Tampilkan postingan dengan label Surga. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Surga. Tampilkan semua postingan

Minggu, 27 Januari 2019

Nama-nama surga

Surga adalah salah satu tempat yang diciptakan Allah SWT yang diperuntukkan khusus kepada hamba-hambanya yang beriman. Surga merupakan nikmat terbesar yang diberikan Allah SWT kepada orang-orang yang patuh akan perintah Allah, dan senantiasa menjauhi segala larangan-Nya, sebagai balasan terhadap amal baik yang pernah ia lakukan didunia. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam hadis Qudsi yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAWbersabda, sesungguhnya Allah SWT berfirman:
Artinya:  "Aku telah menyediakan buat hamba-hamba-Ku yang shaleh sesuatu, tidak ada satu matapun yang mampu melihatnya, tidak ada satu telingapun yang mampu mendengarnya, dan tidak pula hati mampu untuk membayangkannya, sebagai simpanan (dalam memori hatinya). Biarlah Allah tidak memperlihatkannya kepada Anda, (sesuatu yang belum diperlihatkan itu amat besar dan mengagumkan). Kemudian Nabi membaca (ayat), 'Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka, yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata.'" (HR.Muslim).
Dari hadis tersebut, jelas bahwa Allah SWT menyediakan tempat yang paling istimewa terkhusus buat orang-orang yang shaleh yang selalu taat kepada Allah SWT sebagai suatu balasan dari Allah SWT terhadap dirinya. Nah, Walaupun kita belum pernah melihat syurga . namun didalam Al-Qur’an telah dijelaskan betapa indahnya syurga, Surga itu penuh dengan kilauan cahaya, baunya harum semerbak, didalamnya ada istana yang tinggi, sungai-sungai yang terbentang luas dengan aneka rasa yang tidak pernah berubah rasa. ada sungai dari susu, sungai dari anggur, sungai dari madu, sungai Al-Katsar, dan sungai khamar yang tidak menyebabkan mabuk bagi orang yang meminumnya, dan rasanya pun manis dan sedap sehingga tidak membuat bosan orang yang meminumnya. Subhanallah!

Nama-Nama Surga Serta Penghuninya
1) Surga Firdaus
Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surah Al-Mukminun ayat 9-11:
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang memlihara shalatnya. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya."
(QS. Al-Mukminun: 9-11).

2) Surga ‘Adn
Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surah At-Taubah ayat 72:
Artinya:"Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin lelaki dan perempuan (akan mendapat) surga di bawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan mendapat tempat-tempat yang bagus di surga 'Adn." (QS. At-Taubah: 72).
3) Surga Na’im
Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surah Luqman ayat 8:
Artinya:  “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, bagi mereka surga-surga yang penuh kenikmatan” (Q.S. Luqman: 8)

4) Surga Ma’wa
Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surah An-Nazi‘at ayat 40-41:
Artinya: “Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya. Maka sesungguhnya surga tempat tinggalnya.” (Q.S. An-Nazi‘at: 40-41)

5) Surga Darussalam
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surah Al-An’am ayat 127:
Artinya: “Bagi mereka (disediakan) Darussalam (surga) pada sisi Rabbnya dan Dialah Pelindung mereka disebabkan amal-amal sholeh yang selalu mereka kerjakan.” (QS. Al-An’am: 127)

6) Surga Darul Muqamah
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surah Fathir ayat 34-35:
Artinya:  “Dan mereka berkata, ‘Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia-Nya; di dalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu.” (Q.S. Fathir: 34-35)

7) Surga Maqaamul Amin
Surga Maqaamul Amin adalah surga yang diciptakan Allah SWT dari emas. penghuninya adalah orang-orang yang sangat beriman (muttaqien), yaitu yang benar-benar bertakwa kepada Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surah Ad-Dukhan ayat 51:
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam tempat yang aman.” (Q.S. Ad-Dukhan: 51)

8) Surga Khuldi
Surga Khuldi adalah surga yang diciptakan Allah SWT dari marjan merah dan kuning. penghuninya adalah orang-orang yang taat menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya. Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surah Al-Furqan ayat 15:
Artinya: “Katakanlah, Apa (azab) yang demikian itukah yang baik, atau surga yang kekal yang telah dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa? Dia menjadi balasan dan tempat kembali bagi mereka.” (Q.S. Al-Furqan: 15).
Menurut hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhu, surga memiliki 8 pintu dari emas yang ditaburi mutiara. Pintu-pintu tersebut ialah :
1) Pintu untuk para Nabi, Rasul, para syuhada, dan dermawan.
2) Pintu bagi orang-orang yang mendirikan sholat dengan sempurna.
3) Pintu bagi orang-orang yang mengeluarkan zakat dengan kebersihan jiwa.
4) Pintu untuk orang-orang yang memerintah kebaikan dan melarang kemungkaran.
5) Pintu untuk orang-orang yang mencegah hawa nafsu dan syahwatnya.
6) Pintu bagi orang-orang yang menunaikan ibadah Haji dan umrah.
7) Pintu bagi para Mujahid (orang yang berjuang menegakkan agama Allah)
8) Pintu untuk orang-orang yang bertakwa, berbakti kepada orang tua, dan menyambung tali persaudaraan.

