Sabtu, 02 Maret 2019

Berfikir positif

Berpikir positif dalam Islam tentunya dengan cara mengenal Allah terlebih dahulu dengan menyingkirkan pikiran jorok misalnya. Hal yang paling dasar adalah dengan menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Allah mengasihi seluruh makhluk-Nya. Dia menganugerahkan rezeki kepada semua tumbuhan, hewan, jin dan manusia. Namun sayang sekali tidak semua manusia menyadari kekuasaan Allah Taala.

Salah satu potensi yang diberikan Allah SWT kepada manusia ialah akal, sebagai kunci untuk memperoleh petunjuk terhadap segala hal.Agama Islam menganjurkan untuk selalu berpikir positif kepada Allah SWT karena akan berdampak besar dalam kehidupan seseorang. Kekuatan besar muncul untuk mengimbanginya agar tetap melakukan hal-hal yang terpuji dengan cara yang baik juga. Bermanfaat dalam menghadapi setiap permasalahan yang ada sebagimana cara memilih pemimpin dalam islam .

Tapi tidak semua manusia bisa melakukannya sendiri, terkadang mereka membutuhkan kata motivasi ataupun masukan dari orang lain. Karena dalam perjalanan hidup setiap manusia, kebahagiaan merupakan sesuatu hal yang dicari dan sangat diinginkan.

Berfikir positif dalam islam sendiri, tercantum dalam Al-quar dan beberapa hadist riwayat berikut ini :

“Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu” (Adh Dhuha: 3)

“Boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216)

“Aku sesuai prasangka hamba-Ku pada-Ku dan Aku bersamanya apabila ia memohon kepada-Ku.” (HR.Muslim).

Ayat diatas menjelaskan bagaimana urgensi dan pentingnya berfikir positif dalam islam. Oleh sebab itu dalam artikel ini kan diuraikan mengenai 12 Cara Berpikir Positif Dalam Islam Untuk Mencapai Sukses.

Selalu Memandang Sisi Baiknya

Lihatlah sisi baiknya dalam setiap situasi, ada manfaat yang tidak terduga dalam kondisi tersebut. Bila sering melakukannya, maka sikap tersebut akan menjadi kebiasaan dan memberikan perbedaan yang besar dalam meningkatkan kemampuan berbaik sangka. Ketika sesuatu tidak berjalan dengan baik, carilah cara untuk melihat hal tersebut dari sudut pandang yang menguntungkan. Dalam setiap tantangan yang Agan dapat, tentunya akan ada keuntungan juga yang bisa didapat. Untuk itulah, cobalah cari sisi positif dalam Islam pada setiap situasi.

2. Buang Jauh Pengaruh Negatif

Menjauhi segala sebab pengaruh negatif yang dapat mengganggu pikiran positif. Bila terlalu memikirkan apa yang sudah terjadi atau belum terjadi, maka bisa membuat seseorang berpikiran negatif. Saat pikiran negatif memasuki pikiran, maka harus mewaspadainya dan menggantikan pikiran tersebut dengan pikiran yang lebih positif. Jika tiba-tiba merasakan perlawanan dari dalam diri Anda ketika berusaha mengganti pikiran-pikiran negatif tersebut, jangan putus asa. Tetap fokuskan pada hal yang bernuansa Islami.

3. Perbanyak Sugesti Positif

Lebih mudah untuk melakukan sugesti dengan mengubah pikiran negatif menjadi positif. Banyak orang yang menggunakannya untuk mencapai tujuan atau hanya sekedar sebagai pendukung atau motivasi yang positif. Pemikiran dan sugesti positif akan memotivasi diri untuk dapat berfikir secara positif. Seingga tentunya hal ini akan sangat baik bagi perkembangan pikiran dan juga otak.

