Selasa, 29 Januari 2019

Kiamat kecil

Al-Wabil mengemukakan “bahwa yang termasuk dalam kitab kecil dan kematian.” Sebenarnya kematian tidaklah hanya dipahami dengan hilangnya roh manusia dari jasadnya, melainkan juga mencakup roh-roh kehidupan lainnya. Termasuk juga di dalamnya “roh kehidupan sosial”, “roh budaya”, “roh politik”, “roh ekonomi”, dan roh-roh lainnya yang menjadi bagian aspek penunjang kehidupan manusia.

Silogisme dari apa yang disebutkan, adalah bahwa kematian-kematian tersebut merupakan Kiamat Sughra (kecil) yang telah ditetapkan dan ditakdirkan oleh Allah ‘Azza wa Jalla. Tidak seorang pun yang dapat memprediksikan akan datangnya ketetapan dan takdir tersebut.

Kapan manusia akan meninggal? Akankah sesuatu itu akan berlanjut atau terhenti? Hanya Dialah yang dapat mengetahuinya. Semua yang berjalan dan bergerak di muka bumi ini berada di bawah pengawasan Allah SWT. Berjalan dan berhentinya, serta hidup dan matinya jiwa, semuanya Allah jadikan di balik itu semua penuh dengan berbagai hikmah.

Kiamat-kiamat kecil yang terjadi sepanjang perjalanan kehidupan manusia itu semuanya sebagian ujian dan cobaan. Sebagaimana firman-Nya:

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Anbiyaa: 35).

Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa prospek kehidupan seseorang di alam baru (kubur/akhirat) sangat bergantung pada perbuatannya di dunia. Jika baik, maka akan baik pula balasannya, begitulah sebaliknya. Untuk lebih dapat memahami permasalahan pokok tersebut, maka berikut ini akan dipaparkan dalil-dalil naqli (Al-Qur’an dan Sunah) dan aqli.



Dalil Naqli dan Aqli

Dalil Al-Qur’an

            Dalam Al-Qur’an banyak sekali terdapat ayat-ayat yang berhubungan dengan fenomena kiamat kecil di antaranya adalah:

“Dan penghuni neraka menyeru penghuni surga: ‘Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau makanan yang direzekikan Allah kepadamu’. Mereka (penghuni surga) menjawab: “Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir. (Yaitu) orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan hari ini, dan sebagaimana mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami.” (QS. Al-A’raaf: 50-51).

“Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: ‘Telah diwahyukan kepada saya’, padahal tidak ada diwahyukan sesuatu pun kepadanya dan orang yang berkata: “Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah.” Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): “Keluarkanlah nyawamu”. Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya.” (QS. Al-An’aam: 93).

“Di antara orang-orang Arab Badui yang di sekelilingmu itu ada orang-orang munafik; dan (juga) di antara pendudukan Madinah. Mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. Kamu (Muhammad) tidak mengetahui mereka, (tetapi) Kamilah yang mengetahui mereka. Nanti mereka akan Kami siksa kepada azab yang besar.” (QS. At-Taubah: 101).

“Dan sesungguhnya kamu datang kepada Kami sendiri-sendiri sebagaimana kamu Kami ciptakan pada mulanya dan kamu tinggalkan di belakangmu (dunia) apa yang telah Kami karuniakan kepadamu; dan Kami tiada melihat besertamu pemberi syafa’at yang kamu anggap bahwa mereka itu sekutu-sekutu Tuhan di antara kamu. Sungguh telah terputuslah (pertalian) antara kamu dan telah lenyap daripada kamu anggap (sebagai sekutu Allah).” (QS. Al-An’aam: 94).

“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.” (QS. Ibrahim: 27).

