Kamis, 21 Februari 2019

Sumber hukum islam

Islam sebagai agama yang diturun akan Allah SWT, telah mengatur hidup umatnya dengan dasar hukum yang jelas, yaitu Alquran dan Sunah Rasulullah SAW. Ini lah cara Allah menjadikan agama Islam sebagai pegangan manusia untuk mencapai tujuan hidup menurut islam. Agar manusia yang ditugaskan sebagai khalifah di muka bumi bisa menjaga dan merawat kehidupan yang selamat dunia dan akirat serta tercapai tujuan penciptaan manusia dalam islam.

Alquran dan Sunnah adalah 2 dasar utama dari sumber syariat Islam itu sendiri. Sesuai berkembangnya zaman, waktu pun berlalu, maka permasalahan umat pun semakin complicated. makanan halal, minuman halal dalam islam, makanan haram menurut islam, hukum pernikahan, dan fiqih muamalah jual beli dalam islam sudah berkembang dan semakin komplit. Hal tersebut tidak dijelaskan dalam kedua sumber tersebut secara jelas dan gamblang. Melihat kasus ini maka perlu adanya peranan para ulama untuk mengkaji lebih dalam makna yang tersimpan dalam Alquran sebagai cara mencari jalan keluar dari hukum Islam.

Selain dua dasar utama dari hukum Islam tadi ( Alquran dan Sunah,) maka ada cara lain yang bisa menjadi sumber hukum dalam Islam yaitu Ijtihad. Ijtihad ini mencakup beberapa macam cara yaitu : ijtima’, qiyas, istihsan, isthshab, istidlal, maslahatul murshalah, urf, dan zara’i. Baca juga : sumber pokok ajaran islam

Al-qur’an

Secara bahasa Alquran berasal dari Bahasa  Arab dengan asal kata qara a– yaqri u- quranan, yang artinya bacaan. Sedangkan secara istilah Alquran adalah: perkataan Allah yang tertulis di Lahul Mahfuz diturunkan melalui Malaikat Jibril pada Nabi Muhammad SAW secara mutawatir, yang ditulis dalam bentuk mushaf, diawali oleh surat Al Fatihah dan diakiri dengan Surat An Nass dan merupakan pahala membacannya. Baca juga: manfaat membaca alquran setiap hari dan hukum membaca alquran saat haid

Sebagaimana Allah berfirman “Dan sesungguhnya Alquran ini benar-benar diturunkan oleh Rab semesta alam. Ia dibawa turun oleh Ar Ruh Al Amin (Malaikat Jibril )kedalam hati mu ( Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang dari orang-orang yang memberi  peringatan dengan bahasa arab yang jelas”. (QS. Asy Syu’ara ayat 192-195 )

Alquran adalah dasar utama dari hukum Islam, karena memang segala sesuatu dalam Islam atas izin dan ketetapan Allah. Alquran adalah mushaf yang dijamin kebenarannya oleh Allah, yang tidak mungkin dibuat oleh manusia manapun. Hal ini tersirat dalam tantangan Allah terhadap kaum Kafir Quraisy untuk membuat perumpamaan Alquran sebagaimana Allah berfirman:

“ Dengan demikian hendaklah mereka mengatakan kalimat yang semisal dengan Alquran itu jika memang mereka adalah orang-orang yang benar”. (QS. At Thur ayat 33-34)

Dalam hadist Rasulullah SAW bersabda :

“ Dari Ali Bin Abi Thalib RA berkata, Rasulullah SAW bersabda : Aku telah meninggalkan ditengah kalian dua perkara. Jika kalian berpegang teguh pada keduanya niscaya kalian tidak akan pernah tersesat.kedua perkara itu adalah kitab Allah dan juga Sunnah Nabi-Nya”. (HR. Malik, dalam Almuwatta’  no 3338 dan Al Hakim dalam Mustadra’ no 319 dengan sanad hasan)

Dengan demikian tidak ada keraguan lagi pada Alquran sebagai mukjizat dari Allah sebagai petunjuk yang benar pada manusia. Baca juga: hukum bacaan alquran dan keajaiban alquran di dunia

As-sunah

Sunah aadalah dasar dari hukum Islam yang kedua setelah Alquran. Kebenaran sunah sama dengan Alquran, karena setiap apa yang berasal dari Nabi juga merupakan wahyu dari Allah SWT.

Secara pengertian sunah menurut bahasa adalah kebiasaan yang diikuti. Sedangkan pengertian secara istilah Sunnah adalah: perkataan, perbuatan, dan takrir Nabi SAW yang berupa ketetapan, persetujuan dan diamnya Nabi  Muhammad SAW terhadap sesuatu hal atau perbuatan sahabat yang diketahuinya.

Ada beberapa fungsi sunah terhadap Alquran sebagai dasar dari hukum Islam yaitu :

Sunah sebagai penjelas AlquranPengkususan ayat yang umumMembatasi makna Alquran yang bersifat mutlakMemperkuat hukum yang ditentukan AlquranMenetapkan hukum yang tidak ditetapkan dalam Alquran

Kelima fungsi tersebut berkaitan dengan sifat Alquran yang diturunkan pada Nabi SAW, ada yang bersifat mutashabihat dan ada yang bersifat muhkamat. Artinya ayat-ayat Alquran ada yang masih butuh penjelasn dan perincian lebih lanjut tentang hukum dan perintah-Nya. Sebagai contoh, perintah sholat, zakat, puasa dan haji, dalam Alquran hanya menjelaskan secara umum saja, namun bagaimana cara dan pelaksanaannya diterangkan dan dicontohkan dalam sunah rasulullah SAW. Baca juga: fungsi hadist dalam islam

Ijtihad

Selain dari dua sumber hukum tersebut di atas. Maka dasar hukum Islam juga Bisa diambil dengan cara ijtihad. Pengertian ijtihad secara bahasa adalah: bersungguh-sungguh, atau mencurahkan seluruh kemampuan. Ijtihad dalam hukum islam dilakukan terhadap hukum-hukum syara’ yang belum ada dalil qath’I serta hukum yang didasarkan pada dalil-dalil yang bersifat zhanni, serta hukum-hukum yang belum ada nashnya serta ijma’ para ulama.

