Surah Thahah adalah surah ke-20 Al-Quran. Surah ini dimulai dengan huruf muqattha'ah (Tha, Ha) sehingga surah ini disebut sebagai surah Thaha. Nama lain surah ini adalah Al-Kalim yang merupakan gelar dan lakab Nabi Musa as sebagai Kalimullah (yang bercakap-cakap dengan Allah). Kisah nabi besar Allah ini, pembicarannya dengan Allah swt secara langsung dan alasan pemberian gelar ini kepadanya dijelaskan dalam surah ini. Sesuai dengan urutan penyusunan (mushaf) surah Thaha adalah surah ke-20 dan berdasarkan hitungan pewahyuan merupakan surah ke-45 surah Al-Quran. Surah Thaha adalah surah yang diturunkan di Mekkah sehingga tergolong sebagai salah satu surah Makkiyah. Jumlah ayat surah ini berdasarkan pendapat para qari (qurra) Kufah adalah 135 ayat dan menurut para qari Hijaz adalah 134 sementara para qari Bashrah menilainya terdiri dari 130 ayat dan para qari Syam menganggapnya berjumlah 140 ayat. Di antara beberapa pendapat ini, pendapat pertamalah yang benar dan masyhur. Jumlah katanya adalah 1534 kata dan jumlah hurufnya adalah 5399 huruf. Dari sisi isi, surah Thaha termasuk sebagai surah miun (surah yang terdiri dari seratus atau lebih ayat) dan relatif berukuran sedang. Kurang lebih surah ini terdiri dari setengah juz sempurna Al-Quran. Surah Thaha adalah surah yang ke-11 yang dimulai dengan huruf muqattha'ah.
Surah ini disampaikan kepada Rasulullah sawdan menentukan apa yang menjadi tugasnya. Allah swt berfirman bahwa taklif ini tidaklah menyusahkannya dan ia harus mengajak masyarakat. Adapun hasilnya diserahkan kepada Allah swt karena segala sesuatunya kembali kepada-Nya. Apabila orang-orang mendustakan dan mengingkari (kafir) maka hal itu tidak sedikit pun akan merugikan Rasulullah saw. Allah swt menitahkan Rasul-Nya untuk bersikap moderat dan proporsional dalam segala hal bahkan dalam doa dan ibadah. Kisah Adam dan perbuatan dosa yang dilakukannya, turunnya Adam dari surga, pengampunan dan hidayah Ilahi untuknya, kisah Nabi Musa as, penyembahan sapi Bani Israil, dialog antara Musa as dan Fir'aun, kejadian para penyihir, doa-doa dan munajat-munajat Nabi Musa as adalah kandungan utama surah ini.
Surah ini disampaikan kepada Rasulullah sawdan menentukan apa yang menjadi tugasnya. Allah swt berfirman bahwa taklif ini tidaklah menyusahkannya dan ia harus mengajak masyarakat. Adapun hasilnya diserahkan kepada Allah swt karena segala sesuatunya kembali kepada-Nya. Apabila orang-orang mendustakan dan mengingkari (kafir) maka hal itu tidak sedikit pun akan merugikan Rasulullah saw. Allah swt menitahkan Rasul-Nya untuk bersikap moderat dan proporsional dalam segala hal bahkan dalam doa dan ibadah. Kisah Adam dan perbuatan dosa yang dilakukannya, turunnya Adam dari surga, pengampunan dan hidayah Ilahi untuknya, kisah Nabi Musa as, penyembahan sapi Bani Israil, dialog antara Musa as dan Fir'aun, kejadian para penyihir, doa-doa dan munajat-munajat Nabi Musa as adalah kandungan utama surah ini.