4. Memvisualisasi Diri

Visualisasikan dengan menjadi orang yang beriman dan bertakwa. Salah satu hal hal yang ada di antara kita dan keinginan untuk bahagia adalah kenyataan tidak bahagia karena apa yang dipikirkan. Fakta ini menghambat untuk mencapai tujuan kebahagiaan. Jika Anda terus berpikir hal-hal seperti “GAGAL”, maka kehidupan akan tampak benar-benar terpuruk. Sebaliknya jika terus berpikir hal-hal seperti “SUKSES”, maka kehidupan berikutnya akan tampak lebih cerah sebagimana cara menghilangkan gagap dalam islam .

5. Pandai Memilih Teman

Rekan-rekan di lingkungan sekitar memiliki pengaruh yang besar terhadap pandangan seseorang, baik yang positif maupun negatif. Berada terus bersama teman yang suka mengeluh hanya membuat pikiran negatif menempel terus-menerus. Hindari teman yang harus dijauhi menurut Islam. Cobalah jangan tempatkan diri Anda di tengah para pengeluh dan mereka yang munafik. Lebih baik, pilih teman-teman yang berahklak mulia, selalu memberikan motivasi, dukungan dan berpikir positif setiap saat.

Kenyataan ini telah dipaparkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

الْمُؤْمِنُ مِرْآةُ (أخيه) الْمُؤْمِنِ

Seorang mukmin cerminan dari saudaranya yang mukmin

6. Dominasi Diri dengan Pikiran Positif

Aktivitas dan pikiran bersifat positif atau negatif seperti magnet. Ketika menghindar untuk menyelesaikan masalah, maka masalah tersebut akan berlanjut seperti itu atau malah bertambah buruk. Dengan sering membiasakan diri, maka semakin mendominasi pikiran mencapai tujuan dengan cara-cara untuk menangani dan menerima pilihan-pilihan tersebut sebagaimana bisnis yang diperbolehkan dalam islam  .

Otak harus didominasi oleh pikiran positif sesuai tuntunan Islam dan Al Quran. Karena saat merespon, pikiran akan mencari informasi di pikiran bawah sadar, kemudian digunakannya untuk action.

7. Menjadi Pribadi yang Optimis

Berpikir positif juga bisa berarti optimis. Ini kaitannya dengan masa depan termasuk dari yang sedang kita kerjakan saat ini akan memberikan hasil kepada kita. Kebalikannya orang yang pesimis tidak yakin apa yang dia lakukan akan memberikan hasil.

8. Terbuka

Berpikir positif juga artinya terbuka, sehingga memberikan peluang bagi kita untuk terus melangkah. Sementara pikiran negatif adalah pikiran yang tertutup sehingga dirinya akan tertutup dari keberhasilan sebagimana cara berdoa dalam islam .

9. Berbaik Sangka

Berpikir positif bukan berarti menganggap semua manusia atau makhluq akan selalu berbuat baik kepada kita. Namun yang selalu baik itu datang dari Allah, bahkan melalui kejadian buruk sekalipun. Kita harus berbaik sangka kepada manusia sambil tetap waspada .

10. Selalu Ada Nilai Kebaikan

Berpikir positif juga bukan berarti semua hal yang salah menjadi baik. Namun kita bisa menemukan kebaikan dibalik kesalahan. Salah tetap salah, namun dibalik kesalahan ada hikmah sebagimana cara menjadi ibu yang sabar dalam islam . Hikmah inilah yang selalu baik.

11. Ubah Mindset

Pola pikir tersebut sering kita kenal dengan mindset atau paradigma berpikir. Yaitu sesuatu yang akan menjadi landasan atau cetakan kita berpikir. Jika pikiran bawah sadar kita sudah memiliki pola pikir positif (ada juga yang menyebut pola pikir sukses) maka semua pikiran kita akan menjadi positif sebagimana cara membuat hati ikhlas .