Ijtihad adalah suatu jalan yang ditempuh untuk menentukan hukum Islam. Untuk melakukan ijtihad ini ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh para mujtahid (orang yang berijtihad), agar bisa menetapkan hukum tersebut. Diantara syarat berijtihad adalah:

Baligh, berakal sehat dan beriman kepada AllahKuat ingatanya (dhabit)Memahami AlquranMengetahui tujuan hukum Islam dan kaidah hukum IslamMenguasai Bahasa Arab, Ilmu Ushul Fiqhi, Ilmu Mantiq dan LogikaMengetahui asal perkaraTidak terdapat dalil qath’i bagi kasus yang diijtihadkanMemelihara kesholehan dan ketakwaan pada Allah SWTMengetahui tempat kilafiyah

Setelah semua kriteria di atas terpenuhi, maka barulah seorang ulama boleh dan layak menentukan hukum suatu perkara.

Berdasarkan dari pengertian ijtihad itu sendiri adalah pengerahan usaha untuk menentukan hukum dari perkara yang tidak ada dalil qath’i nya, maka ada beberapa bentuk dari ijtihad tersebut. Bentuk ijtihad ini adalah cara yang bisa dilakukan untuk menetapkan sebuah hukum yaitu:

Ijtima’– Ijtima’ ulama adalah kesepakatan para ulama dalam menentukan sebuah hukum dari suatu perkara yang diterangkan oleh Alquran dan Hadist setelah wafatnya Rasulullah SAW dengan cara musyawarah.Qiyas  – Adalah menetapkan suatu hukum atas suatu perkara yang belum ada dalilnya berdasarkan persamaan ilat atau sama permasalahannya.Ishtihsan – Adalah penetapan hukum suatu perkara yang tidak dijelaskan dalam Alquran dan sunah berdasarkan pada kebaikan bersama demi keadilan.Istishab – Menetapkan hukum terhadap suatu perkara dengan cara melanjutkan hukum yang telah ada, sampai ditetapkannya dalil lain yang dapat mengubah kedudukan hukum tersebut.Istidhlal – Menetapkan suatu hukum terhadap suatu permasalahan yang tidak ada dalilnya dalam Alquran dan Hadist, namun perkara tersebut sudah menjadi adat ( kebiasaan ) masyarakat.Mashlahatur Murshalah – Menetapkan hukum terhadap suatu perkara berdasarkan kemashlahatan atau kebaikan umat dengan maksud menghindari mudharat.U’rf– Dalam bahasa artinya adat. Secara istilah adalah penetapan hukum berdasarkan adat istiadat yang dianggap baik dan tidak menentang sumber hukum yang lebih tinggi.Zara’I – Pekerjaan yang dilakukan untuk medapatkan kemashlahatan, dengan kata lain menghilangkan kemudharatan.

Itulah dasar-dasar hukum Islam yang bisa menjadi acuan dalam menetapkan kedudukan suatu permasalahan umat. Dasar tersebut tetap bersumber dari Alquran dan Hadist serta pertimbangan lain yang tidak melanggar aturan Allah SWT.

Kandungan surat Ar Ra'd

Surat Ar Ra’d ini terdiri atas 43 ayat termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Surat ini dinamakan Ar Ra’dyang berarti guruh karena dalam ayat 13 Allah berfirman yang artinya Dan guruh itu bertasbih sambil memuji-Nya, menunjukkan sifat kesucian dan kesempurnaan Allah s.w.t. Dan lagi sesuai dengan sifat Al Quran yang mengandung ancaman dan harapan, maka demikian pulalah halnya bunyi guruh itu menimbulkan kecemasan dan harapan kepada manusia. Isi yang terpenting dari surat ini ialah bahwa bimbingan Allah kepada makhluk-Nya bertalian erat dengan hukum sebab dan akibat. Bagi Allah s.w.t. tidak ada pilih kasih dalam menetapkan hukuman. Balasan atau hukuman adalah akibat dan ketaatan atau keingkaran terhadap hukum Allah.

Pokok-pokok isinya:

1. Keimanan:
Allah-lah yang menciptakan alam semesta serta mengaturnya; ilmu Allah meliputi segala sesuatu; adanya malaikat yang selalu memelihara manusia yang datang silih berganti, yaitu malaikat Hafazhah; hanya Allah yang menerima doa dari hamba-Nya; memberi taufiq hanya hak Allah, sedang tugas rasul menyampaikan agama Allah.

2. Hukum-hukum:
Manusia dilarang mendoakan yang jelek-jelek untuk dirinya; kewajiban mencegah perbuatan-perbuatan yang mungkar.

3. Kisah-kisah:
Kisah pengalaman nabi-nabi zaman dahulu.

4. Dan lain-lain:
Beberapa sifat yang terpuji; perumpamaan bagi orang-orang yang menyembah berhala dan orang-orang yang menyembah Allah; Allah tidak merobah nasib sesuatu bangsa sehingga mereka merobah keadaan mereka sendiri.



Surat Ar-Ra’d lebih banyak menitik beratkan pada pembuktian kebenaran keesaan Allah, kepastian akan terjadinya hari berbangkit. Dijelaskan pula tugas-tugas para rasul dan kebenaran dari kitab-kitab suci yang dibawa mereka. Terhadap mereka yang ingkar dan memusuhi para nabi-nabi itu, diterangkan bahwa mereka pasti mengalami kegagalan dan kehancuran.