Jumat, 25 Januari 2019

Keindahan Surga

Surga adalah negeri kemuliaan yang abadi, negeri yang penuh dengan kenikmatan yang sempurna, yang tak ada cela sama sekali. Berbagai kenikmatan telah Allah l persiapkan di sana. Dalam hadits qudsi, Allah l berfirman:
“Aku telah persiapkan untuk hamba-hamba-Ku yang saleh kenikmatan yang tak pernah dilihat mata, tak pernah terdengar oleh telinga, dan tak pernah terbetik di hati manusia.” Kemudian Rasulullah n berkata, “Kalau mau, silakan kalian baca:
“Tak seorang pun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka. (as-Sajdah: 17)’.” (HR. al-Bukhari no. 3244)
Akan tampak agungnya nikmat surga ketika dibandingkan dengan kesenangan duniawi. Kesenangan dunia dibandingkan dengan kenikmatan akhirat sangatlah rendah. Rasulullah n bersabda, “Tempat cemeti salah seorang kalian di surga lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. al-Bukhari no. 3250)
Oleh karena itu, masuk surga dan selamat dari neraka adalah kesuksesan yang agung, kemenangan yang besar. Allah l berfirman:
“Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung.” (Ali Imran: 185)
“Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin, lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga ‘Adn. Dan keridhaan Allah adalah lebih besar, itu adalah keberuntungan yang besar.” (at-Taubah: 72)
Setiap muslim pastilah merindukan surga. Merindukan berbagai kenikmatan yang telah dipersiapkan oleh Allah l di sana.
Untuk semakin menambah keimanan kita tentang surga dan menambah kerinduan kita kepadanya sehingga semakin bersemangat beribadah kepada Allah l, maka kami akan paparkan sekelumit pemandangan surga dan berbagai kenikmatan yang telah disebutkan Allah l dan Rasul-Nya.
Sifat-Sifat Surga
Di dalam al-Qur’an dan as-Sunnah telah banyak disebutkan sifat surga. Dalam kesempatan ini, akan kami sebutkan beberapa di antaranya.
Luas Surga
Allah l telah menjelaskan tentang luas surga dalam firman-Nya:
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (Ali Imran: 133)
Surga Bertingkat-Tingkat
Telah ada dalam nash yang sahih bahwa surga ada seratus tingkat, jarak antartingkat sejauh langit dan bumi. Dari Abu Hurairah z, dari Rasulullah n yang bersabda:
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ مِائَةَ دَرَجَةٍ أَعَدَّهَا اللهُ لِلْمُجَاهِدِينَ فِي سَبِيلِهِ بَيْنَ الدَّرَجَتَيْنِ كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ
“Sesungguhnya di surga ada seratus tingkat yang dipersiapkan bagi para mujahidin di jalan-Nya. Jarak antatingkat seperti jarak bumi dan langit.” (HR. al-Bukhari no. 2790)
Pintu-Pintu Surga
Pintu surga ada delapan, salah satunya bernama Rayyan. Dari Sahl bin Sa’d z, dari Nabi n yang bersabda:
فِى الْجَنَّةِ ثَمَانِيَةُ أَبْوَابٍ، فِيهَا بَابٌ يُسَمَّى الرَّيَّانَ لاَ يَدْخُلُهُ إِلاَّ الصَّائِمُونَ
“Di surga ada delapan pintu. Ada pintu yang dinamai Rayyan, tidak ada yang masuk melalui pintu tersebut melainkan orang-orang yang puasa.” (HR. Buhari: 3257)
Akan ada orang yang dipanggil untuk masuk dari semua pintu, di antara mereka adalah Abu Bakr z. (lihat Shahih al-Bukhari no. 1879 dan Shahih Muslim no. 2418)
Penjaga Surga
Allah l berfirman:
Dan orang-orang yang bertakwa kepada Rabb mereka dibawa ke dalam surga berkelompok-kelompok (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedangkan pintu-pintunya telah terbuka, berkatalah penjaga-penjaganya kepada mereka, “Keselamatan (dilimpahkan) untuk kalian. Berbahagialah kalian! Masukilah surga ini, kalian kekal di dalamnya.” (az-Zumar: 73)
Dari Anas bin Malik z, Rasulullah n berkata:
آتِى بَابَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَأَسْتَفْتِحُ فَيَقُولُ الْخَازِنُ: مَنْ أَنْتَ؟ فَأَقُولُ: مُحَمَّدٌ. فَيَقُولُ: بِكَ أُمِرْتُ لاَ أَفْتَحُ لِأَحَدٍ قَبْلَكَ
Aku mendatangi pintu surga dan minta untuk dibukakan. Penjaga surga pun berkata, “Siapa kamu?” Aku menjawab, “Muhammad.” Penjaga surga berkata, “Aku telah diperintah membukanya untukmu, dan aku tidak boleh membukanya untuk orang lain sebelummu.” (HR. Muslim no. 507)
Ayat dan hadits di atas menunjukkan bahwa surga ada penjaganya dari kalangan malaikat.
Yang Pertama Masuk Surga
Orang yang pertama masuk surga adalah Nabi Muhammad n dan umat pertama yang masuk surga adalah umat beliau. Dari Anas bin Malik z, ia berkata bahwasanya Rasulullah n bersabda:
آتِى بَابَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَأَسْتَفْتِحُ فَيَقُولُ الْخَازِنُ: مَنْ أَنْتَ؟ فَأَقُولُ: مُحَمَّدٌ. فَيَقُولُ: بِكَ أُمِرْتُ لاَ أَفْتَحُ لِأَحَدٍ قَبْلَكَ
Aku mendatangi pintu surga dan minta untuk dibukakan. Penjaga surga pun berkata, “Siapa kamu?” Aku menjawab, “Muhammad.” Penjaga surga berkata, “Aku telah diperintah membukanya untukmu, dan aku tidak boleh membukanya untuk orang lain sebelummu.” (HR. Muslim no. 507)
Dalil yang menyatakan bahwa umat Muhammad n yang paling dahulu masuk surga adalah hadits:
نَحْنُ الْآخِرُونَ الْأَوَّلُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَنَحْنُ أَوَّلُ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ
“Kita adalah yang terakhir (masanya di dunia), tetapi yang pertama di hari kiamat. Kitalah yang akan masuk surga lebih dahulu.” (HR. Muslim)
Bangunan di Surga
