Tampilkan postingan dengan label Neraka. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Neraka. Tampilkan semua postingan

Minggu, 27 Januari 2019

Nama-nama Neraka

Nama-nama neraka dan calon penghuninya berdasarkan amal perbuatannya:

1.      Neraka Jahannam

Nama neraka ini tercantum dalam Al-Quran Surat Al-hijr ayat 43.

وَإِنَّ جَهَنَّمَ لَمَوْعِدُهُمْ أَجْمَعِينَ

Dan Sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut syaitan) semuanya.(Qs. Al-hijr ayat 43)

Nah, yang manakah syaitan itu? Apakah cuma yang dinamakan makhluk halus yang jahat dan yang suka mengganggu atau bagaimana? Sesungguhnya syaithan bentuknya ada 3 (tiga) yaitu:
a.       Ucapan para dukun, peramal;
b.      Hawa nafsu (egoisme);
c.       Mengkultuskan kepada seseorang.

2.      Neraka Jahim

Neraka ini adalah urutan ke-2 dan calon penghuninya di jelaskan atau tercantum dalam Al-Quran surat As-Syu'araa ayat 91 yang didalamnya ditempati orang-orang musyrik.

وَبُرِّزَتِ ٱلْجَحِيمُ لِلْغَاوِينَ
Dan diperlihatkan dengan jelas neraka Jahim kepada orang- orang yang sesat",(Qs. As-Syu’ara ayat 91)

Dan Allah berfirman pula:

إِنَّا جَعَلْنَٰهَا فِتْنَةًۭ لِّلظَّٰلِمِينَ إِنَّهَا شَجَرَةٌۭ تَخْرُجُ فِىٓ أَصْلِ ٱلْجَحِيمِ طَلْعُهَا كَأَنَّهُۥ رُءُوسُ 

ٱلشَّيَٰطِينِ فَإِنَّهُمْ لَءَاكِلُونَ مِنْهَا فَمَالِـُٔونَ مِنْهَا ٱلْبُطُونَ ثُمَّ إِنَّ لَهُمْ عَلَيْهَا لَشَوْبًۭا مِّنْ حَمِيمٍۢ 

ثُمَّ إِنَّ مَرْجِعَهُمْ لَإِلَى ٱلْجَحِيمِ إِنَّهُمْ أَلْفَوْا۟ ءَابَآءَهُمْ ضَآلِّينَ


Sesungguhnya Kami menjadikan pohon zaqqum itu sebagai siksaan bagi orang-orang yang zalim. Sesungguhnya dia adalah sebatang pohon yang keluar dari dasar neraka yang menyala. Mayangnya seperti kepala syaitan-syaitan. Maka Sesungguhnya mereka benar-benar memakan sebagian dari buah pohon itu, Maka mereka memenuhi perutnya dengan buah zaqqum itu. Kemudian sesudah Makan buah pohon zaqqum itu pasti mereka mendapat minuman yang bercampur dengan air yang sangat panas. kemudian Sesungguhnya tempat kembali mereka benar-benar ke neraka Jahim. Karena Sesungguhnya mereka mendapati bapak-bapak mereka dalam keadaaan sesat. (Qs. Ash-shaffaat ayat 63-69)


Neraka Jahim adalah tempat penyiksaan untuk orang-orang sesat atau orang musyrik atau orang yang menyekutukan Allah dan orang-orang yang zalim. Mereka akan disiksa oleh apa yang mereka sembah atau mereka sekutukan. Dalam ajaran Islam syirik adalah sebagai salah satu dosa paling besar di sisi Allah, karena syirik berarti menganggap bahwa ada tuhan yang lebih hebat dan berkuasa sehebat Allah dan bisa pula menganggap bahwa ada Tuhan selain Allah. 


3.      Neraka Hawiyah

Neraka yang ke-3 adalah neraka Hawiyah. Adapun orang yang akan menjadi calon penghuni neraka ini adalah orang yang ringan timbangan kebaikannya sebagaimana dijelaskan oleh Allah SWT. dalam Al-Quran Surat Al-Qari'ah ayat 9-10.

وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَٰزِينُهُۥ فَأُمُّهُۥ هَاوِيَةٌۭ وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا هِيَهْ نَارٌ حَامِيَةٌۢ

Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu?  (yaitu) api yang sangat panas. (Qs. Al-Qari’ah ayat 8-11)

Neraka yang diperuntukkan bagi orang-orang yang ringan timbangan amal perbuatannya, yaitu mereka yang mengerjakan amal kebaikan bercampur dengan amal mungkar atau amal kejahatan. Orang islam laki-laki dan perempuan yang tindakan serta amalannya tidak sesuai dengan tuntutan dalam agama Islam, seperti para wanita muslim yang tidak menggunakan jilbab, bagi para lelaki muslim yang sering memakai pakaian yag terbuat dari sutra dan perhiasan emas, mencari rejeki dengan cara tidak halal, memakan riba dan sebagainya, Hawiyah adalah sebagai tempat tinggalnya.

4.      Neraka Wail

Urutan neraka ke-4 adalah neraka Wail. Neraka ini disediakan untuk para pedagang-pedagang dan para pengusaha yang suka curang, yaitu dengan mengurangi timbangan atau mencampurkan barang-barang yang sudah tidak layak dengan barang bagus, mencalokan barang dagangan dengan tujuan mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda. Barang dagangan mereka itu akan dibakar dan dimasukkan kedalam perut mereka sebagai azab atas perbuatan dosa-dosa mereka. Dan juga orang yang lalai dalam shalat, berbuat riya serta orang yang tidak mengeluarkan zakat. Calon penghuni neraka wail sebagaimana tercantum dalam Al-Quran Surat Al-Muthaffifin, ayat 1-3.

وَيْلٌۭ لِّلْمُطَفِّفِينَ ٱلَّذِينَ إِذَا ٱكْتَالُوا۟ عَلَى ٱلنَّاسِ يَسْتَوْفُونَ وَإِذَا كَالُوهُمْ أَو وَّزَنُوهُمْ يُخْسِرُونَ

Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi,Dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. (Qs. Al-Muthaffifin ayat 1-3)


Yang dimaksud dengan orang-orang yang curang di sini ialah orang-orang yang curang dalam menakar dan menimbang. Misalnya seorang pedagang menjual gula dengan harga sekilo 10.000 rupiah, akan tetapi dia mengurangi takarannya atau bahkan mengotak-atik timbangan agar setiap kali menimbang maka akan cepat naik pada takarannya. Dalam artian, si pembeli sudah kekurangan takarannya sedangkan harga yang dibayar tetaplah sama.

Akan tetapi, jika sipedagang melakukannya dengan cara tidak sengaja atau tidak diketahui kerusakan yang terjadi pada timbangannya, maka dia tidak berdosa. Dan jika terjadi kesilapan dalam menimbang, sudah kodrat manusia sebagai insan yang tidak lepas dari kesilapan. Maka oleh sebab itu, ijabkanlah setiap kali transaksi dengan mengucapkan suatu ucapan yang mengandung makna keikhlasan apabila terjadi kesilapan seperti contoh ‘lebih kurang sudah saya izinkan’. Namun, jika seseorang sengaja melakukan penipuan, maka ucapan apapun itu tidak akan mensahkan kadar untuk keikhlasannya.

Dalam ayat lain, Allah swt. berfirman:

فَوَيْلٌۭ لِّلْمُصَلِّينَ ٱلَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ ٱلَّذِينَ هُمْ يُرَآءُونَ وَيَمْنَعُونَ ٱلْمَاعُونَ

Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya dan enggan (menolong dengan) barang berguna. (Qs. Al-Ma’un ayat 4-7)

*Sebagian mufassirin mengartikan “enggan menolong dengan barang yang berguna” yaitu orang yang enggan membayar zakat.

Allah menjelaskan tentang neraka wail yaitu dihuni oleh orang-orang yang lalai dalam mengerjakan shalat artinya mengakhirkan shalat dari waktunya, atau suka meremehkan shalat baik dalam hal mengadakan senda didalam shalatnya ataupun yang lain. Kemudian adalah orang-orang yang berbuat riya, yaitu melakukan sesuatu amal perbuatan tidak untuk mencari keridhaan Allah akan tetapi untuk mencari pujian atau kemasyhuran di masyarakat. Semata hanya ingin mendapat pujian dan pandangan baik saja. Dan termasuk juga orang-orang yang enggan membayar zakar. Maka orang-orang inilah penghuni neraka wail.