HUBUNGAN SURAT AR RA’D DENGAN SURAT IBRAHIM

1. Dalam surat Ar Ra’d disebutkan bahwa Al Quran itu diturunkan dalam bahasa Arab, sebagai pemisah antara yang baik dengan yang bathil, sedangkan hikmah menurunkan dalam bahasa Arab itu belum dijelaskan. Dalam surat Ibrahim hikmah itu dijelaskan.

2. Dalam surat Ar Ra’d Allah mengatakan bahwa seorang rasul tak akan dapat melakukan suatu mukjizat tanpa izin dari Allah, maka dalam surat Ibrahim para rasul menegaskan bahwa beliau-beliau adalah manusia biasa, tak dapat mendatangkan suatu mukjizat tanpa izin Allah.

3. Dalam surat Ar Ra’d disebutkan bahwa Nabi Muhammad s.a.w. menyerukan agar manusia bertawakkal kepada Allah, dan dalam surat Ibrahim, Nabi Muhammad s.a.w. menerangkan bahwa para rasul bertawakkal hanya kepada Allah.

4. Dalam surat Ar Ra’d Allah menyebutkan perbuatan-perbuatan makar orang-orang kafir, maka di surat Ibrahim diulangi lagi, dan disebutkan pula sifat-sifat mereka yang tidak tersebut dalam surat Ar Ra’d itu.

Rabu, 20 Februari 2019

Keistimewaan surat yusuf

Manfaat dan Keistimewaan Surah Yusuf – Surah Yusuf  adalah surah ke-12 dalam al-Qur’an. Surah ini terdiri atas 111 ayat dan termasuk golongan surah Makkiyah. Surah ini dinamakan surah Yusuf adalah karena titik berat dari isinya mengenai riwayat Nabi Yusuf. Riwayat tersebut salah satu di antara cerita-cerita gaib yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad sebagai mukjizat bagi dia, sedang dia sebelum diturunkan surah ini tidak mengetahuinya. Menurut riwayat Al Baihaqi dalam kitab Ad-Dalail bahwa segolongan orang Yahudi masuk agama Islam sesudah mereka mendengar cerita Yusuf ini, karena sesuai dengan cerita-cerita yang mereka ketahui. Dari cerita Yusuf ini, Nabi Muhammad mengambil pelajaran-pelajaran yang banyak dan merupakan penghibur terhadap dia dalam menjalankan tugasnya.

Rasulullah saw bersabda :

“Ajarkan surat yusuf pada budak-budakmu, dikarenakan seorang muslim yang membaca serta mengajarkannya pada keluarga serta budaknya, allah dapat berikan kemudahan waktu sakratul mautnya serta memberinya kemampuan supaya sebagai seoramg muslim tidak dihasud. ” ( tafsir majmu’ul bayan )

Imam ja’far ash-shadiq berkata :

“Barangsiapa yang membaca surat yusuf tiap-tiap hari serta tiap-tiap malam, ia dapat dibangkitkan pada hari kiamat keindahan berwajah layaknya keindahan yusuf, tidak ditimpa azab besar pada hari kiamat, serta ia terhitung ke dalam hamba-hamba allah yang sholeh serta pilihan. ” beliau juga menyebutkan bahwa penyataan ini juga termaktub didalam kitab taurat. ( tafsir ats-tsaqalayn 2 : 408 )

Hukum Membaca Surah Yusuf bagi Perempuan/Wanita

Imam ali bin abi thalib berkata :

“Janganlah anda mengajarkan surat yusuf pada isterimu ( juga anak perempuanmu ), serta jangan sampai mereka membacanya, dikarenakan didalamnya ada fitnah. sampaikan pada mereka ( isteri anak wanita ) surat an-nur, dikarenakan didalamnya ada nasehat-nasehat. ” ( tafsir ats-tsaqalayn 2 : 408 )

Imam muhammad al-baqir berkata :

“makruh hukumnya untuk wanita pelajari surat yusuf. ” ( tafsir ats-tsaqalayn 2 : 408 )

imam ja’far ash-shadiq berkata bahwa anaknya dulu berkata :

“Demi allah, saya tidak lakukan pada beberapa anakku, mendudukkan pada pangkuanku, serta tidak dulu tentukan kasih, meskipun kebenaran ada pada seorang anakku serta beberapa yang lain menampiknya. perihal ini supaya tidak berlangsung layaknya perlakuan saudaranya pada yusuf. surat yusuf tidak diturunkan jika layaknya itu supaya beberapa kita tidak menghasud beberapa yang lain layaknya yusuf dihasud serta dizalimi oleh saudaranya…” ( tafsir ats-tsaqalayn 2 : 408 )

Umumnya saran ini datang dari orang tua atau ulama tradisional yang tetap meyakini mitos-mitos. Baiknya anda tahu kandungan ke-2 surat ini hingga bisa menyimpulkan kebenaran saran tersebut.

Kandungan Surat Yusuf

cerita sangat menonjol didalam surat ini yaitu cerita nabi yusuf yang disingkirkan oleh saudara-saudaranya dikarenakan mereka jadi dengki atas kelebihan yusuf. yusuf diajak menggembala domba lantas di perjalanan mereka memasukkan yusuf ke dalam sumur. yusuf lantas ditemukan oleh seorang musafir serta di bawa ke mesir.

Keistimewaan Surah Yusuf ayat 4

Sahabat muslim, al-quran adalah di antara anugerah dari allah swt pada seluruh umat islam yang tidak ternilai harganya. tidak hanya jadi dasar hidup, tetap masih banyak sekali faedah dari al-quran untuk seluruh manusia terlebih kaum muslim.

