Rabu, 16 Januari 2019

Dasar Sujud dalam Sholat

Sujud adalah salah satu rukun sholat dengan meletakan jidat pada tempat sujud. Maka tidak sah jika seseorang sujud dengan kondisi jidat yang tertutup oleh lapisan bahan lainnya. Batasnya jidat sendiri adalah tumbuhnya rambut secara umum sampai atasnya alis dan dari ujung alis ke ujung alis lebarnya. Jidat harus betul betul menempel dan di tekan (tidak harus keras).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan pada orang yang jelek shalatnya,
ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا
“Kemudian sujudlah dan thuma’ninalah ketika sujud.”[7]
Hendaklah sujud dilakukan pada tujuh bagian anggota badan: [1,2] Telapak tangan kanan dan kiri, [3,4] Lutut kanan dan kiri, [5,6] Ujung kaki kanan dan kiri, dan [7] Dahi sekaligus dengan hidung.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أُمِرْتُ أَنْ أَسْجُدَ عَلَى سَبْعَةِ أَعْظُمٍ عَلَى الْجَبْهَةِ – وَأَشَارَ بِيَدِهِ عَلَى أَنْفِهِ – وَالْيَدَيْنِ ، وَالرُّكْبَتَيْنِ وَأَطْرَافِ الْقَدَمَيْنِ
“Aku diperintahkan bersujud dengan tujuh bagian anggota badan: [1] Dahi (termasuk juga hidung, beliau mengisyaratkan dengan tangannya), [2,3] telapak tangan kanan dan kiri, [4,5] lutut kanan dan kiri, dan [6,7] ujung kaki kanan dan kiri. ”
Adapun sujud-sujud yang paling sempurna adalah dengan bertakbir ketika menjatuhkan tubuh hendak bersujud, lalu meletakkan kedua lutut, lalu kedua tangan, lalu kening dan hidung di tempat sujud. Letakkanlah kedua tangan setentang dengan pundak, dengan merentangkan jari-jari dihadapkan ke kiblat, sedang perut direnggangkan dari paha. Begitu pula kedua siku direnggangkan dari lantai dan dari lambung, seraya mengucapkan tiga kali:
سُبْحَانَ رَبِّىَ اْلاعْلَى
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi.
Menurut Riwayat al-Bukhari (770), dan Muslim (292), dari Abu Hurairah RA mengenai sifat shalat Nabi SAW:
ثُمَّ يَقُوْلُ اَللهُ اَكْبَرْ، حِيْنَ يَهْوِى سَاجِدًا
Kemudian beliau mengucapkan: “Allahu Akbar”, ketika menjaruhkan tubuh hendak bersujud.
Sedang menurut Muslim (494) dari al-Barra’ RA, dia berkata: Sabda Rasulullah SAW:
اِذَا سَجَدْتَ فَضَعْ كَفَّيْكَ وَارْفَعْ مِرْفَقَيْكَ
Apabila kamu bersujud, maka letakkanlah kedua telapak tanganmu dan renggangkan kedua sikumu.
Dan al-Bukhari (383), dan Muslim (594) juga meriwayatkan dari Abdullah bin Malik bin Buhainah RA;
اَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ اِذَا صَلَّى صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَّجَ بَيْنَ يَدَيْهِ، حَتَّى يَبْدُ وَبَيَاضُ اِبْطَيْهِ
Bahwa Nabi SAW apabila melakukan shalat, beliau merenggangkan kedua tangannya, sampai keihatan ketiaknya yang putih.
Sementara itu, menurut Abu Daud (734), dan at-Tirmidzi (270), dari Abu Humaid RA:
وَنَحَّى يَدَيْهِ عَنْ جَنْبَيْهِ، وَوَضَعَ كَفَّيْهِ حَذْوَمَنْكِبَيْهِ
Dan beliau merenggangkan kedua tangannya dari lambungnya, serta meletakkan kedua telapak tangannya setentang dengan pundaknya.


EmoticonEmoticon