5.      Neraka Sa'iir

Adapaun neraka Sa’iir berada pada posisi ke-5. Calon penghuni neraka Sa’ir adalah orang-rang yang suka memakan harta anak yatim, dan orang-orang kafir sebagaimana telah dijelaskan oleh Allah SWT. dalam Al-quran yaitu sebgai berikut ini:

إِنَّ ٱلَّذِينَ يَأْكُلُونَ أَمْوَٰلَ ٱلْيَتَٰمَىٰ ظُلْمًا إِنَّمَا يَأْكُلُونَ فِى بُطُونِهِمْ نَارًۭا ۖ وَسَيَصْلَوْنَ سَعِيرًۭا

Sesungguhnyaorang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). (QS. Surat An Nisa Ayat 10)

Allah SWT. berfirman juga: 


تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ ٱلْغَيْظِ ۖ كُلَّمَآ أُلْقِىَ فِيهَا فَوْجٌۭ سَأَلَهُمْ خَزَنَتُهَآ أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَذِيرٌۭ قَالُوا۟ بَلَىٰ قَدْ 

جَآءَنَا نَذِيرٌۭ فَكَذَّبْنَا وَقُلْنَا مَا نَزَّلَ ٱللَّهُ مِن شَىْءٍ إِنْ أَنتُمْ إِلَّا فِى ضَلَٰلٍۢ كَبِيرٍۢ وَقَالُوا۟ لَوْ كُنَّا 

نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِىٓ أَصْحَٰبِ ٱلسَّعِيرِ

hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir). Penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka: "Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?" Mereka menjawab: "Benar ada, sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakan (nya) dan kami katakan: "Allah tidak menurunkan sesuatu pun, kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar". Dan mereka berkata: "Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala". (QS. Al Mulk 8-10)

semoga kita jaauh dari gaolongan-golongan yang demikian. Yaitu dengan tetap memakan makanan yang halal, tidak memakan harta anak yatim dan sebagainya, serta bukan termasuk orang yang jauh dari peringatan yang datang dari rasul-rasul Allah SWT. sungguh nereka sangat pedih siksaannya, dari pada menyesal kemudian lebih baik berbuat baik dari sekarang.

6.      Neraka Saqar

Neraka yang ke-6 adalah neraka Saqarsebagai tempat kembali untuk orang munafik, yaitu orang yang mendustakan perintah Allah dan rasul. Mereka mengetahui bahwa Allah SWT. sudah menentukan hukum Islam melalui lisan Rasul Mustafa Muhammad SAW., tetapi mereka meremehkan syariat Islam. Penghuni Neraka ini  telah dijelaskan dalam Al-Quran didalamnya ditempati orang-orang penyembah berhala.

Allah SWT. berfirman:

مَا سَلَكَكُمْ فِى سَقَرَ قَالُوا۟ لَمْ نَكُ مِنَ ٱلْمُصَلِّينَ وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ ٱلْمِسْكِينَ وَكُنَّا نَخُوضُ مَعَ 

ٱلْخَآئِضِينَ وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ ٱلدِّينِ حَتَّىٰٓ أَتَىٰنَا ٱلْيَقِينُ 

"Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?".  mereka menjawab: "Kami dahulu tidak Termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan Kami tidak (pula) memberi Makan orang miskin, dan adalah Kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah Kami mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada kami kematian". (Qs. Al-Muddasir ayat 42-47).

Neraka saqar akan dihuni olehkelompok-kelompok orang yang suka meninggalkan shalatnya ataupun orang-orang yang suka menyembah berhala. Dan juga orang-orang yang kikir atau tidak mau berbagi harta yang diberikan oleh Allah SWT. untuk orang fakir miskin, baik meminjamkannya atau menyedekahkannya. Juga mereka termasuk orang-orang yang suka membicarakan hal yang jelek-jelek, termasuk mengupat, mengunjing dan memfitnah. Selain itu, orang yang tidak percaya akn hari pembalasan juga akan masuk dalam neraka Saqar.