Dari Ibnu Umar c:
سُئِلَ رَسُولُ اللهِ n عَنِ الْجَنَّة: كَيْفَ هِيَ؟ قَالَ: مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ يَحْيَى لاَ يَمُوتُ، وَيَنْعَمُ لاَ يَبْأَسُ، وَلاَ تَبْلَى ثِيَابُهُ، وَلاَ يُبْلَى شَبَابُهُ. قِيلَ: يَا رَسُولَ اللهِ، كَيْفَ بِنَاؤُهَا؟ قَالَ: لَبِنَةٌ مِنْ فِضَّةٍ، وَلَبِنَةٌ مِنْ ذَهَبٍ، مِلاَطُهَا مِسْكٌ، وَحَصْبَاؤُهَا اللُّؤْلُؤُ وَالْيَاقُوتُ، وَتُرَابُهَا الزَّعْفَرَانُ.
Rasulullah n ditanya tentang surga, “Bagaimanakah surga?” Beliau menjawab, “Barang siapa yang masuk surga akan terus hidup tak akan mati, terus akan mendapatkan kenikmatan tidak akan susah, tak akan lapuk bajunya, dan tak akan hilang masa mudanya.” Ditanyakan, “Wahai Rasulullah, bagaimana bangunannya?” Beliau menjawab, “Ada yang batanya dari perak dan ada yang dari emas, (adukan) semennya adalah misik, kerikilnya adalah mutiara dan permata, dan tanahnya adalah za’faran.” (HR. Ibnu Abi Syaibah dan dinyatakan sahih oleh asy-Syaikh al-Albani dalam tahqiq Misykatul Mashabih)
Kemah-Kemah di Surga
Allah l berfirman:
“(Bidadari-bidadari) yang pandangan mereka hanya kepada suami dipingit dalam kemah-kemah.” (ar-Rahman: 72)
Dari Abu Bakr bin Abdullah bin Qais, dari ayahnya z, Rasulullah n bersabda:
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ خَيْمَةً مِنْ لُؤْلُؤَةٍ مُجَوَّفَةٍ، عَرْضُهَا سِتُّونَ مِيلاً
“Di surga ada kemah dari mutiara yang dilubangi, lebarnya enam puluh mil.” (HR. al-Bukhari no. 4879)
Pasar di Surga
Dari Anas bin Malik z, Rasulullah n berkata:
إِنَّ فِى الْجَنَّةِ لَسُوقًا يَأْتُونَهَا كُلَّ جُمُعَةٍ فَتَهُبُّ رِيحُ الشَّمَالِ فَتَحْثُو فِي وُجُوهِهِمْ وَثِيَابِهِمْ فَيَزْدَادُونَ حُسْنًا وَجَمَالاً فَيَرْجِعُونَ إِلَى أَهْلِيهِمْ وَقَدِ ازْدَادُوا حُسْنًا وَجَمَالاً فَيَقُولُ لَهُمْ أَهْلُوهُمْ: وَاللهِ، لَقَدِ ازْدَدْتُمْ بَعْدَنَا حُسْنًا وَجَمَالاً. فَيَقُولُونَ: وَأَنْتُمْ وَاللهِ، لَقَدِ ازْدَدْتُمْ بَعْدَنَا حُسْنًا وَجَمَالاً
“Sungguh di surga ada pasar yang didatangi penghuni surga setiap Jumat. Bertiuplah angin dari utara mengenai wajah dan pakaian mereka hingga mereka semakin indah dan tampan. Mereka pulang ke istri-istri mereka dalam keadaan telah bertambah indah dan tampan. Keluarga mereka berkata, ‘Demi Allah, engkau semakin bertambah indah dan tampan.’ Mereka pun berkata, ‘Kalian pun semakin bertambah indah dan cantik’.” (HR. Muslim no. 7324)
Sifat-Sifat Wanita Surga
Allah l dan Rasul-Nya telah menyebutkan sifat-sifat wanita surga, di antara sifat wanita surga:
• Akhlak dan Tubuh Mereka Telah Disucikan
Allah l berfirman:
“Bagi mereka istri-istri yang telah disucikan.” (al-Baqarah: 25)
Asy-Syaikh Abdurahman as-Sa’di berkata, “Mereka disucikan akhlak dan tubuhnya. Lisan dan pandangan mereka telah disucikan.”
• Tidak Pernah Disentuh Pria Lain dan Tidak Memandang Pria Lain
Allah l berfirman:
“Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin.” (ar-Rahman: 56)
• Usia Mereka Sebaya
Allah l berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan. (Yaitu) kebun-kebun dan buah anggur, wanita-wanita yang sebaya.” (an-Naba: 31—33)
• Mereka Dijadikan oleh Allah l sebagai Gadis
Allah l berfirman:
“Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya.” (al-Waqiah: 35—37)
Tentang ayat ini, ada dua penafsiran:
1. Maksudnya adalah bidadari.
2. Yang dimaksud adalah wanita dari kalangan bani Adam, yakni Allah l kembalikan mereka menjadi gadis.
Dalam satu riwayat disebutkan, “Pernah seorang wanita tua minta agar Rasulullah n mendoakannya masuk surga. Rasulullah n berkata, ‘Wahai Ummu Fulan, surga tidak dimasuki wanita tua.’ Wanita itu pun kembali dan menangis. Rasulullah n lalu berkata, ‘Kabarkan kepadanya, dia tak akan masuk surga dalam keadaan tua renta, karena Allah berfirman:
‘Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya.’ (al-Waqiah: 35—37).” (Dinyatakan hasan oleh asy-Syaikh al-Albani dalam Mukhtashar asy-Syama’il)
Sifat-sifat di atas hanya sebagian kecil dari sifat wanita surga yang telah disebutkan oleh al-Qur’an dan as-Sunnah.
Makanan Ahli Surga
Allah l berfirman:
“Dan buah-buahan yang mereka pilih dan daging burung yang mereka inginkan.” (al-Waqi’ah: 20—21)
Buah-Buahan di Surga Banyak dan Tidak Terputus
Allah l berfirman:
“Dan buah-buahan yang banyak, yang tidak berhenti (buahnya) dan tidak terlarang mengambilnya, serta kasur-kasur yang tebal lagi empuk.” (al-Waqi’ah: 32—34)
Allah l berfirman:
“Buah-buahannya dekat, (kepada mereka dikatakan), ‘Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu’.” (al-Haqqah: 23—24)
Dari Tsauban, Rasulullah n berkata,
إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا نَزَعَ ثَمَرَةً مِنَ الْجَنَّةِ عَادَتْ مَكَانَهَا أُخْرَى
“Seorang penghuni surga jika memetik buah di surga, buah yang lain akan menempati tempatnya.” (HR. ath-Thabarani, dinyatakan sahih dalam Jami’ ash-Shagir no. 1617 dan ash-Shahihah no. 1598)
Minuman Ahli Surga
Allah l berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur. (Yaitu) mata air (dalam surga) yang darinya hamba-hamba Allah minum, yang mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik-baiknya.” (al-Insan: 5—6)
Allah l berfirman:
“Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe. (Yang didatangkan dari) sebuah mata air surga yang dinamakan salsabil.” (al-Insan: 17—18)