Doa agar mendapatkan jodoh bisa juga membaca surah yusuf ayat ke 4 ini. terlebih yang telah berusia cukup untuk menikah tetapi anda belum juga diberikan jodoh oleh allah swt. maka dari itu menurut saya tak ada salahnya bila ayat ke empat dari surat yusuf ini diamalkan oleh anda.

إِذۡ قَالَ يُوسُفُ لِأَبِيهِ يَـٰٓأَبَتِ إِنِّى رَأَيۡتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوۡكَبً۬ا وَٱلشَّمۡسَ وَٱلۡقَمَرَ رَأَيۡتُہُمۡ لِى سَـٰجِدِينَ

Idz Qaala Yuusufu Li Abiihi Yaa Abati Inni Ra Aitu Ahada’ Asyara Kaukabauw Was Syamsa Wai Qamara Ra aituhum Lii Sajidin

Artinya:

[Ingatlah], ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: “Wahai ayahku sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku.” (Yusuf:4)

Caranya:

Dibaca 3 kali kemudian sapu ke muka wajah.Amalan ini juga sesuai bagi mereka yang berat jodoh.

Rukun islam

Umat Islam memiliki rukun Islam dan Rukun Iman, kedua rukun tersebut perlu dijalankan dengan sebaik-baiknya. Rukun Islam sendiri merupakan pilar-pilar agama Islam berupa lima tindakan dasar yang wajib dilaksanakan bagi orang-orang yang beriman. Rukun Islam sendiri berupa lima perkara, yaitu kalimat syahadat, sholat, zakat, puasa, dan haji bagi yang mampu.

1. Syahadat

Syahadat berupa kalimat pernyataan bahwa seseorang beriman kepada Allah dan Rasulullah. Syahadat ini biasa diucapkan oleh Mualaf, yaitu orang yang baru pertama masuk Islam. Syahadat sendiri tidak hanya berhenti pada mengucapkan kalimat beriman saja tapi bermakna mengucapkan dengan lisan, membenarkan dengan hati, lalu mengamalkannya melalui perbuatan.

Jadi saat mengucapkan syahadat tersebut harus benar-benar tahu artinya dan maknanya sehingga dapat diresapi dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Syahadat terdiri dari dua kalimat yang pertama berupa syahada at-tauhiddan kalimat kedua berupa syahadah ar-rasul.

Bunyi syahadat : “ashadu ala ilaha illalah wa ashadu anna muhammadar rasullah” yang artinya “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah rasul (utusan) Allah”.

Makna dari Kalimat Syahadat:

1. Ketauhidan

Kalimat pertama menunjukkan tentang ketauhidan, yaitu “Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah”. Jadi umat Islam percaya bahwa tidak ada tuhan yang lain selain Allah SWT. Fungsi Iman Kepada Allah SWTmerupakan Cara Meningkatkan Iman dan Taqwa dan juga memantapkan diri bahwa tujuan, motivasi dan jalan hidup hanya kepada Allah SWT.

Orang yang memiliki Ciri – Ciri Orang Yang Tidak Ikhlas Dalam Beribadah Kepada Allah SWT atau tidak beriman kepada tuhan selain Allah, maka disebut sebagai orang kafir atau orang musyrik. Tauhid sendiri dalam Islam dibagi menjadi tiga yaitu tauhid rububiyah, uluhiyah, dan asma wa sifat.

Tauhid rububiyah merupakan Ilmu Tauhid Islam dengan Manfaat Beriman Kepada Allah SWTsebagai satu-satunya Rabb yang memiliki, menciptakan, merencanakan, mengatur, memelihara, memberi rezeki, memberi manfaat, menolak mudharat, dan menjaga seluruha alam semesta. Tauhid uluhiyah berarti beriman bahwa hanya Allah satu-satunya yang berhak disembah dan tak ada sekutu bagi Allah. Jadi semua ibadah yang dilakukan semata-mata hanya kepada Allah SWT. Ibadah-ibadah seperti sholat, doa, taubat, tawakkal, puasa, dan lain-lain semuanya hanya ditujukan hanya kepada Allah SWT saja. Tauhid asma wa sifat. Allah SWT memiliki asmaul husna atau nama dan sifat yang baik. Ada Sifat – Sifat Allah Dan 99 Asmaul Husna yang merupakan nama dan sifat Allah yang juga harus diimani. Umat Islam perlu mempelajari dan menghafalkan asmaul husna sehingga dapat lebih memahami keagungan Allah SWT.

2. Kerasulan

Kalimat kedua berupa kalimat yang memantapkan diri untuk percaya pada kerasulan Nabi Muhammad. Tak hanya percaya bahwa Nabi Muhammad memang utusan Allah tapi juga meyakini ajaran yang disampaikan melalui Nabi Muhammad, misalnya meyakini hadist-hadist Nabi Muhammad.

Orang yang beriman pada Allah dan rasul-Nya berarti juga wajib beribadah sesuai dengan tuntunan yang telah diberikan. Nabi Muhammad diutus untuk membuat umat manusia mengenal tentang ajaran Islam. Nabi Muhammad sebagai Rasul terakhir ikut menuntun umat manusia menuju jalan yang terang menuju surga melalui ajaran Islam.