12. Jangan Terbawa Emosi

Banyak orang yang terbawa emosi (bukan rasio) dengan langsung menganggap dirinya “tidak becus” berbicara di depan umum. Padahal ini hanya anggapan atau optini. Faktanya Anda memang melakukan kesalahan. Tetapi, tidak ada satu kaidah logika apa pun yang mengatakan bahwa Anda “tidak bisa” (atau “tidak akan pernah bisa”) berbicara di depan umum. Ini hanya opini.

Cara menghindari sifat tercela

cara menghindari perilaku tercela harus dilakukan, seperti beberapa hal berikut ini yaitu:

1. Perbanyak beribadah

Tingkatkan ibadah kepada Allah SWT. Tujuan hidup dalam Islam adalah untuk beribadah kepada Allah, karena manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah untuk beribadah kepadaNya. Maka usahakan untuk meningkatkan ibadah kita agar dapat menjadi cara menjadi pribadi yang baik dan Islami, dan menghindari semua perilaku tecela tersebut.

2. Biasakan berbagi

Orang yang egois adalah orang yang tidak terbiasa berbagi. Maka, cara menghilangkan sifat egois adalah dengan membiasakan diri berbagi dengan sesama, dimulai dari keluarga dan teman dekat. Lakukan semuanya dengan hati ikhlas dan karena ingin membantu orang lain serta berbagi kebahagiaan bersama.

3. Selalu bersyukur atas nikmat Allah

Dalam hidup, karunia Allah bisa datang dalam bentuk apa saja. Orang yang mempunyai perilaku tercela tidak bisa merasakan karunia yang diberikan kepadanya, dan selalu merasa kurang. Biasakan untuk mengucap syukur atas segala kejadian baik yang kita alami, sekecil apapun itu. Bersyukur adalah cara merubah diri menjadi lebih baikdan terhindar dari perilaku yang tercela.

4. Pahami keterbatasan manusia

Manusia hanya makhluk yang sangat kecil dalam alam semesta ini. Tidak ada gunanya bersikap angkuh, sombong dan tinggi hati. Sebagai manusia kita punya banyak kekurangan yang nyata di hadapan kekuasaan Allah yang begitu besar. Sadarilah hal itu sebagai cara menghindari sifat takabur dan cara menghilangkan sifat angkuh dan sombong.

5. Jaga tali silaturahmi

Menghilangkan perilaku tercela bisa dengan menjalin tali silaturahmi yang baik dengan sesama muslim. Jika kita memiliki silaturahmi yang terjalin baik. tentunya tidak akan mudah bagi kita untuk merasa iri dengki, bersikap egois, bergunjing dan emosional, bahkan mengadu domba. Jika memiliki hubungan baik dengan orang lain dalam pergaulan, hal itu dapat menjadi cara menjaga kesehatan hati agar tidak dikotori perasaan buruk.

6. Introspeksi

Seringlah merenungi diri sendiri apakah telah melakukan perbuatan buruk seperti memiliki sifat tercela. Jika ternyata beberapaperilaku kita masih menunjukkan sifat tercela, maka kita dapat memulai cara merubah kepribadian agar menjauhi hal – hal tercela tersebut.

7. Pelihara perkataan baik

Jika mulut tidak bisa berkata baik, maka hal yang terbaik yang bisa dilakukan adalah diam. Perkataan yang buruk akan mengarah kepada perilaku tercela. Bila hati sedang resah karena disakiti orang lain atau ada masalah, maka cara menenangkan hati dan pikiran agar tidak mengeluarkan perkataan buruk adalah dengan cara bersikap sabar.

Perilaku tercela seperti telah dibahas diatas sebenarnya masih banyak lagi, dan semuanya akan mendapat murka dari Allah serta ancaman bahwa orang yang melakukannya tidak akan masuk surga. Namun perilaku tercela seperti ananiyah, ghadab, ghibah, hasad dan namimah adalah perilaku terpenting yang akan membuat seseorang mengembangkan perilaku buruknya ke hal – hal yang lain lagi. Karena itulah, usahakan untuk menjalani hidup dengan tenang dan ikhlas supaya tidak terjerumus pada perilaku tercela.