Dalil Hadist

            “Jika seseorang hamba telah diletakkan di dalam kuburnya dan para sahabatnya telah meninggalkanya, serta ia mendengar suara pijakan sandal mereka. Kedua malaikat tersebut berkata. “Bagaimanakah pendapatmu mengenai Muhammad (Rasulullah SAW)?” Adapun orang mukmin, ia akan menjawab: “Aku bersaksi bahwa dia hamba Allah, dan Rasul-Nya”, kemudian dikatakan padanya: “Lihatlah kursimu di neraka, Allah telah menggantinya untukmu dengan kursi dari surga.” Orang mukmin bisa melihat kedua kursi tersebut, sedangkan kepada orang munafik atau kafir, malaikat bertanya pada keduanya, “Bagaimanakah pendapatmu mengenai Muhammad?” Orang kafir tersebut menjawab (dengan penuh rasa bingung), “Aku tidak tahu karena aku tidak mengikutinya.” Kemudian ia dipukul dengan sebilah martil dengan pukulan yang membuatnya berteriak histeris, sehingga sampai didengar oleh makhluk-makhluk lain yang berdekatan dengannya (selain manusia dan jin).”(Diriwayatkan Al-Bukhari, Muslim, An-Nasai, Abu Daud dan Ahmad).

“Jika salah seorang dari kalian meninggal dunia, maka kursinya diperlihatkan kepadanya pada saat pagi-sore hari. Jika ia termasuk ahli surga, maka ia akan melihat jelas gambaran dirinya sebagai ahli neraka. Dikatakan kepadanya, “Ini kursimu hingga Allah membangkitkanmu pada hari Kiamat.” (Al-Bukhari).

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, dari siksa neraka, dari fitnah kehidupan, dari fitnah kematian, dan fitnah Al-Masih Dajjal.” (HR. Bukhari).

“Sesungguhnya kedua orang yang berada di dalam kuburan tersebut sedang disiksa. Hal tersebut bukanlah karena disebabkan dosa besar, melainkan salah satu dari keduanya telah melakukan perbuatan provokator. Sedangkan yang lainnya tidak mengenakan tutup ketika melakukan buang air kecil.” (HR. Bukhari).

DALIL AKAL

Keimanan seorang hamba kepada Allah SWT, malaikat-malaikat –Nya, dan akhir mengharuskannya pula beriman kepada siksa alam kubur, kenikmatannya, dan apa saja yang terjadi di dalamnya. Sebab, itu semua termasuk bagian dari perkara-perkara gaib. Jika seseorang memercayai sebagian sesuatu, maka menurut akal ia harus mengimani sebagian lainnya.

Alam kubur, kenikmatannya dan pertanyaan dua malaikat Munkar-Nakir, bukanlah merupakan sesuatu yang mustahil menurut akal. Bahkan akal yang sehat mengakuinya dan memberi kesaksian terhadapnya.

Orang yang tidur terkadang bermimpi melihat sesuatu yang menyenangkan dan terkadang ia bermimpi melihat sesuatu yang dibencinya, kemudian ia murung karenanya. Dan ia senang sekali kalau ada orang yang membangunkannya. Kenikmatannya dan siksa di alam mimpi tersebut betul-betul terjadi pada rohani, dan rohani tersebut terpengaruh dengannya tanpa ia rasakan dan bisa dilihat oleh kita serta tidak ada seorang pun yang memungkirinya. Bagaimana terhadap siksa alam kubur, dan kenikmatannya yang pada dasarnya sama persisnya dengan mimpi tersebut?

Dikutip dari: Syahida.com

Kiamat Menurut Islam

Hari kiamat atau yang oleh umat islam di imani sebagai rukun iman ke enam adalah hari dimana berakhirnya kehidupan makhluk ciptaan Allah SWT (baca hakikat penciptaan manusia dan tujuan hidup menurut islam). Seorang muslim harus mengimani hari kiamat karena hari itu pasti datang dan terjadi. Sebelum hari kiamat datang manusia masih memiliki kesempatan untuk hidup dan bertobat (baca shalat taubat dan cara taubat nasuha). Umat islam belumlah dikatakan beriman jika belum mengimani hari kiamat (baca fungsi agama dalam kehidupan manusia dan fungsi iman kepada Allah SWT). Untuk mengetahui apa itu kiamat menurut islam dan bagaimana tanda-tandanya, simak penjelasan berikut ini :

