Jumat, 01 Maret 2019

Sifat tercela

Tags

Allah menciptakan benda-benda di dunia di beri sifat berbeda-beda. Benda padat punya sifat tersendiri, begitu juga benda cair dan gas. Binatang pun punya sifat-sifat tersendiri.

Lain halnya sifat bagi manusia, baginya ada 2 macam sifat, yaitu:

1. Sifat Yang Mahmudah, artinya serba terpuji misalnya Suka menolong, rajin, dermawan, sopan dsb.
2. Sifat Yang Madzmumah, artinya serba tercela, misalnya Riyah dan Sum'ah, Takabbur, Dengki, Dzalim, Ghadhab, Pengecut, Dusta.

Riyah Dan Sum'ah

Riya adalah menonjol-nonjolkan atau memamerkan amal perbuatan atau sesuatu yang ada pada dirinya dengan tujuan agar di puji oleh orang lain. Sedangkan sum'ah adalah memperdengarkan sesuatu yang ada pada dirinya atau amal dan prestasi yang di capainya dengan tujuan agar mendapatkan sanjungan dari orang lain.

Menurut Islam, Allah memperkenangkan manusia meminta penghargaan dari orang lain dengan batas-batas tertentu. Artinya adalah bahwa tujuan tersebut tidak menjadikan dirinya lupa terhadap tujuan pokok, yaitu nendapatkan keridhaan Allah.

Ciri-Ciri Yang Di Miliki Orang Yang Bersifat Riya Dan Sum'ah

1. Malas dan enggan berbuat bilamana ia seorang diri
2. Rajin dan giat berbuat ketika ada di tengah orang banyak
3. Di tambah-tambah kebaikannya bila mendapatkan pujian

Akibat Dari Perbuatan Riya Dan Sum'ah

1. Amalannya menjadi batal dan di tolak oleh Allah
2. Terkena salah satu sifat orang munafik
3. Tergolong syirik yang terselubung
4. Tindakannya tergolong yang Abnormal.


Takabbur

Takabbur adalah membesarkan diri sendiri di hadapan orang lain. Orang seperti ini selalu merasa bahwa dirinya paling hebat. Sehingga ia senanriasa menolak, mencela dan meremehkan orang lain.

Pandangan dalam Islam tentang sifat takabbur adalah tercela karena satunya-satunya yang paling hebat yang serba maha adalah Allah swt. Oleh karena itu, sifat seperti ini di jamin Allah untuk tidak memasuki taman syurga.

Menurut pandangan ahli jiwa, orang yang takabbur akan memasuki daerah yang abnormal yang dengan ciri-ciri kelakuan tertentu yang di sebut paranoid atau gila kehormatan.

Ciri-Ciri Paranoid

1. Egoistis
2. Mengelak dari tanggung jawab
3. Berkeyakinan bahwa ia mempunyai berbagai kemampuan dan kecerdasan yang luar biasa, sebaliknya memandang rendah dan sepele orang lain
4. Suka membantah dan melawan akibat keyakinan pada dirinya sendiri dan tidak mau menerima nasihat atau pendapat orang lain.

Akibat yang di timbulkan dari sifat takabbur ialah dunianya menjadi sempit karena di jauhi orang lain. Di samping itu Allah swt. sangat murka terhadap orang-orang yang memiliki sifat takabbur.

Dengki

Dengki adalah rasa iri hati dan benci terhadap orang lain yang memperoleh kenikmatan dari Tuhan. Penyebab timbulnya sifat dengki bukan karena hatinya busuk, melainkan di sebabkan karena ketidakmampuan pribadinya merasakan nikmat dari kebahagiaan hidupnya sendiri.

Oleh para ahli tasawwuf mengatakan bahwa jika seseorang yang jika di dalam dirinya terdapat tiga sifat, maka janganlah pernah nengharap do'anya dapat di kabulkan. Sifat yang di maksud adalah gemar memakan makanan haram, gemar mengumpat orang lain dan orang yang hatinya tersapat rasa iri hati.

Akibat Dengki Yang Tidak Proporsional

1. Menderita perasaan duka yang berlarut-larut tanpa sebab musabab
2. Akan mendapatkan berbagai kecaman dan celaan dari orang sekitarnya
3. Menimbulkan kerenggangan dan keretakan dalam persahabatan
4. Memperoleh kemarahan Tuhan, dan di tutup baginya pintu hidayah dari Tuhan
5. Terganggu stabilitas kepribadiannya yang membawa munculnya penyakit kejiwaan.