Abu Umamah z mengatakan, “Seorang penghuni surga ingin meminum minuman. Datanglah ceret ke tangannya kemudian ia pun minum dan ceret tersebut kembali ke tempatnya.” (Dinyatakan mauquf oleh asy-Syaikh al-Albani)
Sungai di Surga
Allah l berfirman:
“(Apakah) perumpamaan (penghuni) jannah yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamr yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka, sama dengan orang yang kekal dalam jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya?” (Muhammad: 15)
Kenikmatan Tertinggi: Melihat Allah l
Kenikmatan penduduk surga yang paling agung adalah melihat wajah Allah l. Allah l berfirman:
“Wajah-wajah mereka itu berseri-seri karena melihat Rabbnya.” (al-Qiyamah: 22—23)
“Bagi orang-orang yang berbuat baik al-husna dan tambahannya.” (Yunus: 26)
Para ahli tafsir berkata, “Al-husna adalah surga. Tambahannya adalah melihat wajah Allah l.”
Dari Shuhaib, Nabi n berkata,
إِذَا دَخَلَ أَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ -قَالَ- يَقُولُ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى: تُرِيدُونَ شَيْئًا أَزِيدُكُمْ؟ فَيَقُولُونَ: أَلَمْ تُبَيِّضْ وُجُوهَنَا، أَلَمْ تُدْخِلْنَا الْجَنَّةَ وَتُنَجِّنَا مِنَ النَّارِ؟ قَالَ: فَيَكْشِفُ الْحِجَابَ فَمَا أُعْطُوا شَيْئًا أَحَبَّ إِلَيْهِمْ مِنَ النَّظَرِ إِلَى رَبِّهِمْ عَزَّ وَجَلَّ، ثُمَّ تَلاَ هَذِهِ الآيَةَ: { ﭒ ﭓ ﭔ ﭕ}
“Ketika penduduk surga masuk ke dalamnya, Allah l berfirman, ‘Kalian ingin Aku menambah (nikmat) untuk kalian?’ Penduduk surga pun berkata, ‘Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke surga dan menyelamatkan kami dari neraka?’ Rasulullah berkata, “Allah l membuka hijab (sehingga mereka melihat Allah). Tidaklah mereka diberi nikmat yang lebih mereka senangi selain melihat Rabb mereka.” Kemudian Rasulullah n membaca:
“Bagi orang-orang yang berbuat baik al-husna dan tambahannya (Yunus: 26).” (HR. Muslim)
Demikianlah sebagian keindahan dan kenikmatan surga yang Allah l persiapkan.
Ya Allah, jadikanlah kami termasuk penduduk surga-Mu!
Bersegeralah ke Surga Allah l
Sahabat adalah generasi terbaik umat ini dan paling paham masalah agama, maka mereka adalah orang-orang yang paling semangat mendapatkan surga-Nya. Kita dapatkan banyak riwayat yang menunjukkan semangat para sahabat Rasulullah g untuk mendapatkan surga walau dengan mengorbankan jiwa raga dan harta mereka. Di antara kisah tersebut adalah sebagai berikut.
• Kisah Anas bin Nadhr z
Ketika di Perang Uhud, beliau melihat sebagian orang mundur. Namun, beliau tetap maju sembari berkata kepada Sa’d bin Mu’adz z, “Wahai Sa’d, demi Rabb Nadhr, aku telah mencium wangi surga di dekat Uhud.”
Anas z berkata, “Kami temukan di tubuhnya ada delapan puluh lebih tusukan pedang, tombak, atau panah. Kami dapati beliau telah meninggal dan dicacah oleh orang musyrikin. Tidak ada yang mengenalinya selain saudarinya.” (Muttafaq alaih)
• Umair bin al-Humam z
Di Perang Badar, ketika Rasulullah n berkata, “Berdirilah kalian untuk mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi!”
Umair bin al-Humam al-Anshari z berkata, “Wahai Rasulullah, surga yang luasnya seluas langit dan bumi?”
Rasulullah n menjawab, “Ya.”
Umair berkata, “Bakh. Bakh.”
Rasulullah n berkata, “Apa yang menyebabkan kamu berkata demikian?”
Umair z berkata, “Tidak ada, demi Allah. Hanya saja aku ingin menjadi penghuninya.” Rasulullah n berkata, “Engkau termasuk penghuninya.”
Umair lalu mengeluarkan beberapa kurma dari wadahnya kemudian memakan sebagiannya dan berkata, “Kalau aku harus menghabiskan kurma-kurmaku ini, berarti hidup masih lama.” Beliau pun melemparnya dan memerangi musuh hingga meninggal. (HR. Muslim)
• Abu Dahdah z
Rasulullah n pernah berkata, “Betapa banyak kurma yang bergelantungan di pohonnya untuk Abu Dahdah di surga.” (Dinyatakan sahih oleh al-Albani dalam Shahih Jami’ush Shagir no. 4574)
Apa sebab beliau mendapat keutamaan ini? Dalam riwayat lain dijelaskan sebabnya. Ketika turun ayat:
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak?” (al-Baqarah: 245)
Abu Dahdah z berkata, “Wahai Rasulullah, Allah ingin meminjam dari kita?” Rasulullah n menjawab, “Benar, wahai Abu Dahdah.” Abu Dahdah berkata, “Perlihatkanlah tanganmu kepadaku, ya Rasulullah, aku telah meminjamkan kebun kurmaku kepada Rabbku.” Ibnu Mas’ud berkata, “Kebun kurmanya berisi enam ratus pohon kurma.” (Dinyatakan sahih oleh asy-Syaikh al-Albani dalam takhrij Musykilatul Faqr)
• Wanita yang Sering Tidak Sadarkan Diri
Seorang wanita datang kepada Rasulullah n dan berkata, “Wahai Rasulullah, aku sering tidak sadarkan diri (epilepsi) dan (ketika itu) tersingkap hijabku. Doakanlah aku agar disembuhkan oleh Allah.”
Rasulullah n berkata, “Jika engkau mau bersabar, engkau akan mendapatkan surga. Namun, kalau memang engkau mau didoakan, aku akan mendoakanmu.”
Wanita tadi berkata, “Kalau begitu aku akan sabar.” (Muttafaq ‘alaih)
Marilah kita bersegera mengamalkan amalan yang mengantarkan ke surga Allah l, dengan meningkatkan tauhid, iman, dan ketakwaan kita kepada Allah l serta melakukan berbagai amalan yang telah dijanjikan dengan surga-Nya.
Wallahu a’lam.