Syarat syahadat sendiri ada tujuh yaitu pengetahuan, keyakinan, keikhlasan, kejujuran, kecintaan, penerimaan, dan ketundukan. Jadi orang yang membaca syahadat tersebut perlu menerapkan tujuh syarat tersebut sehingga syahadatnya menjadi benar-benar diresapi dalam hati dan kemudian diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai salah satu rukun islam, syahadat sepatutnya menjadi dasar bagi umat Islam dalam bertindak.(Baca : Hikmah Beriman Kepada Malaikat)

2. Sholat

Salah satu ibadah yang wajib dan ditekankan dalam Islam adalah ibadah sholat. Secara bahasa sholat sendiri berarti do’a sedang secara istilah, Shalat Wajib merupakan ibadah wajib yang dilakukan dengan ucapan dan perbuatan diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam serta melakukan rukun sholat dengan syarat tertentu. Secara hakekat, sholat menghadapkan jiwa pada Allah SWT.(Baca : Hukum Membaca Doa Iftitah)

1. Syarat Wajib Sholat

MuslimBerakal sehatBalighSuci dari hadats besar dan kecilSadar

2. Syarat Sah Sholat

Masuk waktu sholatMenghadap kiblatMenutup auratSuci badan, tempat sholat, dan pakaian yang digunakanTahu tata cara pelaksanaannya

Rukun sholat atau tahapan dalam melakukan sholat yaitu:

Niat ; Niat bisa diucapkan dengan suara lirih atau di dalam hati saja. Ada yang mengucapkan niat dalam bahasa Arab namun ada kalangan lain yang mengungkapkan bahwa niat tersebut berupa niatan untuk melakukan sholat tertentu tidak berupa kalimat yang pasti. Berdiri tegap jika mampu ; Sholat pada dasarnya dilakukan dengan berdiri tegap jika mampu namun jika tak mampu misalnya karena sakit maka bisa dilakukan dengan duduk atau bahkan berbaring. Takbiratul ihram ; Takbiratul ihram merupakan bacaan “Allahu akbar” yang diucapkan di awal melakukan shalat dan gerakan-gerakan lainnya.Membaca Surat Al fatihah setiap rokaatnya ; Setiap rakaat orang yang melakukan shalat wajib untuk membaca surat Al Fatihah. Ada baiknya juga mengerti maknanya sehingga bisa meresapi apa yang dibaca.Ruku’ ; Ruku’ merupakan gerakan menunduk dengan posisi lurus 90 derajat dan kedua tangan menyentuh bagian lutut. Pada saat ruku’ menurut Imam Abu Hanifah dan Imam Asy-Syafi’I dibaca bacaan “Subhana Rabbial Adzim” sebanyak tiga kali. Namun ulama lain, Imam Malik mengungkapkan bahwa tidak ada bacaan yang baku untuk ruku’.I’tidal ; I’tidal merupakan gerakan sholat yang dilakukan setelah gerakan ruku’ berupa berdiri tegak dan mengangkat kedua tangan. Bacaan I’tidal yaitu “Sami’Allahu limah hamidah.”Sujud ; Gerakan sujud dalam sholat yaitu dengan menempelkan dahi dan hidung di lantai atau tempat sujud. Kedua tangan juga diletakkan di lantai sejajar dengan pundak dan telinga. Jari-jari tangan dirapatkan serta menghadap ke kiblat, sedangkan kedua lutut berada di lantai.Duduk di antara dua sujud ; Duduk di antara dua sujud merupakan posisi duduk setelah bangun dari sujud yang pertama.Duduk tahiyatul akhir ; Duduk tahiyatul akhir merupakan posisi duduk setelah sujud yang kedua. Dilakukan pada rakaat kedua dan keempat jika sholatnya empat rakaat. Untuk shalat subuh dilakukan di rakaat kedua sedangkan sholat maghrib dilakukan saat rakaat kedua dan ketiga.Membaca tasyahud akhir ; Tasyahud akhir dilakukan setelah gerakan duduk di akhir shalat dengan pantat di lantai dan kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan. Setelah itu membaca lafal tasyahud akhir.Membaca shalawat nabi ; Saat membaca tasyahud akhir maka dibaca shalawat nabi.Mengucap salam ; Gerakan terakhir adalah mengucapkan salam yaitu “Assalamualaikum Warohmatullahi wabarakatuh” dengan menolehkan kepala ke sebelah kanan terlebih dahulu kemudian menolehkan kepala ke sebelah kiri.Tertib ; Pelaksanaan sholat dilakukan dengan tertib sesuai dengan urutannya.


Sholat wajib dalam ajaran agama Islam berupa shalat lima waktu yang dikerjakan setiap harinya. Sholat lima waktu tersebut terdiri dari Shalat Subuh, sholat dhuhur, sholat ashar, sholat maghrib, dan sholat isya’. Setiap muslim wajib mengerjakannya setiap hari.

Sholat sendiri bisa menghindarkan kita dari perbuatan maksiat jika sholat tersebut memang dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Bacaan-bacaan dalam sholat sendiri seharusnya juga tidak hanya sekedar dihafalkan saja namun dipahami maknanya sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sejarah kewajiban sholat sendiri melalui perjalanan yang luar biasa yaitu Tahun Baru dalam Islam Isra’ Mi’raj yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Melalui sholat, muslim bisa berkomunikasi dengan Allah SWT sehingga saat sholat seharusnya bisa mengerjakan dengan khusyu’ dan tidak asal-asalan.

Muslim yang melakukan sholat dengan baik maka bisa menerapkan kedisiplinan dalam dirinya. Etos kerja seseorang dapat ditingkatkan dengan rutin melakukan sholat karena sholat sendiri sebenarnya bukan hanya ibadah ritual saja yang setelah selesai maka akan berlalu begitu saja. Sholat bisa menjadi begitu bermakna jika pelaksanaannya secara khusyu’ atau dihayati dalam hati.

3. Puasa

Puasa yang dimaksud adalah puasa pada bulan Ramadan yang merupakan bulan kesembilan dalam bulan Hijriyah. Umat Islam wajib melakukan Ibadan puasa tersebut untuk menunjukkan keimanan dan ketakwaannya. Berpuasa di bulan Ramadan menjadi salah satu kewajiban sekaligus ujian sebagai seorang muslim.

