Rabu, 20 Februari 2019

Rukun Iman

Rukun Iman adalah pilar keimanan dalam Islam yang harus dimiliki oleh seorang muslim. Jumlah rukun iman ada 6 (enam). Enam rukun iman ini didasarkan dari ayat-ayat Jibril yang terdapat dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim yang diriwayatkan dari Umar bin Khattab.
Iman secara bahasa berarti tashdiq (membenarkan). Sedangkan secara istilah syar’i, iman adalah keyakinan dalam hati, perkataan di lisan, amalan dengan anggota badan, bertambah dengan melakukan ketaatan dan berkurang dengan maksiat.
6 Rukun Iman yaitu:

Iman kepada Allah.Iman kepada para malaikat Allah.Iman kepada kitab-kitab Allah.Iman kepada Rasul AllahIman kepada Hari Kiamat (Hari Akhir)Iman kepada Qada dan Qadar.

1. Iman Kepada Allah

Mengimani adanya Allah.Mengimani rububiah Allah, bahwa tidak ada yang mencipta, menguasai, dan mengatur alam semesta kecuali Allah.Mengimani uluhiah Allah, bahwa tidak ada sembahan yang berhak untuk disembah selain Allah SWT dan mengingkari semua sembahan selain Allah Ta’ala.Mengimani (al-Asma’ul Husna) semua nama dan sifat Allah yang Allah telah tetapkan untuk diri-Nya dan yang nabi-Nya tetapkan untuk Allah, serta menjauhi sikap menghilangkan makna, mempertanyakan, memalingkan makna, dan menyerupakan-Nya.

2. Iman kepada para malaikat Allah

Kita wajib beriman tentang adanya malaikat, mereka adalah ciptaan Allah SWT yang dibuat dari cahaya dan selalu taat kepada perintah Allah.

3. Iman kepada kitab-kitab Allah
Kita harus yakin bahwa seluruh kitab Allah adalah ucapan-Nya, bukan ciptaan-Nya. Karena ucapan (kalam) merupakan sifat Allah dan sifat Allah bukanlah makhluk. Allah telah menurunkan 4 kitab yaitu Taurat, Injil, Zabur, dan kitab Al-Qur’an sebagai penyempurna kitab terdahulu.

4. Iman kepada para rasul Allah
Rukun iman ke 4 adalah beriman kepada Allah, kita wajib mengimani bahwa ada laki-laki dari kalangan manusia yang Allah SWT pilih sebagai perantara antara diri-Nya dengan makhluk-Nya. Kita wajib mengetahui 25 nabi dan rasul, pembuka para nabi adalah nabi adam dan penutup para nabi adalah Muhammad SAW.

5. Iman kepada hari kiamat (hari akhir)
Mengimani segala sesuatu yang terjadi di alam barzakh (alam antara dunia dan akhirat) berupa fitnah kubur (nikmat atau siksa). Mengimani tanda-tanda kiamat, hari kebangkitan di padang mahsyar, adanya hisab, misan, hingga berakhir di Surga atau Neraka.

6. Iman kepada Qada dan Qadar
Mengimani semua kejadian yang baik maupun yang buruk berasal dari Allah SWT. Mengimani bahwa Allah SWT yang menghendaki segala sesuatu terjadi di alam semesta. Karena seluruh makhluk tanpa terkecuali, zat dan sifat mereka begitupula perbuatan mereka adalah ciptaan Allah.

Makna 6 Rukun Iman

1. Makna iman kepada Allah

Yakin bahwa penciptaan manusia adalah kehendak Allah, tidak ada makhluk lain yang ada di alam semesta tanpa pengetahuan AllahAllah yang memberikan rezeki kepada semua makhlukYakin bahwa hanya Allah yang patut disembah dan kepada-Nya segala ibadah ditujukanMeyakini Asmaul Husna (sifat-sifat Allah)

2. Makna Beriman kepada Malaikat Allah

Mengimani wujud malaikat.Mengimani nama-nama malaikat yang diketahui dan tidak diketahui.Mengimani sifat malaikat.Mengimani tugas-tugas malaikat.

3. Makna beriman kepada Kitab-kitab Allah (Rukun iman ke 3)

Mengimani bahwa 4 kitab (Taurat, Injil, Zabur, dan kitab Al-Qur’an) datang dari AllahMengimani kitab tersebat secara rinci (tafshil) maupun garis besar (ijmal)Membenarkan segala hal yang tertulis dalam kitab yang masih asli (belum dirubah)Menjalankan hukum yang tertulis dalam Al-Qur’an

4. Makna beriman kepada Nabi dan Rasul

Meyakini Nabi dan Rasul adalah manusia utusan Allah sebagai kabar gembira dan ancaman.Mempercayai segala ajaran baik lisan maupun suri teladanMengikuti jejak Nabi dan Rasul

5. Makna beriman kepada hari akhir

Menyakini tanda-tanda akan datangnya kiamatMengimani hal gaib, seperti dibangkitkan nya manusia dari kubur, dikumpulkan di padang mansyar, hari pembalasan, nikmat dan siksa kubur, surga dan neraka.

6. Makna beriman kepada qada dan qadar

Mengimani bahwa segala sesuatu yang terjadi, baik maupun buruk adalah kehendak Allah SWT.Namun keburukan tersebut tidak dinisbahkan kepada Allah, melainkan kepada makhluk.Allah menciptakan mudharat pastilah ada maslahat.


EmoticonEmoticon