Ciri-ciri orang yang dijamin masuk surga

Semua muslim yang taat, beriman dan bertaqwa Insya Allah akan dimasukkan kedalam golongan-golongan penghuni surga. Menjadi penghuni surga tergantung apa yang kita lakukan di dunia ini. Menjalankan kewajiban perintah Allah SWT sudah pasti harus dilakukan setiap hari (shalat 5 waktu). Dan banyak sekali amalan-amalan yang menambahkan keimanan dan ketakwaan seorang muslim. Jika ingin mengetahui seperti apa orang yang dijamin masuk surga, Berikut ini cirri-ciri orang yang dijamin masuk surga oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW :

1. Memberi Makan Kepada Orang yang Membutuhkan

Rasulullah saw bersabda: “Sembahlah Allah Yang Maha Rahman, berikanlah makan, tebarkanlah salam, niscaya kamu masuk surga dengan selamat ” (HR. Tirmidzi)

Kebutuhan untuk makan dan minum merupakan kebutuhan paling pokok bagi semua orang. Sudah seharusnya bagi seorang muslim yang mampu untuk menolong atau memberikan makanan untuk muslim lainnya yang membutuhkan (kekurangan makanan). Ini salah satu cara untuk menjadi penduduk surga

2. Menyambung Silaturrahim Sesama Muslim

Rasulullah saw bersabda: “Tidak akan masuk surga orang yang suka memutuskan, Sufyan berkata dalam riwayatnya: yakni memutuskan tali persaudaraan ” (HR. Bukhari dan Muslim).