Juga termasuk orang yang menentang ayat-ayat Al-quran. Sebagaiamana Allah SWT. berfirman:

ثُمَّ أَدْبَرَ وَٱسْتَكْبَرَ فَقَالَ إِنْ هَٰذَآ إِلَّا سِحْرٌۭ يُؤْثَرُ إِنْ هَٰذَآ إِلَّا قَوْلُ ٱلْبَشَرِ سَأُصْلِيهِ سَقَرَ وَمَآ 

أَدْرَىٰكَ مَا سَقَرُ لَا تُبْقِى وَلَا تَذَرُ لَوَّاحَةٌۭ لِّلْبَشَرِ عَلَيْهَا تِسْعَةَ عَشَرَ

kemudian dia berpaling (dari kebenaran) dan menyombongkan diri,lalu dia berkata: "(Al Qur'an) ini tidak lain hanyalah sihir yang dipelajari (dari orang-orang dahulu), ini tidak lain hanyalah perkataan manusia". Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) Saqar. tahukah kamu Apakah (neraka) Saqar itu?  Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan  (neraka Saqar) adalah pembakar kulit manusia. dan di atasnya ada sembilan belas (Malaikat penjaga). (QS. Al-Muddasir ayat 23-30)

Yang dimaksud dengan tidak meninggalkan dan tidak membiarkan ialah apa yang dilemparkan ke dalam neraka itu diazabnya sampai binasa kemudian dikembalikannya sebagai semula untuk diazab kembali. Demikianlah seterusnya, azab akan terus berlangsung hingga habis dosa dan masa siksaanya. Seumpamanya kita meminta permisi pada neraka ‘wahai neraka, permisi dulu saya mahu istirahat’, tampa basa-basi neraka pasti terus mengazab dan tanpa belas kasihan.

7.      Neraka Huthamah

Neraka yang berada pada urutan terkahir adalah neraka Huthamah yaitu pda posisi ke-7. Neraka ini disediakan untuk orang-orang yang suka mengumpulkan harta benda berupa emas, perak, platina dan lainnya namun tidak mau mengeluarkan zakat disebabkan kekikiran mereka dan takut miskin dan mereka juga menghina orang miskin. Di dalam neraka Huthamah, harta benda yang mereka kumpulkan akan dibawa dan dibakar untuk diminumkan sebagai siksaan kepada manusia pengumpul harta. Firman Allah SWT.:

وَيْلٌۭ لِّكُلِّ هُمَزَةٍۢ لُّمَزَةٍ ٱلَّذِى جَمَعَ مَالًۭا وَعَدَّدَهُۥ يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُۥٓ أَخْلَدَهُۥ كَلَّا ۖ لَيُنۢبَذَنَّ فِى 

ٱلْحُطَمَةِ    

Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, Yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung, Dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya, Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. (Qs. Al-Humazah ayat 1-4)

Ayat ini diturunkan berkenaan dengan orang-orang yang suka mengumpat Nabi SAW. dan orang-orang mukmin, seperti Umaiyah bin Khalaf, Walid bin Mughirah dan lain-lainnya. maksudnya mengumpulkan dan menghitung-hitung harta yang karenanya dia menjadi kikir dan tidak mau menafkahkannya di jalan Allah, enggan mengeluarkan zakat dan sebagainya. Adapun maksud panasnya membakar  sampai ke hati yaitu rasa sakit yang diakibatkan api neraka jauh lebih memedihkan daripada api lainnya, karena api neraka sangat lembut dan dapat memasuki pori-pori, lalu membakar hati.