Pengertian kiamat

Kiamat diartikan sebagai hari akhir yang juga disebut dengan istilah yaumul qiyamah, yaumul hisab dan sebagainya. Kiamat secara istilah diartikan sebagai kehancuran alam semesta dan segala kehidupan di muka bumi, dibangkitkannya orang yang sudah mati kemudian di hisab amal-amalnya. Tidak seorang pun yang tahu kapan hari kiamat akan terjadi, hanya Allah SWT sajalah yang mengetahuinya. Kiamat sendiri disebutkan dalam berbagai surat di Alqur’an dan dikhususkan dalam sebuah surat yakni sural Al Qariah (baca manfaat membaca Alqur’an dalam kehidupan dan manfaat membaca Alqur’an setiap hari). Adapun beberapa dalil tentang hari kiamat diantaranya:

QS Az zumar ayat 38

“Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing)”

–QS Al Qariah ayat 1-11

“Hari Kiamat, apakah hari Kiamat itu?Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran,dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan) nya,maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan) nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu?(Yaitu) api yang sangat panas.”

Penggolongan Kiamat

Meskipun kiamat diartikan sebagai berakhirnya kehidupan dan alam semesta, dalam islam dikenal istilah kiamat kecil atau kiamat sugra dan kiamat besar atau kaiamat kubra. Kiamat tersebut dibedakan atas kejadiannya dan dijelaskan berikut ini

Kiamat Sugra 

Kiamat kecil atau kiamat sugra adalah kiamat adalah kematian seorang manusia juga dikategorikan sebagai kiamat karena pada saat meninggal dunia terputuslah segala amal dan perbuatannya dan berakhirlah kehidupannya. (baca amalan penghapus dosa zina)

Kiamat Wustha

Kiamat sedang atau wustha adalah kiamat yang terjadi akibat bencana alam yang sangat dahsyat dan menyebabkan banyak orang yang meninggal dunia seperti gunung meletus, tsunami, topan dan lain sebagainya.

Kiamat Kubra

Kiamat besar adalah kiamat yang terjadi saat sangkakala ditiup oleh malaikat israfil dan hancur leburlah alam semesta. Tidak ada seorang manusiapun yang akan selamat dari peristiwa kiamat dan pada saat itu hanya orang-orang buruklah yang masih hidup untuk menyaksikan kiamat karena orang muslim yang beriman akan mati sebelum peristiwa kiamat besar datang.

Tanda-tanda Kiamat Besar

Sebelum kiamat besar datang ada tanda-tanda yang akan muncul dan terjadi peristiwa yang tidak biasa yang menjadi tanda-tanda hari kiamat akan datang. Adapun tanda-tanda tersebut meliputi :

Munculnya Dajjal

Dajjal adalah makhluk yang akan keluar pada hari kiamat dan ia akan keluar diantara Syam dan Iraq. Disebutkan bahwa dajjal adalah makhluk yang tinggi besar, buta mata kanannya dan didahinya tertulis kata kafir. Dajjal akan memiliki banyak pengikut terutama para kaum wanita (baca wanita dalam islam dan kedudukan wanita dalam islam) dan yahudi (baca sejarah yahudi dalam islam). Kemunculan dajjal ini disebutkan dalam beberapa hadits diantarannya berikut ini

”Di antara kejadian Adam j hingga Hari Kiamat, (tidak ada) sesuatu kejadian yang lebih besar daripada Dajjal(HR Muslim)

”Dia akan keluar diantara Syam dan Iraq dan akan membuat kerusakan ke kanan dan ke kiri. Wahai hamba Allah teguhlah kalian.” Kami bertanya, ”Wahai Rasulullah, berapa lama ia tinggal di bumi?” Beliau bersabda, ”Empat puluh hari; sehari seperti satu tahun, sehari seperti satu bulan, sehari seperti satu Jum‟at, dan hari-hari lainnya seperti hari-hari (biasa) kalian.”(HR Muslim)

Pada suatu hari Rasulullah a menyebutkan tentang Dajjal kepada manusia dan beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah Tabaraka wa Ta‟ala tidak buta, ketahuilah bahwa Al-Masih Dajjal buta mata kanan(nya) seperti anggur yang timbul.” (HR Bukhari)