Puasa sendiri berarti menahan makan, minum, dan hubungan suami istri mulai terbit fajar sampai dengan terbenamnya matahari. Puasa sendiri sebenarnya tidak sekedar Cara Ampuh Menahan Nafsu Di Bulan Ramadhan seperti makan-minum dan berhubungan suami-istri saja namun ada beberapa hawa nafsu lain yang juga perlu ditahan seperti rasa marah, berbohong, mencuri, dan perilaku berdosa lainnya.

Selain berpuasa di bulan Ramadhan, umat Islam juga memiliki jenis puasa lainnya yang sifatnya sunnah. Puasa bulan Ramadhan sendiri merupakan puasa yang wajib dilakukan oleh setiap muslim yang sudah baligh, berakal, sehat/mampu untuk melakukannya, dan dalam keadaan mukim.

Para wanita yang berhalangan berpuasa di bulan Ramadhan diwajibkan untuk mengganti puasanya di bulan-bulan lainnya. Begitu juga bagi yang tidak mampu menjalankan ibadah puasa seperti sakit atau sudah tua maka bisa membayar fidyah untuk mengganti puasa yang tidak bisa dilakukannya tersebut.

Keutamaan Puasa di bulan Ramadhan bagi Umat Islam

Ramadhan merupakan bulan diturunkannya Al-quran.
Umat Islam diwajibkan berpuasa di bulan Ramadhan yang merupakan bulan turunnya Al-quran. Amalan di Bulan Ramadhan menjadi bulan yang mulia apalagi dengan diturunkannya Al-quran sebagai kitab suci umat Islam yaitu  Dasar Hukum Islam.Pada bulan Ramadhan, setan-setan dibelenggu, pintu neraka ditutup, dan pintu-pintu surga dibuka. Banyak yang kemudian bertanya-tanya mengapa di bulan Ramadhan masih tetap terjadi banyak kejahatan yang dilakukan oleh umat Islam sendiri. Maksud dari setan-setan dibelenggu yaitu karena sedikitnya maksiat yang dilakukan karena banyak orang yang sedang melakukan puasa. Sedangkan pintu surga dibuka karena banyak amal yang dilakukan oleh umat Islam saat bulan Ramadhan.(Baca : Bahagia Menurut Al-Quran)Terdapat malam Lailatul Qadar. Di bulan Ramadhan terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan yaitu Doa di Malam Lailatul Qadar yang terdapat pada Malam Terakhir Bulan Ramadhan yaitu 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Malam tersebut merupakan malam diturunkannya Al-quran. Allah berfirman dalam surat Al-qadr bahwa malam tersebut merupakan malam kemuliaan yang lebih baik dari seribu bulan.(Baca : Keutamaan Malam Lailatul Qadar)Pada bulan Ramadhan merupakan waktu yang baik dikabulkannya doa di bulan Ramadhan. Orang yang berpuasa memiliki pahala yang besar belum lagi doa-doa yang diucapkan dapat terkabulkan.

Manfaat Puasa dari Berbagai Aspek

Merupakan ibadah pada Allah SWT sehingga seorang hamba dapat bertakwa kepada Allah SWT.
Puasa merupakan bentuk ibadah yang personal, hanya orang yang menjalankan dan Tuhan saja yang tahu persis apakah betul-betul dijalankan sesuai aturan ataukah tidak.Dari segi kesehatan.
Puasa bisa dijadikan cara untuk menjaga pola hidup yang teratur dan sehat. Baik pada saat sahur dan berbuka maka makanan yang dimakan sebaiknya makanan yang sehat namun tidak berlebihan.(Baca : Tips Puasa Ramadhan untuk Ibu Hamil,  Tips Puasa Ramadhan untuk Ibu Menyusui)Dari segi ekonomi.
Puasa bisa menjadi berkah bagi banyak orang seperti pedagang makanan, pedagang pakaian muslim, dan lain-lain. Bagi yang menjalankan ibadah puasa, maka bersedekah di bulan puasa juga menjadi salah satu kelebihan tersendiri.Dari segi sosial.
Umat Islam diajarkan untuk merasakan bagaimana saudara kita yang kelaparan karena kekurangan makan dan minum. Saat bulan ramadhan, maka umat Islam menjadi lebih banyak bersedekah dan melakukan zakat.

4. Zakat

Rukun Islam yang keempat adalah zakat. Zakat dari bahasa Arab yaitu Zakah  atau zakat yang berarti harta tertentu yang wajib dikeluarga oleh umat Islam untuk diberikan pada kaum Penerima Zakat yang berhak menerimanya. Dari segi bahasa maka Zakat Dalam Islam berarti bersih, suci, berkat, subur, dan berkembang.

Zakat merupakan salah satu ibadah yang wajib untuk dilakukan oleh umat Islam sejak tahun 662 M. Zakat kemudian diterapkan dalam negara-negara Islam dan diatur melalui lembaga tertentu. Jenis zakat sendiri ada dua yaitu Zakat Fitrah dan Zakat Maal atau zakat harta.

Zakat fitrah merupakan Zakat Penghasilan yang wajib dikeluarkan menjelang idul fitri yang berupa makanan pokok di daerah yang bersangkutan. Besarnya zakat fitrah sendiri setara dengan 3,5 liter atau 2,7 kilogram. Sedangkan zakat maal merupakan zakan yang dikeluarkan seorang muslim dari harta yang dimilikinya mencakup hasil perniagaan, pertambangan, pertanian, hasil laut, harta temuan, emas, perat, ataupun hasil ternak.