Jumat, 01 Maret 2019

Kamdungan surat Al Mu'min

Surat Al Mu'min terdiri atas 85 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Az Zumar. Dinamai Al Mu'min (Orang yang beriman), berhubung dengan perkataan mukmin yang terdapat pada ayat 28 surat ini. Pada ayat 28 diterangkan bahwa salah seorang dari kaum Fir'aun telah beriman kepada Nabi Musa a.s. dengan menyembunyikan imannya kepada kaumnya, setelah mendengar keterangan dan melihat mukjizat yang dikemukakan oleh Nabi Musa a.s. Hati kecil orang ini mencela Fir'aun dan kaumnya yang tidak mau beriman kepada Nabi Musa a.s., sekalipun telah dikemukakan keterangan dan mukjizat yang diminta mereka.

Dinamakan pula Ghafir (yang mengampuni), karena ada hubungannya dengan kalimat Ghafir yang terdapat pada ayat 3 surat ini. Ayat ini mengingatkan bahwa Maha Pengampun dan Maha Penerima Taubat adalah sebagian dari sifat-sifat Allah, karena itu hamba-hamba Allah tidak usah khawatir terhadap perbuatan-perbuatan dosa yang telah terlanjur mereka lakukan, semuanya itu akan diampuni Allah asal benar-benar memohon ampun dan bertaubat kepada-Nya dan berjanji tidak akan mengerjakan perbuatan-perbuatan dosa itu lagi. Dan surat ini dinamai Dzit Thaul (Yang Mempunyai Kurnia) karena perkataan tersebut terdapat pada ayat 3.

Pokok-pohok isinya:

1. Keimanan:
Sifat-sifat malaikat yang memikul 'Arsy dan yang berada di sekitarnya; dalil-dalil yang menunjukkan kekuasaan Allah, sifat-sifat Allah yang menunjukkan kebesaran dan keagungan-Nya; ilmu Allah meliputi segala sesuatu; bukti-bukti yang menunjukkan adanya hari berbangkit.

2. Kisah:
Kisah Musa a.s. dengan Fir'aun.

3. Dan lain-lain:
Al Quranulkarim dan sikap orang-orang mukmin dan orang-orang kafir terhadapnya; permohonan orang-orang kafir supaya dikeluarkan dari neraka; peringatan kepada orang-orang musyrik tentang kedahsyatan hari kiamat; anjuran bersabar dalam menghadapi kaum musyrikin; nikmat-nikmat Allah yang terdapat di daratan dan lautan;

Kandungan surat Al Hajj

Surat Al Hajj, termasuk golongan surat-surat Madaniyyah, terdiri atas 78 ayat, sedang menurut pendapat sebahagian ahli tafsir termasuk golongan surat-surat Makkiyah. Sebab perbedaan ini ialah karena sebahagian ayat-ayat surat ini ada yang diturunkan di Mekah dan sebahagian lagi diturunkan di Madinah.

Dinamai surat ini Al Hajj, karena surat ini mengemukakan hal-hal yang berhubungan dengan ibadat haji, seperti ihram, thawaf, sa’i, wuquf di Arafah, mencukur rambut, syi’ar-syi’ar Allah, faedah-faedah dan hikmah-hikmah disyari’atkannya haji. Ditegaskan pula bahwa ibadat haji itu telah disyari’atkan di masa Nabi Ibrahim a.s., dan Ka’bah didirikan oleh Nabi Ibrahim a.s. bersama puteranya Ismail a.s.

Menurut Al Ghaznawi, surat Al Hajj termasuk di antara surat- surat yang ajaib, diturunkan di malam dan di siang hari, dalam musafir dan dalam keadaan tidak musafir, ada ayat-ayat yang diturunkan di Mekah dan ada pula yang diturunkan di Madinah, isinya ada yang berhubungan dengan peperangan dan ada pula yang berhubungan dengan perdamaian, ada ayat-ayatnya yang muhkam dan ada pula yang mutasyabihaat.