Dzalim

Dzalim atau aniaya adalah berbuat sesuatu tidak pada tempatnya, atau mengurangi hak yang seharusnya di berikan olehnya. Menurut Abu A'la al-Maududi, sifat Dzalim adalah merupakan tindakan pemorkosaan terhadap hak dan kewajiban. Menurut beliau sifat Dzalim tiga bagian yakni:

1. Dzalim terhadap Allah swt.
2. Dzalim terhadap sesama makhluk
3. Dzalim terhadap dirinya sendiri.

Akibat Dari Perbuatan Dzalim

1. Menimbulkan penderitaan dan kesusahan bagi yang terkena
2. Akan menerima pembalasan setimpal di dunia dan akhirat.

Ghadhab

Marah sesungguhnya adalah merupakan manifestasi dari kondisi perasaan seseorang yang di sebabkan oleh kondisi lingkungan yang tidak mengenakkan. Penyebab suatu kemarahan dapat bersumber dari kecewa, tidak puas dan di hina atau di ganggu. Pada hakikatnya manusia memerlukan berbagai variasi dalam kehidupannya, termasuk marah. Akan tetapi, marah yang di bolehkan adalah marah yang berada pada tempatnya, misalnya marah yang di arahkan untuk mendidik. Marah di sini di benarkan karena menjadi mediasi untuk melakukab perbaikan terhadap keburukan, sehingga dapat berubah menjadi baik. Marah yang tidak di benarkan adalah marah yang tidak pada tempatnya dan tidak beralasan atau tidak sebanding dengan alasan yang menyebabkan kemarahan tersebut.

Cara mengobati marah menurut Rasulullah adalah dengan berwudhu. Dalam hadits qudsi di katakan bahwa jika kita sedang marah, maka sebutlah nama(asma)Allah untuk mengerem atau menahan kemarahan itu. Di samping itu cara lain untuk menurunkan kemarahan yakni:

1. Dengan mengingat akan dirinya sendiri dari siksa Allah swt
2. Hendaknya di bayangkan bahwa dirinya, wajah dan rupanya menjadi sangat jelek seperti orang lain yang berwajah jelek jika sedang marah
3. Hendaknya dapat di ingat bahwa yang mengajak dan menjerumuskan dirinya ke dalam situasi marah itu tidak lain adalah setan.

Pengecut

Pengecut adalah perasaan takut karena tidak berani menghadapi persoalan yang menghadang dirinya. Perasaan ini muncul karena ragu-ragu, cemas dan khawatir kalau sampai gagal atau kalah.hatinya ciut sehingga tidak sanggup menentukan sikap pada saat-saat ia seharusnya menentukan sikap dengan tegas. Dan jika ia berani, sesungguhnya ia berani secara lahiriyah, akan tetapi dalam batinnya terasa kerisauan yang tidak terperikan.

Akibat Yang Timbul Karena Pengecut

1. Kepribadiannya akan kehilangan identitas, sebab tidak memiliki pendirian yang tetap dan teguh.
2. Menjadi Celaan yang sangat hina, baik di hadapan Tuhan, negara atau pun masyarakat
3. Amal perbuatannya tertolak dari Tuhan.

Dusta

Dusta adalah mengada-ada sesuatu yang tidak ada secara sengaja dengan maksud-maksud tertentu. Adapun tujuan dusta :

1. Untuk diri pribadi ; dengan berdusta di maksudkan untuk menimbulkan kesan bahwa dirinya itu baik, tidak salah, hebat, dsb
2. Untuk orang lain ; di maksudkan untuk menimbulkan kesan bahwa orang itulah yang jelek, salah,dan patut di hukum.

Akibat Dusta

1. Akan menimbulkan kerugian pada diri sendiri, terutama kepada orang lain
2. Tidak akan memperoleh kepercayaan dalam masyarakat

3. Dusta pertama di lakukan akan menimbulkan dusta selanjutnya
4. Dengan berdusta berarti telah melakukan salah satu dari tujuh kelompok dosa besaryang di peringatkan oleh Allah swt. untuk di jauhi.

Dusta yang di perbolehkan adalah dusta yang di lakukan dalam situasi tertentu yakni:

1. Dusta sewaktu dalam peperangan
2. Dusta demi merujukkan (mendamaikan) orang yang sedang berselisih
3. Dusta tak kala menyelamatkan jiwa yang sangat


EmoticonEmoticon