Zakat merupakan ibadah yang berhubungan dengan kegiatan sosial karena dapat membantu orang-orang yang tidak mampu

Syarat Penerima Zakat ada 8 golongan yang berhak menerima zakat yaitu:

Fakir ; Fakir merupakan orang yang hampir tidak memiliki harta apapun sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup pokoknya sehari-hari.Miskin ; Orang miskin merupakan orang yang memiliki harta namun harta tersebut tidak dapat mencukup kebuthan hidupnya sehari-hari.Amil ; Amil merupakan orang yang mengumpulkan serta membagikan zakat. Amil bisa berupa panitia zakat ataupun lembaga zakat yang membantu mengumpulkan dan membagikan zakat.Mu’alaf ; Mu’alaf merupakan orang yang baru saja masuk Islam, mereka perlu bantuan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan barunya. Mereka perlu bantuan dukungan agar dapat menjalankan agama Islam dengan baik.Hamba sahaya ; Hamba sahaya merupakan budak yang ingin memerdekakan diri. Di zaman dahulu budak memang banyak ditemui, namun sekarang sistem perbudakan sendiri sudah dicoba dihapuskan.Gharimin ; Gharimin merupakan orang yang berhutang untuk kebutuhan halal namun mereka tidak mampu memenuhinya. Orang yang memiliki hutang ini juga menjadi golongan yang berhak mendapatkan zakat.Fisabilillah ; Fisabilillah merupakan orang-orang yang berjuang di jalan Allah. Fisabilillah bisa berupa pendakwah, pejuang perang, dan sebagainya. Perjuangan mereka di jalan Allah perlu diperhatikan oleh sesama umat Islam salah satunya dengan memberikan zakat kepada mereka.Ibnus Sabil ; Ibnus sabil merupakan orang yang sedang dalam perjalanan namun kehabisan biaya.

Zakat sendiri memiliki berbagai manfaat baik dari segi agama maupun sosial. Selain sebagai salah satu rukun Islam, zakat juga memiliki faedah dari sisi akhlak. Orang Islam diajarkan untuk memiliki rasa toleran dan berbagai kepada sesama yang membutuhkan. Zakat dapat membantu orang lain yang tidak mampu dan mampu mengurangi kecemburuan sosial.

Orang yang berzakat dapat menyucikan hartanya dan orang yang menerimanya juga akan bersyukur masih ada orang yang memperhatikan mereka. Melalui zakat, umat Islam dapat belajar untuk selalu mengingat sesame sehingga nantinya tidak hanya berzakat saja tapi melakukan amal sosial yang lain seperti bersedekah. Memberikan sesuatu pada orang yang membutuhkan menjadi salah satu wujud rasa syukur kita atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.

5. Haji

Rukun Islam yang kelima adalah haji. Keutamaan Ibadah Haji ini merupakan Syarat Wajib Haji sekali dalam seumur hidup bagi yang mampu. Tak semua orang bisa melakukan ibadah haji karena masalah tak memiliki harta yang cukup atau dalam keadaan sakit. Ibadah haji sendiri merupakan ibadah fisik yang membutuhkan kesehatan yang prima sehingga dapat melakukannya dengan baik. Ibadah haji sendiri ada beberapa jenis, misalnya haji ifrad, haji tamattu’, dan haji qiran.

Haji ifrad merupakan haji menyendiri baik menyendirikan haji ataupun menyendirikan umrah. Karena yang wajib adalah Ibadah haji maka pada haji ifrad yang didahulukan adalah ibadah hajinya.(Baca : Keutamaan Ibadah Umroh)Haji tamattu’ merupakan haji yang bersantai yaitu dengan melakukan umrah terlebih dahulu di bulan haji, lalu baru melaksanakan ibadah haji di tahun yang sama.(Baca : Pengertian Mahram)Haji qiran merupakan haji yang menggabungkan antara ibadah haji dengan ibadah umrah. Orang yang berhaji qiran melaksanakan semua rukun dan wajib haji sampai selesai. Pada ibadah yang satu ini berarti melakukan dua thawaf dan dua sa’i.

Rukun Haji atau perbuatan yang wajib dilakukan saat berhaji

Ihram ; Ihram merupakan niatan untuk masuk manasik haji. Wajib ihram mencakup ihram dari miqot, tidak memakai pakaian berjahit yang menunjukkan lekuk badan serta bertalbiyah.(Baca : Muhrim Dalam Islam)Wukuf di Arafah ; Wukuf di Arafah cukup penting karena bagi yang luput dari wukuf di Arafah maka hajinya menjad tidak sah. Wukuf sendiri berarti hadir di daerah di Arafah walau dalam keadaan tidur, sadar, duduk, berjalan, atau berkendara.Tawaf ifadah ; Tawaf berarti mengitari Ka’bah sebanyak tujuh kali. Syarat melakukan tawaf yaitu berniat, suci dari hadats, menutup aurat, di dalam masjid walau jauh dari Ka’bah, Ka’bah berada di sebelah kiri orang yang tawaf, tawaf dilakukan tujuh kali, dilakukan berturut-turut tanpa ada selang jika tak ada hajat, dan memulai tawaf dari Hajar Aswad.Sa’i ; Sa’i yaitu berjalan antara Safa dan Marwah untuk beribadah. Syarat Sa’i yaitu berniat, berurutan, dilakukan berturut-turut, menyempurnakan sampai 7 putaran, dan dilakukan setelah melakukan tawaf yang shahih.Mencukur rambut di kepala atau memotong sebagian

Kegiatan yang dilakukan dalam ibadah haji menurut waktunya

Sebelum 8 Zulhijah melakukan tawaf haji di Masjidil HaramPada 8 Zulhijah para jamaah haji bermalam di mina.Pada 9 Zulhijah pagi harinya para jamaah pergi ke Arafah. Di sana pada jamaah melakukan wukuf sampai maghrib datang.Pada 10 Zulhijah setelah pagi harinya di Muzdalifah lalu jamaah menuju ke Mina untuk melakukan Jumrah Aqobah.Pada 11 Zulhijah para jamaah melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, kedua, dan ketiga.Pada 12 Zulhijah para jamaah melempar jumrah sambungan.Sebelum pulang ke negara masing-masing para jamaah melakukan tawaf Wada’ atau tawaf perpisahan.