“Ketika Rasulullah saw bertanya kepada pada sahabat tentang maukah aku beritahukan kepada kalian tentang orang yang akan menjadi penghuni surga? diantaranya beliau menjawab: Seorang laki-laki yang mengunjungi saudaranya di penjuru kota dengan ikhlas karena Allah ” (HR. Ibnu Asakir, Abu Na’im dan Nasa’i).

Menjaga tali persaudaraan sesama muslim sangat penting. Jangan sampai memutuskan sillaturrahim. Allah SWT akan membenci orang seperti ini. Hubungan dengan sesama manusia harus dijalin dengan sebaiknya. Dan paling penting menjaga hubungan sesama yang berasal dari rahim Ibu (saudara dalam nasab). Menjaga tali sillaturrahim salah satu jaminan masuk surga seperti hadits Nabi Muhammad SAW diatas.

3.  Mendirikan Shalat Malam

Tempat terpuji di sisi Allah swt adalah surga yang penuh dengan kenikmatan yang tiada terkira, karenanya salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk bisa diberi tempat yang terpuji itu adalah dengan melaksanakan shalat tahajjud saat banyak manusia yang tertidur lelap, Allah swt berfirman: “Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang Terpuji ” (QS Al Isra [17]:79).

Banyak orang enggan bangun untuk Shalat malam. Sungguh besar pahala bagi seorang muslim bangun tengah malam untuk mendirikan shalat sunat yaitu shalat tahajjud. Dengan ini kita akan merasa dekat dengan Allah SWT. Seseorang yang rajin mendirikan shalat malam Insya Allah dimudahkan menjadi penghuni surga.

4. Memudahkan Orang Lain.

Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa memudahkan orang yang kesulitan, Allah memudahkannya di dunia dan akhirat ” (HR. Ibnu Majah dari Abu Hurairah).
Kehidupan manusia pasti mengalami pasang surut. Ada saatnya hidup dengan dalam kemudahan, dan datangnya masa-masa sulit. Sesama umat muslim sudah sepatutnya untuk menolong orang lain (memudahkan orang lain). Ini juga merupakan salah satu perjuangan untuk menjadi penghuni surga.

5.Berjihad Fi Sabilillah di jalan Allah SWT

Dari zaman dulu sampai hari akhir nanti, Islam merupakan agama yang harus selalu ditegakkan di bumi ini. Islam merupakan agama paling benar. Jika ada pihak yang menghalangi agama Islam, yang harus dilakukan adalah melawan. Berjihad dijalan Allah untuk kebenaran Islam untuk memerangi kafir-kafir. Berjihad dengan pengorbanan jiwa dan harta untuk mendapat Ridha dari Allah SWT.

6. Tidak Mempunyai Sifat Sombong.
 
Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang mati dan ia terbebas dari tiga hal, yakni sombong, fanatisme dan utang, maka ia akan masuk surga ” (HR. Tirmidzi).

Penyakit hati banyak, salah satunya adalah kesombongan. Ini merupakan sifat menganggap dirinya lebih hebat dan meremehkan orang lain. Jauhkan sifat kesombongan merupakan sifat Iblis saat Allah menuntut iblis pada penciptaan Nabi Adam AS. Iblis mendapat laknat dari Allah SWT sampai hari akhir.

7. Tidak Memiliki Fanatisme Yang Berlebihan.

Tidak bisa dipungkiri bahwa manusia termasuk kaum muslimin hidup dengan latar belakang yang berbeda-beda, termasuk latar belakang kelompok, baik karena kesukuan, kebangsaan maupun golongan-golongan ber-dasarkan organisasi maupun paham keagamaan dan partai politik, hal ini disebut dengan ashabiyah.

8. Terbebas Dari Utang di Duniawi.

Rasulullah saw bersabda: “Berhati-hatilah dalam berutang, sesungguhnya berutang itu suatu kesedihan pada malam hari dan kerendahan diri (kehinaan) pada siang hari ” (HR. Baihaki). Selesaikan hutang-hutangmu sesama muslim dan kafir sebelum ajal menjemput. Jangan sampai hutang menjadi penghalang di hari akhir nanti. Pada saat hari pembalasan setiap orang berhutang akan ditagih dan penagih akan meminta pahala untuk dirinya agar menjadi tambahan untuk meringankan dosanya. Maka, lunasilah hutang di bumi.
 