2. Turunnya Nabi Isa As

Setelah Dajjal muncul dan menyebabkan kerusakan dimuka bumi, Allah akan mengutus Nabi Isa AS turun ke bumi. Ia akan turun di sebelah timur Damaskus, negeri Syam (baca nama-nama nabi dan rasul dan sejarah islam di Arab). Setiap orang kafir yang mencium nafasnya akan mati. Nabi Isa pulalah yang akan membunuh Dajjal. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits berikut ini

“Ketika (telah) demikian keadaan Dajjal, tiba-tiba Allah mengutus Isa bin Maryam yang akan turun pada menara putih di timur Damaskus, di antara dua sayap malaikat. Jika ia menundukkan kepalanya, (maka) turunlah (rambutnya). Dan jika ia mengangkatnya, (maka) mengalirlah (keringatnya) bagaikan butir mutiara. Maka tidak ada seorang kafir pun yang mendapatkan bau nafasnya, melainkan ia (akan) mati (seketika itu) dan nafasnya adalah sejauh pandangannya. Maka ia akan mencari Dajjal hingga di dapatkannya di pintu Ludd, maka Dajjal akan dibunuh (disana). Kemudian Nabi Isa pergi kepada kaum yang telah dipeliharaAllah dari gangguan (Dajjal) dan mengusap wajah-wajah mereka serta menyebutkan kedudukan mereka di Surga.”


“(Nabi Isa ) akan memerangi manusia untuk masuk ke dalam Islam. Ia akan menghancurkan salib dan membunuh babi-babi, dan menghapus jizyah (upeti). Allah akan menghancurkan seluruh agama pada masa tersebut, kecuali Islam. Pada zamannya Allah akan menghancurkan Al-Masih Dajjal. Akhirnya amanah pun terjaga di muka bumi hingga harimau dapat hidup dengan unta, singa dengan sapi, srigala dengan kambing dan anak-anak pun bermain dengan ular tanpa membahyakan mereka. Ia akan hidup selama empat puluh tahun, kemudian ia meninggal dunia lalu orang muslim menshalatkannya.(HR Ahmad dan Abu dawud)

3. Munculnya Ya’juj dan Ma’juj

Selain nabi Isa As tanda yang selanjutnya adalah Ya-juj dan Ma-juj. Mereka adalah dua manusia keturunan Adam. Adapun disebutkan bahwa Yajuj dan Majuj terhalang oleh dinding besar dan mereka tidak dapat melubanginya hingga tiba saatnya dan nantinya mereka akan mati karena ular yang membunuhnya. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits berikut :

“(Ya-juj dan Ma-juj) melubanginya setiap hari hingga ketika mereka hampir saja melubanginya, maka (pemimpin) di antara mereka berkata, “Kembalilah, kalian akan (kembali) melubanginya besok.” Kemudian Allah mengembalikannya kokoh seperti semula hingga ketika telah tiba waktunya dan Allah berkehendak untuk mengutus mereka kepada manusia, maka (pemimpin) mereka berkata, “Kembalilah, kalian akan (kembali) melubanginya besok, insya Allah (jika Allah menghendaki).” Ia mengucapkan istitsna (insya Allah). Maka keesokan harinya mereka kembali dan mendapati dinding tersebut dalam tetap keadaan seperti ketika mereka tinggalkan. Akhirnya mereka dapat melubanginya dan keluar di tengah-tengah manusia, lalu mereka meminum air dan manusia lari dari mereka.” (HR Tirmidzi)

4. Tiga penenggelaman Bumi

Tanda yang selanjutnya adalah tenggelamnya sebagian bumi terutama bumi bagian timur, barat dan jazirah Arab (baca jazirah islam) meskipun belum ada kenampakannya saat ini. Sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu hajar

“Telah ditemukan penenggelaman di berbagai tempat, akan tetapi mungkin saja bahwa yang dimaksud dengan tiga penenggelaman adalah sesuatu yang lebih dahsyat dari yang telah ditemukan, seperti ukurannya dan tempatnya yang lebih besar.”

5. . Munculnya Asap

Munculnya asap adalah salah satu tanda datangnya hari kiamat sebagaimana disebutkan dalam Surat Ad dukhan ayat 11

“Maka tunggulah hari ketika langit membawa asap yang nyata. Yang meliputi manusia, inilah siksa yang pedih.”