Haji yang dilakukan dengan baik tidak hanya membuat seseorang mendapatkan pahala saat beribadah saja namun dapat membuat dirinya menjadi pribadi yang lebih baik. Saat sudah kembali ke negara asalnya maka seseorang yang telah berhaji seharusnya menjadi seorang muslim yang lebih taat dan berakhlak mulia.

Rukun Iman

Rukun Iman adalah pilar keimanan dalam Islam yang harus dimiliki oleh seorang muslim. Jumlah rukun iman ada 6 (enam). Enam rukun iman ini didasarkan dari ayat-ayat Jibril yang terdapat dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim yang diriwayatkan dari Umar bin Khattab.
Iman secara bahasa berarti tashdiq (membenarkan). Sedangkan secara istilah syar’i, iman adalah keyakinan dalam hati, perkataan di lisan, amalan dengan anggota badan, bertambah dengan melakukan ketaatan dan berkurang dengan maksiat.
6 Rukun Iman yaitu:

Iman kepada Allah.Iman kepada para malaikat Allah.Iman kepada kitab-kitab Allah.Iman kepada Rasul AllahIman kepada Hari Kiamat (Hari Akhir)Iman kepada Qada dan Qadar.

1. Iman Kepada Allah

Mengimani adanya Allah.Mengimani rububiah Allah, bahwa tidak ada yang mencipta, menguasai, dan mengatur alam semesta kecuali Allah.Mengimani uluhiah Allah, bahwa tidak ada sembahan yang berhak untuk disembah selain Allah SWT dan mengingkari semua sembahan selain Allah Ta’ala.Mengimani (al-Asma’ul Husna) semua nama dan sifat Allah yang Allah telah tetapkan untuk diri-Nya dan yang nabi-Nya tetapkan untuk Allah, serta menjauhi sikap menghilangkan makna, mempertanyakan, memalingkan makna, dan menyerupakan-Nya.

2. Iman kepada para malaikat Allah

Kita wajib beriman tentang adanya malaikat, mereka adalah ciptaan Allah SWT yang dibuat dari cahaya dan selalu taat kepada perintah Allah.

3. Iman kepada kitab-kitab Allah
Kita harus yakin bahwa seluruh kitab Allah adalah ucapan-Nya, bukan ciptaan-Nya. Karena ucapan (kalam) merupakan sifat Allah dan sifat Allah bukanlah makhluk. Allah telah menurunkan 4 kitab yaitu Taurat, Injil, Zabur, dan kitab Al-Qur’an sebagai penyempurna kitab terdahulu.

4. Iman kepada para rasul Allah
Rukun iman ke 4 adalah beriman kepada Allah, kita wajib mengimani bahwa ada laki-laki dari kalangan manusia yang Allah SWT pilih sebagai perantara antara diri-Nya dengan makhluk-Nya. Kita wajib mengetahui 25 nabi dan rasul, pembuka para nabi adalah nabi adam dan penutup para nabi adalah Muhammad SAW.

5. Iman kepada hari kiamat (hari akhir)
Mengimani segala sesuatu yang terjadi di alam barzakh (alam antara dunia dan akhirat) berupa fitnah kubur (nikmat atau siksa). Mengimani tanda-tanda kiamat, hari kebangkitan di padang mahsyar, adanya hisab, misan, hingga berakhir di Surga atau Neraka.

6. Iman kepada Qada dan Qadar
Mengimani semua kejadian yang baik maupun yang buruk berasal dari Allah SWT. Mengimani bahwa Allah SWT yang menghendaki segala sesuatu terjadi di alam semesta. Karena seluruh makhluk tanpa terkecuali, zat dan sifat mereka begitupula perbuatan mereka adalah ciptaan Allah.

Makna 6 Rukun Iman

1. Makna iman kepada Allah

Yakin bahwa penciptaan manusia adalah kehendak Allah, tidak ada makhluk lain yang ada di alam semesta tanpa pengetahuan AllahAllah yang memberikan rezeki kepada semua makhlukYakin bahwa hanya Allah yang patut disembah dan kepada-Nya segala ibadah ditujukanMeyakini Asmaul Husna (sifat-sifat Allah)

2. Makna Beriman kepada Malaikat Allah

Mengimani wujud malaikat.Mengimani nama-nama malaikat yang diketahui dan tidak diketahui.Mengimani sifat malaikat.Mengimani tugas-tugas malaikat.

3. Makna beriman kepada Kitab-kitab Allah (Rukun iman ke 3)

Mengimani bahwa 4 kitab (Taurat, Injil, Zabur, dan kitab Al-Qur’an) datang dari AllahMengimani kitab tersebat secara rinci (tafshil) maupun garis besar (ijmal)Membenarkan segala hal yang tertulis dalam kitab yang masih asli (belum dirubah)Menjalankan hukum yang tertulis dalam Al-Qur’an

4. Makna beriman kepada Nabi dan Rasul

Meyakini Nabi dan Rasul adalah manusia utusan Allah sebagai kabar gembira dan ancaman.Mempercayai segala ajaran baik lisan maupun suri teladanMengikuti jejak Nabi dan Rasul

5. Makna beriman kepada hari akhir

Menyakini tanda-tanda akan datangnya kiamatMengimani hal gaib, seperti dibangkitkan nya manusia dari kubur, dikumpulkan di padang mansyar, hari pembalasan, nikmat dan siksa kubur, surga dan neraka.

6. Makna beriman kepada qada dan qadar

Mengimani bahwa segala sesuatu yang terjadi, baik maupun buruk adalah kehendak Allah SWT.Namun keburukan tersebut tidak dinisbahkan kepada Allah, melainkan kepada makhluk.Allah menciptakan mudharat pastilah ada maslahat.