Pokok-pokok isinya:

1. Keimanan:
Keimanan tentang adanya kebangkitan dan huru-hara hari kiamat; dari susunan alam semesta dapat diambil bukti- bukti tentang adanya Allah Maha Pencipta.

2. Hukum-hukum:
Kewajiban berhaji bagi kaum muslimin dan haji telah disyari’atkan pada masa Ibrahim a.s.; hukum berkata dusta; larangan menyembah berhala; binatang-binatang yang halal dimakan; hukum menghalang-halangi manusia dari jalan Allah dan Masjidil-haram; keizinan berperang untuk mempertahankan diri dan agama; hukum-hukum yang berhubungan dengan haji.

3. Dan lain-lain:
Membantah kebenaran tanpa pengetahuan adalah perbuatan yang tercela; tanda-tanda takwa yang sampai ke hati; tiap-tiap agama yang dibawa rasul-rasul sejak dahulu mempunyai syari’at tertentu dan cara melakukannya; pahala orang yang mati dalam berhijrah di jalan Allah; sikap orang-orang kafir bila mendengar ayat-ayat Al Quran; anjuran berjihad dengan sesungguhnya; celaan Islam terhadap orang-orang yang tidak tetap pendiriannya dan selalu mencari keuntungan untuk diri sendiri.



Surat Al Hajj mengingatkan manusia kepada adanya hari berbangkit dengan mengemukakan bukti-bukti tentang kejadian dan proses perkembangan manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Oleh sebab itu sudah sewajarnya manusia bersyukur dan menyembah Allah Tuhan semesta alam. Juga mengemukakan tentang disyariatkannya haji, mengenai waktu-waktu yang boleh melakukan peperangan dan yang tidak boleh melakukannya berhubungan adanya bulan-bulan suci yang ditentukan Allah.

HUBUNGAN SURAT AL HAJJ DENGAN SURAT AL MU’MINUUN

1. Surat Al Hajj menyuruh orang-orang mukmin mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, mengerjakan aneka rupa kebaikan agar mendapat keberuntungan, sedang permulaan surat Al Mu’minuun menegaskan bahwa orang-orang mukmin bila mereka betul-betul mengerjakan apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi apa yang dilarang-Nya seperti zina, pasti mendapat keberuntungan.

2. Sama-sama mengemukakan tentang penciptaan manusia, perkembangan kejadian dan kehidupan, dan menjadikan hal yang demikian sebagai bukti adanya hari berbangkit.

3. Sama-sama menyinggung umat-umat yang dahulu yang tidak mengindahkan seruan nabi-nabi mereka, untuk menjadi i’tibar bagi orang-orang yang datang di belakang mereka.

4. Sama-sama mengemukakan bukti-bukti adanya Allah dan keesaan- Nya.

Kandungan surat Al Anbiyaa

Surat Al Anbiyaa’ yang terdiri atas 112 ayat, termasuk golongan surat Makkiyyah. Dinamai surat ini dengan al anbiyaa’(nabi-nabi), karena surat ini mengutarakan kisah beberapa orang nabi. Permulaan surat Al Anbiyaa’ menegaskan bahwa manusia lalai dalam menghadapi hari berhisab, kemudian berhubung adanya pengingkaran kaum musyrik Mekah terhadap wahyu yang dibawa Nabi Muhammad s.a.w. maka ditegaskan Allah, kendatipun nabi-nabi itu manusia biasa, akan tetapi masing-masing mereka adalah manusia yang membawa wahyu yang pokok ajarannya adalah tauhid, dan keharusan manusia menyembah Allah Tuhan Penciptanya. Orang yang tidak mau mengakui kekuasaan Allah dan mengingkari ajaran yang dibawa oleh nabi-nabi itu, akan diazab Allah didunia dan di akhirat nanti. Kemudian dikemukakan kisah beberapa orang nabi dengan umatnya. Akhirnya surat itu ditutup dengan seruan agar kaum musyrik Mekah percaya kepada ajaran yang dibawa Muhammad s.a.w supaya tidak mengalami apa yang telah dialami oleh umat-umat yang dahulu. Selain yang tersebut diatas pokok-pokok isi surat ini ialah:

1. Keimanan:
Para nabi dan para rasul itu selamanya diangkat Allah dari jenis manusia; langit dan bumi akan binasa kalau ada Tuhan selain Allah; semua Rasul membawa ajaran tauhid dan keharusan manusia menyembah Allah; tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati; cobaaan Allah kepada manusia ada yang berupa kebaikan dan ada yang berupa keburukan; hari kiamat datangnya dengan tiba-tiba.

2. Kisah-kisah:
Kisah Ibrahim a.s (ajakan Ibrahim a.s kepada bapaknya untuk menyembah Allah, bantahan Ibrahim terhadap kaumnya yang menyembah berhala-berhala, bantahan lbrahim a.s. terhadap Namrudz yang bersimaharajalela dan menganggap dirinya Tuhan), kisah Nuh a.s., kisah Daud a.s., dan Sulaiman a.s; kisah Ayyub a.s.; kisah Yunus a.s.; kisah Zakaria a.s.

3. Dan lain-lain:
Karunia Al Quran; tuntutan kaum musyrikin kepada Nabi Muhammad saw untuk mendatangkan mukjizat yang lain dari Al Quran ; kehancuran suatu umat adalah karena kezalimannya; Allah menciptakan langit dan bumi beserta hikmatnya; soal jawab antara berhala dan penyembahnya dalam neraka; timbulnya Ya’juj dan Ma’juj sebagai tanda-tanda kedatangan hari kiamat; bumi akan diwariskan kepada hamba Allah yang dapat memakmurkannya; kejadian alam semesta; sesuatu yang hidup itu berasal dari air.



Surat Al Anbiyaa’ menerangkan bahwa sudah menjadi sunnah Allah bahwa para nabi atau rasul yang diutus-Nya adalah dari jenis manusia yang diberikan kepada mereka kitab dan mukjizat. Dasar agama (aqidah) yang dibawa oleh para nabi itu adalah sama, hanya berbeda dalam syariat (hukum furu’), karena ini disesuaikan dengan perkembangan masa dan keadaan.

HUBUNGAN SURAT AL ANBIYAA’ DENGAN SURAT AL HAJJ

1. Pada akhir surat Al Anbiyaa’ dikemukakan hal-hal yang berhubungan dengan hari kiamat, sedang pada bahagian permulaan surat Al Hajj mengemukakan bukti-bukti adanya hari berbangkit dengan dalil akal.

2. Surat Al Anbiyaa’ mengutarakan bahwa Allah tidak menjadikan manusia sebagai makhluk yang kekal hidupnya; semuanya akan merasai mati. Kemudian mereka dibangkitkan di hari kiamat untuk dihisab perbuatan-perbuatan yang teIah mereka lakukan di dunia. Pada surat Al Hajj diterangkan bahwa manusia dapat menjadikan dalil keadaan pertumbuhan yang terdapat di alam semesta, dari ada kepada tidak ada dan sebaliknya, sebagai bukti bahwa janji Allah tentang hari berbangkit pasti akan menjadi kenyataan.

3. Surat Al Anbiyaa’ menerangkan kisah nabi-nabi dan dalil-dalil yang dihadapkan kepada kaumnya tentang kebenaran agama yang dibawanya, sedang surat Al Hajj menuntut agar manusia memperhatikan aneka ragam ciptaan Allah dan pengaturannya, untuk memperkuat kepercayaan kepada kebenaran agama Allah.