6. Terbitnya matahari dari barat

Jika biasanya matahari terbit dari timur maka pada hari kiamat matahari akan terbit dari barat dan pintu ibadah dan pertobatan ditutup pada hari itu. Seperti yang disebutkan dalam hadits berikut ini :

“Tidak akan terjadi Hari Kiamat hingga matahari terbit dari barat. Ketika (manusia) menyaksikan matahari terbit dari barat, (maka) semua manusia akan beriman. Pada hari tersebut tidak bermanfaat lagi iman seseorang yang belum beriman sebelum itu atau ia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya.(HR Bukhari)


7. Keluarnya Binatang melata

Sebelum hari kiamat, binatang melata akan keluar dari tanah Mekah dan memberikan tanda-tanda datangnya kiamat baik bagi kaum beriman maupun orang kafir. Mereka akan menandai wajah orang beriman sehingga bersinarlah rupanya sementara orang kafir akan ditandai bagian hidungnya sebagai suatu pertanda kekufuran.

8. Api yang mengumpulkan manusia

Tanda besar yang terakhir dari hari kiamat adalah api yang keluar dari daerah Yaman dan api tersebut akan menggiring seluruh umat manusia menuju negeri Syam. Hal ini disebutkan dalam hadits ketika Ibnu Umar berkata ketika menjelaskan tentang keluarnya api, ia berkata;
“Wahai Rasulullah, apa yang engkau perintahkan kepada kami?” Rasulullah amenjawab, “Hendaklah kalian berkumpul di Syam (HR Ahmad)

Kiamat memang akan datang dan itu pasti. Sebagai umat islam yang mengimani hari kiamat kita hendaknya selalu sedia mempersiapkan bekal kita untuk hari akhir dan hidup di akhirat kelak

Murkanya Allah

"Kalau Allah murka kepada seseorang itu, maka Allah akan berikan dia 3 perkara. Dalam waktu yang sama, Allah سبحانه  وتعالى akan tahan 3 perkara daripada dia berdasarkan niatnya." Kata Al-Habib Ahmad Bin Hasan Al-Attas. Seram. Jangan kata nak bersama dengan golongan wali Allah itu ketika di dunia ini lagi. Apatah lagi nanti nak bersama dengan mereka di Mahsyar nanti, semuanya itu adalah bergantung kepada niat dan keikhlasan kita ini.

"Kalau Allah سبحانه  وتعالى murka kepada seseorang itu, Allah سبحانه  وتعالى akan benarkan dia, berikan dia, izinkan dia untuk bercampur-gaul dengan Alim Ulama. Akan tetapi, Allah سبحانه  وتعالى  halang dia daripada dia menjadi salah seorang daripada Alim Ulama. Katakan dia seorang Ustaz lah. Katakan dia seorang Syeikh lah. Katakan dia seorang Guru lah. Ataupun dia selalu bersama dengan Alim Ulama. Dia mengatakan "Habib Fulan, Syeikh Fulan, Maulana Fulan itu sama-sama duduk dengan ana, sama-sama belajar dengan ana."

"Macam sama kan? Sama duduk satu majlis, sama dengan rupa, sama dengan pakaiannya, duduk majlis, duduk sama-sama satu sama lain, tapi Allah سبحانه  وتعالى halang engkau daripada menjadi salah seorang daripada mereka. Kenapa? Kerana niat engkau tak macam niat mereka. Ikhlas engkau tak macam ikhlas mereka. Engkau sangka engkau dah macam mereka, tapi sebenarnya bukan. Allah سبحانه  وتعالى halang engkau daripada jadi macam mereka. Nauzubillah min zalik!!!"

"Yang kedua, Allah سبحانه  وتعالى berikan dia, izinkan dia untuk melakukan amal banyak-banyak. Kita ini kadang-kadang nak buat pun payah tapi Allah berikan dia kemudahan sembahyang rajin, qiamuallai rajin, baca Al-Quran rajin. MasyaAllah, tetapi Allah cabut ikhlas dari hati dia. Buat untuk dikenal. Aku orang baik, aku ni soleh. Lepas dia buat saja dia ujub, lepas dia buat sesuatu amalan sahaja dia ujub. Allah!! Semua amalannya rosak belaka."