9. Peka Terhadap Peringatan.
 
Peka terhadap peringatan membuat seseorang mudah menerima segala peringatan dan nasihat dari siapapun agar waspada terhadap segala bahaya dalam kehidupan di dunia dan akhirat, sikap ini merupakan sesuatu yang amat penting karena setiap manusia amat membutuhkan peringatan dari orang lain, karenanya orang seperti itu akan mudah menempuh jalan hidup yang benar sehingga mendapat jaminan akan masuk ke dalam surga.

10. Menahan Sifat Amarah

Rasulullah saw bersabda: “Marah itu dapat merusak iman seperti pahitnya jadam merusak manisnya madu ” (HR. Baihaki).

Rasulullah saw bersabda: “Orang kuat bukanlah yang dapat mengalahkan musuh, namun orang yang kuat adalah orang yang dapat mengontrol dirinya ketika marah ” (HR. Bukhari dan Muslim).

Marah atau Al ghadhab merupakan sifat yang tidak baik dimiliki oleh seorang muslim. Ini akan menghancurkan muslim itu sendiri. Marah tidak hanya merusak diri sendiri tapi juga beberapa orang.
Marah merusak iman seseorang. Seorang yang beriman tidak mudah menjadi marah karena ia memiliki sifat yang sabar. Marah juga membuat Allah SWT menjadi murka. Maka, jangan sampai membuat Allah murka terhadap diri sendiri jadilah orang yang sabar. Marah juga salah satu pemutus sillaturrahim sesama muslim.

Untuk menjadi salah satu penghuni surga, mulai sekarang jauhkan diri dari api kemarahan.

11. Ikhlas Menerima Kematian Orang Yang Dicintai dan Anak

Rasulullah saw bersabda: “Tidaklah mati tiga anak seseorang, lalu dia merelakannya (karena Allah) kecuali dia masuk surga”. Seorang wanita bertanya: “atau dua orang anak juga, wahai Rasulullah?”. Beliau menjawab: “atau dua anak” (HR. Muslim).
Relakan jika seseorang yang dicintai meninggal dunia. Apakah itu kedua orang tua, anak , suami, istri atau saudara seiman. Jangan larut dalam kesedihan karena kepergian orang yang dicintai, ini akan menjadi penghalang masuk surga. Belajarlah menjadi orang yang ikhlas, Insya Allah akan dilimpahkan Rahmat oleh Allah SWT.

12. Bersaksi Atas Kebenaran Kitab Suci Al-Qur’an.
 
Al-Qur’an merupakan kitab suci yang tidak perlu diragukan lagi kebenarannya oleh setiap muslim, namun kenyataan menunjukkan tidak semua muslim mau bersaksi dalam arti menjadi pembela kebenaran Al-Qur’an dari orang yang menentang dan meragukannya, bahkan tidak sedikit muslim yang akhimya larut dengan upaya kalangan non muslim yang berusaha meragukan kebenaran mutlak Al-Qur’an.
 
13. Berbagi Kepada Orang Lain yang Membutuhkan.
 
Banyak kebaikan yang harus kita lakukan dalam hidup ini sehingga kebaikan-kebaikan yang kita laksanakan itu membuat kita menjadi manusia yang dirasakan manfaat keberadaan kita bagi orang lain sehingga apapun yang kita miliki memberi manfaat yang besar bagi orang lain apalagi bila hal itu memang amat dibutuhkan oleh manusia.

14. Hakim Yang Berlaku Benar Sesuai syariat Allah SWT.

Rasulullah saw bersabda: Hakim-hakim itu ada tiga golongan, dua golongan di neraka dan satu golongan di surga: Orang yang mengetahui yang benar lalu memutus dengannya, maka dia di surga. Orang yang memberikan keputusan kepada orang-orang di atas kebodohan, maka dia itu di neraka dan orang yang mengetahui yang benar lalu dia menyeleweng dalam memberikan keputusan, maka dia di neraka (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’l, Ibnu Majah)
  
Menjadi hakim salah satu pekerjaan berat di duniawi. Sebagai hakim dituntut harus bersikap seadil-adilnya dalam memutuskan siapa yang bersalah dan siapa yang tidak bersalah. Jika menjadi hakim yang tidak adil dan tidak bijaksana, bersiaplah menjadi penghuni neraka. Namun, jika berlaku sesuai dengan syariat Allah SWT, akan mendapat jaminan untuk masuk surga.

Bukan mudah untuk menjadi seperti ciri-ciri diatas. Namun kita harus berusaha agar bisa menjadi orang seperi diatas untuk mendapat surga (jannah-Nya) di hari akhir nanti. Semoga kita mendapatkan dan menjadi penghuni surga Allah SWT. Amin ya Rabbal ‘Alamin. 

Wallohua'lam

Surga menurut Al-Quran

Surga adalah sebuah nama yang telah dikenal oleh setiap manusia, baik muslim maupun kafir sebagai tempat yang penuh dengan kenikmatan. Namun hanya muslim lah yang berhak untuk tinggal di surga, adapun orang kafir, tempat kembalinya adalah neraka.
Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ (6) إِنَّ الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ (7) جَزَاؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ذَلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ (8
Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Rabb mereka ialah surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Rabbnya.” (QS. Al-Bayyinah: 6-8)

Pengertian Surga

Surga berarti kebun yang di dalamnya terdapat banyak pohon dan kurma. Sebagian ulama bahasa mengatakan, “Tidaklah disebut jannah/surga dalam bahasa arab kecuali di dalamnya terdapat pohon kurma dan anggur.” Sebagian yang lain mengatakan, disebut surga/jannah karena lebatnya pohon yang ada di dalamnya dan ranting / dahannya memberikan naungan bagi yang berada di bawahnya.