Untuk itu, hati-hatilah dalam bertindak dan beramal, ingatlah azab neraka begitu pedihnya. semoga bisa menjadi hikmah. Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla menciptakan jin dan manusia agar mereka beribadah hanya kepada-Nya semata, tiada sekutu bagi-Nya. Karenanya Allah SWT. mengabarkan kepada kita semua akan kepedihan siksa-Nya dan sifat negeri yang Dia persiapkan bagi siapa saja yang melakukan kemaksiatan kepada-Nya. Hal itu agar mereka semua bertakwa kepada-Nya dengan mengerjakan amalan shaleh serta bertakwa kepada-Nya dengan menjauhi semua bentuk kesyirikan, bid’ah dalam agama, dan maksiat. Karenanya Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa mengulang-ulangi penyebutan neraka serta adzab dan siksaan yang Dia persiapkan bagi musuh-musuh-Nya. aamiin aamiin yaa rabbal 'alamiin.

Makanan penghuni neraka

Penduduk neraka merasakan kelaparan, dan Allah menyediakan makanan untuk mereka. Hanya saja, makanan ini akan membuat mereka semakin tersiksa. Allah jelaskan dalam al-Quran, bahwa diantara makanan penduduk neraka adalah dhari’ dan zaqqum. Sementara minuman mereka adalah hamim, al-ghislin, dan al-ghassaq.
Allah berfirman,
ليس لهم طعام إلا من ضريع* لا يسمن ولا يغني من جوع
“Mereka tidak memiliki makanan kecuali dari dhari’, yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.” (QS. Al-Ghasyiyah: 6 – 7).
Dhari’ adalah tanaman duri yang dikenal di sekitar mekah. Sering disebut dengan As-Syibriq. Pohon ini memiliki duri sangat tajam. Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma mengatakan,
الشبرق: نبت ذو شوك لاطئ بالأرض، فإذا هاج سمي ضريعاً.
”Syibriq, pohon berduri yang tumbuh tanpa cabang. Jika telah kering, namanya dhari’. ”
Qatadah mengatakan,
من أضرع الطعام وأبشعه
“Dhari’ adalah makana yang paling membahayakan dan paling mengerikan.” (at-Takhwif min an-Nar, al-Hafidz Ibnu Rajab, hlm. 108).
Makanan ini dihidangkan bagi penduduk neraka, sama sekali tidak mengenyangkan, dan tidak memberikan manfaat sedikitpun. Mereka tidak merasakan lezat, dan juga tidak bermanfaat bagi tubuhnya. Karena itu, kehadiran makanan ini, sejatinya bagian dari siksaan yang Allah berikan kepada mereka. (al-Jannah wa an-Nar, Dr. Umar al-Asyqar, hlm. 87).
Allah juga menceritakan makanan penduduk neraka dalam surat ad-Dukhan,
إِنَّ شَجَرَتَ الزَّقُّومِ . طَعَامُ الْأَثِيمِ . كَالْمُهْلِ يَغْلِي فِي الْبُطُونِ . كَغَلْيِ الْحَمِيمِ
Sesungguhnya pohon zaqqum itu, . Makanan orang yang banyak berdosa (orang kafir). Makanan ini seperti kotoran minyak yang mendidih di dalam perut,  seperti mendidihnya air yang Amat panas. (QS. Ad-Dukhan: 43 – 46).
Kemudian Allah jelaskan di surat as-Shaffat,
أَذَلِكَ خَيْرٌ نُزُلًا أَمْ شَجَرَةُ الزَّقُّومِ . إِنَّا جَعَلْنَاهَا فِتْنَةً لِلظَّالِمِينَ . إِنَّهَا شَجَرَةٌ تَخْرُجُ فِي أَصْلِ الْجَحِيمِ . طَلْعُهَا كَأَنَّهُ رُءُوسُ الشَّيَاطِينِ . فَإِنَّهُمْ لَآكِلُونَ مِنْهَا فَمَالِئُونَ مِنْهَا الْبُطُونَ . ثُمَّ إِنَّ لَهُمْ عَلَيْهَا لَشَوْبًا مِنْ حَمِيمٍ . ثُمَّ إِنَّ مَرْجِعَهُمْ لَإِلَى الْجَحِيمِ