"Dia sangka; "Aku dah witir tiap-tiap malam tak tinggal, aku dah sedekah hari-hari ini, aku dah banyak buat baik ini dan sebagainya." Sehingga akhirnya nanti dia akan hampar kosong semuanya berterbangan. Kenapa? Kerana niat engkau tak sama dengan niat mereka yang betul-betul niatnya kerana Allah dalam mengerjakan amal."

"Yang ketiga, yang ketiga ini kita takut. Allah سبحانه  وتعالى berikan dia hikmah. Hikmah itu apa? Hikmah itu pandai bercakap. Kalau dia bercakap dengan orang punyalah halus, punyalah lembut, punyalah ada sirr yang dia cakap itu tetapi Allah سبحانه  وتعالى halang dia daripada mendapatkan fadhilat daripada hikmah yang ada didalam diri dia itu."

"Orang kalau dengar dia cakap dia boleh jadi baik, akan tetapi dia tak boleh jadi baik. Orang dengar cakap dia boleh tersentuh hatinya, boleh sampai menitiskan airmatanya, tapi dia sendiri tak tersentuh hati, tak menitis pun airmatanya. Nauzubillah min zalik! Ini kerana apa? Kerana niatnya tak bersih. Dia cuba nak tipu Allah, maka Allah tipu dia. Dia tertipu. Ini sebabnya niat kita ini sangat-sangat penting."

Wallohua'lambisawab

shirathal mustaqim

Kalimat shirathal mustaqim sendiri diambil dari kata bahasa Arab, yang banyak dijumpai kosakatnya di Al quran. Bahkan, kalimat ini berbunyi di setiap nafas diucapkan umat islam saat membaca surat Al-fatihah yang tiba pada bacaan “ihdinas shiratal mustaqim yang apabila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia yang bermakna (tunjukilah kami ke jalan yang lurus).

Kesimpulannya, secara harfiah shiratal mustaqi arti dan maknanya adalah jalan lurus atau juga bisa ditafsirkan “jembatan yang lurus”.

Dalam keyakinan umat muslim, sebagaimana dijelaskan dalam sumber hukum islam, jembatan shiratal mustaqim terbentang panjang di atas neraka yang menghubungkan dengan surga. Al-quran dan Hadist menggambarkan banyak orang yang jatuh ke neraka dan tidak sedikit dari mereka yang bisa melewatinya dalam kedipan mata ataukah secepat kilat. Semuanya, tak lepas dari amal baik atau buruk yang dari perbuatan kita masing-masing. Gambaran jembatan sirotol mustaqim sebagai berikut:

2. Lebih Tajam Dari Pedang

Fakta titian shiratal mustaqim digambarkan, dengan sebuah garis yang lebih lembut dari sehelai rambut dan lebih tajam lagi daripada pedang. Terkait dengan keadaan neraka dan jembatan sirhratal mustaqim. Di dalam Al-qur’an Allah berfirman:

A. Al quran dalam surat Maryam ayat 71–72

وَ إِنْ مِنْكُمْ إِلاَّ وارِدُها كانَ عَلى‏ رَبِّكَ حَتْماً مَقْضِيًّا(Surat: Maryam, ayat 71)

Dan tidak ada seseorang pun diantar kamu, melainkan akan mendatanginya. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kepastian yang telah ditentukan

1. وَ إِنْ مِنْكُمْ إِلاَّ وارِدُها

Makna: Semua orang, tidak terkecuali. Orang baik di kala di dunia ataupun dia orang jahat, namun dia mesti mendatangi neraka.”

2. كانَ عَلى‏ رَبِّكَ حَتْماً مَقْضِيًّا

Makna: Keputusan yang tidak dapat dirubah lagi , maka berbagai macam; faham ahli-ahli yang telah terdahulu berkenaan dengan ayat ini. Jadi perbincangan ialah tentang kalimat wariduha; yang di ayat ini memberinya arti mendatangi. Tetapi ada juga yang memberinya arti memasuki.

ثُمَّ نُنَجِّي الَّذينَ اتَّقَوْا وَ نَذَرُ الظَّالِمينَ فيها جِثِيًّا(Surat Maryam, ayat 72)

Kemudian itu akan kami selamatkan orang-orang yang bertakwa dan akan kami biarkan orang-orang yang zalim di dalamnya dalam keadaan berlutut.