Nama-Nama Surga

1. Darussalam (دَارُ السَّلامِ)
Allah Ta’ala berfirman,
لَهُمْ دَارُ السَّلامِ عِنْدَرَبِّهِمْوَهُوَوَلِيُّهُمْبِمَاكَانُوايَعْمَلُونَ
Bagi mereka (disediakan) Darussalam (surga) pada sisi Rabbnya dan Dialah Pelindung mereka disebabkan amal-amal shalih yang selalu mereka kerjakan.” (QS. Al-An’am: 127)
Sebagian ulama mengatakan, “Disebut darussalam karena surga adalah tempat yang terbebas dari hal yang kotor, hal yang membahayakan dan hal yang tidak disukai”. Pendapat yang lain mengatakan artinya Darullah, karena As-Salam adalah salah satu nama Allah.
2. Jannatul Khuld (جَنَّةُ الْخُلْدِ)
Allah Ta’ala berfirman,
قُلْ أَذَلِكَ خَيْرٌ أَمْ جَنَّةُ الْخُلْدِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ كَانَتْ لَهُمْ جَزَاءً وَمَصِيرًا
“Katakanlah (Muhammad), “Apakah (adzab) seperti itu yang baik, atau surga yang kekal yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa sebagai balasan, dan tempat kembali bagi mereka?” (QS. Al-Furqan: 15)
Disebut dengan nama ini karena penduduk surga itu kekal berada di dalam surga, tidak berpindah posisi ke tempat yang lain, dan tidak mencari cari tempat lain selain surga.
3. Jannatul Ma’wa (جَنَّةُ الْمَأْوَى)
Allah Ta’ala berfirman,
عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى (١٤) عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَى
(yaitu) di Sidratul Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal.” (QS. An-Najm: 14-15)
4. Darul Muqamah (دَارَ الْمُقَامَةِ)
Allah Ta’ala berfirman,
وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَذْهَبَ عَنَّا الْحَزَنَ إِنَّ رَبَّنَا لَغَفُورٌ شَكُورٌ (٣٤) الَّذِي أَحَلَّنَا دَارَ الْمُقَامَةِ مِنْ فَضْلِهِ لا يَمَسُّنَا فِيهَا نَصَبٌ وَلا يَمَسُّنَا فِيهَا لُغُوبٌ (٣٥
“Dan mereka berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kesedihan dari kami. Sungguh, Rabb kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. Yang dengan karunia-Nya menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga); di dalamnya kami tidak merasa lelah dan tidak pula merasa lesu”. (QS. Fathir: 34-35)
5. Jannatu ‘Adn (جَنَّاتِ عَدْنٍ)
Allah Ta’ala berfirman,
وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Dan ke tempat-tempat tinggal yang baik di dalam surga ‘Adn. Itulah kemenangan yang agung.” (QS. Ash-Shaff: 12)
6. Maq’adu Shidq (مَقْعَدِ صِدْقٍ)
Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَنَهَرٍ (٥٤)فِي مَقْعَدِ صِدْقٍ عِنْدَ مَلِيكٍ مُقْتَدِرٍ (٥٥
Sungguh, orang-orang yang bertakwa berada dalam taman-taman dan sungai-sungai, di tempat yang disenangi di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa.” (QS. Al-Qamar: 54-55)
7. Qadama Shidq (قَدَمَ صِدْقٍ)
Allah Ta’ala berfirman,
وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا أَنَّ لَهُمْ قَدَمَ صِدْقٍ عِنْدَ رَبِّهِمْ
Berilah peringatan kepada manusia dan gembirakanlah orang-orang yang beriman bahwa mereka mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Rabb kalian.” (QS. Yunus: 2)
8. Al-Maqamul Amin (مَقَامٍ أَمِينٍ)
Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي مَقَامٍ أَمِينٍ
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam tempat yang aman.” (QS. Ad-Dukhan: 51)
9. Jannatun Na’im (جَنَّاتُ النَّعِيمِ)
Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَهُمْ جَنَّاتُ النَّعِيمِ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih, mereka akan mendapat surga-surga yang penuh kenikmatan.” (QS. Luqman: 8)

Apakah Firdaus Termasuk Nama Surga?

Firdaus adalah salah satu bagian dari surga yang letaknya paling mulia dan yang paling tinggi. Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلا
Sungguh, orang yang beriman dan beramal shalih, untuk mereka disediakan surga Firdaus sebagai tempat tinggal.” (QS. Al-Kahfi: 107)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Ummu Haritsah,
يَا أُمَّ حَارِثَةَ، إِنَّهَا جِنَانٌ فِي الْجَنَّةِ، وَإِنَّ ابْنَكِ أَصَابَ الْفِرْدَوْسَ اْلأَعْلَى.
Wahai Ummu Haritsah, sesungguhnya di sana terdapat banyak Surga dan sungguh anakmu telah mendapat Firdaus (Surga) yang paling tinggi.” (HR. Al-Bukhari No. 3982)


Dikutip dari https://muslim.or.id