحت صلح سائر عمله وإن فسدت فسد سائر عمله
“Amal yang akan dihisab pertama kali dari seorang hamba pada hari kiamat adalah shalat. Jika baik shalatnya, baik pula seluruh amalnya. Jika buruk shalatnya, buruk pula seluruh amalnya.” (HR. Tirmidzi)
Berpuasa di bulan Ramadhan
Kriteria kedua wanita bisa masuk surga dari pintu manapun adalah puasa Ramadhan. Ia berpuasa penuh di bulan yang mulia itu, kecuali pada hari-hari ia berhalangan dan diharamkan berpuasa. Maka saat ia terhalang haid, ia menggantinya di bulan lain selain Ramadhan. Pun saat ia udzur karena sakit, ia menggantinya di hari lain. Sedangkan saat ia telah tua dan tidak mampu berpuasa, ia pun membayar fidyah sebagai gantinya.
Sesungguhnya, surga disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa.
إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتِ النَّعِيمِ
“Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertaqwa (disediakan) surga-surga yang penuh kenikmatan di sisi Rabbnya.” (QS. Al Qalam : 34)
Sedangkan puasa Ramadhan, tujuannya adalah membentuk insan yang bertaqwa.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
”Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian, agar kalian menjadi bertaqwa.” (QS. Al Baqarah : 183)
Menjauhi zina
Kriteria ketiga wanita bisa masuk surga dari pintu manapun adalah menjaga kemaluannya dari zina. Artinya, bukah hanya ia tidak berzina, tetapi ia juga menjauhi zina sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah.
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kalian mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan keji dan jalan yang buruk” (QS.Al Isra’ : 32)
Wanita yang ingin bisa masuk surga dari pintu manapun, ia tidak pernah berzina, ia tidak pernah selingkuh, ia menjaga tata pergaulannya sesuai aturan Islam, hingga terjagalah dirinya dari khalwat-ikhtilat dan hal-hal lain yang mendekati dan dapat mengantarkan menuju zina.
Taat kepada suami
Kriteria keempat wanita bisa masuk surga dari pintu manapun adalah, ia mentaati suaminya dalam hal-hal yang tidak bertentangan dengan syariat. Bagi wanita muslimah, setelah ia menikah, maka orang pertama yang berhak ia taati adalah suaminya. Bahkan melebihi ketaatan kepada orangtua. Khususnya ketika suaminya sejalan dengan aturan agama.
Maka bayangkanlah, alangkah bahagianya, di hari yang ketika itu banyak wanita dilemparkan ke neraka, Anda dapat melenggang ke surga. Dan di tempat yang penuh kenikmatan itu, Anda dipersilakan untuk memilih masuk dari pintu manapun. Betapa mulia dan betapa bahagianya. Semoga.
Wallahu a’lam bish shawab.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita tersebut, “Masuklah ke surga melalui pintu manapun yang engkau suka.”(HR. Ahmad; shahih)
Menjaga shalat lima waktu
Kriteria pertama wanita bisa masuk surga dari pintu manapun, setelah ia beriman kepada Allah, adalah menjaga shalat lima waktu. Artinya ia selalu mengerjakan shalat Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya’ dan Subuh. Tidak pernah meninggalkan shalat-shalat tersebut kecuali di saat-saat diharamkan shalat, yakni saat haidh dan nifas. Ia tidak malas mengerjakannya, juga tidak menunda-nunda.
Shalat demikian penting dan menempati urutan pertama amal seseorang. Shalat juga menjadi barometer amal-amal lainnya.
إن أول ما يحاسب به العبد صلاته فإن صلحت صلح سائر عمله وإن فسدت فسد سائر عمله
“Amal yang akan dihisab pertama kali dari seorang hamba pada hari kiamat adalah shalat. Jika baik shalatnya, baik pula seluruh amalnya. Jika buruk shalatnya, buruk pula seluruh amalnya.” (HR. Tirmidzi)
Berpuasa di bulan Ramadhan
Kriteria kedua wanita bisa masuk surga dari pintu manapun adalah puasa Ramadhan. Ia berpuasa penuh di bulan yang mulia itu, kecuali pada hari-hari ia berhalangan dan diharamkan berpuasa. Maka saat ia terhalang haid, ia menggantinya di bulan lain selain Ramadhan. Pun saat ia udzur karena sakit, ia menggantinya di hari lain. Sedangkan saat ia telah tua dan tidak mampu berpuasa, ia pun membayar fidyah sebagai gantinya.
Sesungguhnya, surga disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa.
إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتِ النَّعِيمِ
“Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertaqwa (disediakan) surga-surga yang penuh kenikmatan di sisi Rabbnya.” (QS. Al Qalam : 34)
Sedangkan puasa Ramadhan, tujuannya adalah membentuk insan yang bertaqwa.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
”Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian, agar kalian menjadi bertaqwa.” (QS. Al Baqarah : 183)
Menjauhi zina
Kriteria ketiga wanita bisa masuk surga dari pintu manapun adalah menjaga kemaluannya dari zina. Artinya, bukah hanya ia tidak berzina, tetapi ia juga menjauhi zina sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah.
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kalian mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan keji dan jalan yang buruk” (QS.Al Isra’ : 32)
Wanita yang ingin bisa masuk surga dari pintu manapun, ia tidak pernah berzina, ia tidak pernah selingkuh, ia menjaga tata pergaulannya sesuai aturan Islam, hingga terjagalah dirinya dari khalwat-ikhtilat dan hal-hal lain yang mendekati dan dapat mengantarkan menuju zina.
Taat kepada suami
Kriteria keempat wanita bisa masuk surga dari pintu manapun adalah, ia mentaati suaminya dalam hal-hal yang tidak bertentangan dengan syariat. Bagi wanita muslimah, setelah ia menikah, maka orang pertama yang berhak ia taati adalah suaminya. Bahkan melebihi ketaatan kepada orangtua. Khususnya ketika suaminya sejalan dengan aturan agama.
Maka bayangkanlah, alangkah bahagianya, di hari yang ketika itu banyak wanita dilemparkan ke neraka, Anda dapat melenggang ke surga. Dan di tempat yang penuh kenikmatan itu, Anda dipersilakan untuk memilih masuk dari pintu manapun. Betapa mulia dan betapa bahagianya. Semoga.
Wallahu a’lam bish shawab.
EmoticonEmoticon