(makanan surga) itukah hidangan yang lebih baik ataukah pohon zaqqum. Sesungguhnya Kami menjadikan pohon zaqqum itu sebagai siksaan bagi orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Dia adalah sebatang pohon yang ke luar dan dasar neraka yang menyala. mayangnya seperti kepala setan. Maka Sesungguhnya mereka benar-benar memakan sebagian dari buah pohon itu, Maka mereka memenuhi perutnya dengan buah zaqqum itu. kemudian sesudah Makan buah pohon zaqqum itu pasti merekamendapat minuman yang bercampur dengan air yang sangat panas. kemudian Sesungguhnya tempat kembali mereka benar-benar ke neraka Jahim. (QS. As-Shaffat: 62 – 68)
Betapa mengerikannya gambaran pohon zaqqum,
1. Tumbuh dari dasar neraka
2. Dahannya menjuntai panjang
3. Bentuk buahnya sangat buruk, seperti kepala setan. Sekalipun orang tidak pernah ketemu wajah iblis, namun mendengar namanya saja, pasti sudah merinding.
4. Makanan ini tidak mengenyangkan dan tidak bisa menghilangkan kelaparan yang dialami penghuni neraka. Namun karena lapar, merekapun memakannya dengan lahap.
5. Makanan penduduk neraka akan menyebabkan tersedak. Karena makanan ini nyangkut di kerongkongan. Allah jelaskan,
إِنَّ لَدَيْنَا أَنْكَالًا وَجَحِيمًا ( ) وَطَعَامًا ذَا غُصَّةٍ وَعَذَابًا أَلِيمًا
“Karena Sesungguhnya pada sisi Kami ada belenggu-belenggu yang berat dan neraka yang menyala-nyala. dan makanan yang menyumbat di kerongkongan dan azab yang pedih.” (QS. Al-Muzammil: 12 – 13)
6. Setelah perutnya penuh dengan zaqqum, makanan ini mendidih dalam perutnya. Layaknya minyak mendidih di atas wajan.
7. Merekapun merasa kesakitan dan berusaha mencari minuman. Merekapun segera menuju al-Hamim, air mendidih yang sangat panas.
8. Mereka meminum Hamim itu, hingga putus usus-ususnya. Allah berfirman,
وَسُقُوا مَاءً حَمِيمًا فَقَطَّعَ أَمْعَاءَهُمْ
”Mereka diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya.” (QS. Muhammad: 15).
Minuman Ghislin dan Ghassaq
Selain Hamim (air mendidih), penduduk neraka juga mendapatkan minuman ghislin dan ghassaq.
Allah berfirman,
فَلَيْسَ لَهُ الْيَوْمَ هَاهُنَا حَمِيمٌ ( ) وَلَا طَعَامٌ إِلَّا مِنْ غِسْلِينٍ ( ) لَا يَأْكُلُهُ إِلَّا الْخَاطِئُونَ
“Maka tiada seorang temanpun baginya pada hari ini di sini. ( ) dan tiada (pula) makanan sedikitpun (baginya) kecuali dari ghislin (darah dan nanah). ( ) Tidak ada yang memakannya kecuali orang-orang yang rajin berdosa (orang kafir).” (QS. Al-Haqah: 35 – 37)

Di ayat lain, Allah berfirman,
لَا يَذُوقُونَ فِيهَا بَرْدًا وَلَا شَرَابًا ( ) إِلَّا حَمِيمًا وَغَسَّاقًا ( ) جَزَاءً وِفَاقًا
Mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman, ( ) Selain air yang mendidih dan ghassaq (nanah) ( ) Sebagai pambalasan yang setimpal. (QS. An-Naba: 24 – 26).
Dr. Umar al-Asyqar menjelaskan,
والغسلين والغساق بمعنى واحد، وهو ما سال من جلود أهل النار من القيح والصديد، وقيل: ما يسيل من فروج النساء الزواني ومن نتن لحوم الكفرة وجلودهم، وقال القرطبى: هو عصارة أهل النار
Al-Ghislin dan al-Ghassaq memiliki makna sama, yaitu darah dan nanah yang keluar dari tubuh penghuni neraka. Ada juga yang menjelaskan, cairan yang keluar dari farji wanita pezina dan nanah bangkai orang kafir. Al-Qurthubi mengatakan, Minuman itu adalah perasan tubuh penghuni neraka. (al-Jannah wa an-Nar, hlm. 89)


Disalin dari https://konsultasisyariah.com