1. ثُمَّ نُنَجِّي الَّذينَ اتَّقَوْا َ

Makna: Apabila telah selesai sekalian makhluk melalui atau mendatangi neraka itu dan yang jatuh karena kufurnya atau maksiatnya, maka dipelihara Allahlah orang yang beriman dan yang bertakwa menurut amalan mereka.

Cepat dan lambatnya melalui titian ialah menurut amalannya tatkala di dunia. Maka diberi syafa’atlah orarig Mu’min yang pernah terlanjur berdosa besar, dan memberikan syafa’at pula malaikat-malaikat, Nabi-­nabi dan orang-orang yang beriman yang diizinkan Allah, sehingga banyaklah orang yang telah dibakar neraka yang dikeluarkan: Telah hangus seluruh diri­nya, kecuali bekas sujud yang ada di keningnya.

2. وَ نَذَرُ الظَّالِمينَ فيها جِثِيًّا

Makna: Sungguhpun demikian, jika dipersambungkan dengan Surat 11, Hud ayat 107, ada juga Ulama berpendapat, bahwa jika Allah menghendaki, setelah hanya tinggal orang-orang yang kekal dalam neraka saja, Tuhan Maha Kuasa memindahkan mereka itu ke syurga, lalu menutup neraka itu untuk selama­-lamanya.

B. Dalam Hadist Meriwayatkan:

“Dan neraka Jahannam itu memiliki jembatan yang lebih tipis dari rambut dan lebih tajam dari pedang. Atasnya ada besi-besi yang berpengait dan duri-duri yang mengambil siapa saja yang dikehendaki Allah.

Manusia di atas jembatan itu ada yang (melintas) laksana kedipan mata, juga ada yang laksana kilat dan ada yang seperti angin kencang, laksana kuda yang berlari kencang serta ada yang laksana onta berjalan. Para malaikat berkata, Ya Allah selamatkanlah, selamatkanlah.

Maka ada yang selamat dan ada juga yang tercabik-cabik kemudian diselamatkan serta ada yang tergulung didalam neraka di atas wajahnya (HR Ahmad).

3. Licin dan Berduri

Jika ada yang bertanya titian shiratal mustaqim di mana letaknya? Apa dan bagaimana gambaran jembatan shiratal mustaqim? Untuk menjawab pertanyaan, ada sebuah hadist shahih dan diakui kebenarannya diriwayatkan oleh Al-Bukhari yang artinya kurang lebih sebagaimana berikut.

“Licin (serta bersifat) menggelincirkan. Atasnya, dijumpai besi-besi pengait dan kawat yang berduri di mana pada ujungnya bentuknya bengkok. Shiratal mustaqim itu sebagai sebuah pohon yang mempunyaiduri nejd, yang dikenal pohonsa’dan.

Pada saat itu, para rasul berdoa: Ya Allah, selamatkanlah dan selamatkanlah. Pada sirath itu juga ada pengait-pengait layaknya duri pohon Sa’dan. Hanya saja, tidak ada yang tahu ukuran besarnya, Allahu a’lam. Oleh sebab itu, ia mengaitkan manusia berdasarkan amalan mereka.

Demikian ulasan seputar titian siratul mustaqim yang bersumber dari Al Quran dan hadits yang bisa disimpulkan menjadi 10 kesimpulan, yaitu:

Banyak yang jatuh dan juga yang selamatJembatan menuju surga dengan neraka di bawahnyaLicin dan menggelincirkanLebih tajam daripada pedangTujuh kali lebih kecil dari sehelai rambut manusiaBerduri dengan ujungnya yang bengkokUkuran pasti besar kecilnya jembatan, Allahu a’lamJadi penentu manusia apakah ia masuk surga atau neraka, itu berdasarkan amal baik dan buruk saat di duniaDigambarkan durinya seperti pohon Sa’dan di dunia

Cara ampuh tidak diganggu setan saat sholat

Setan yang mengganggu saat sholat Namanya Khinzib, Dalam shalat terkadang berseliweran pikiran-pikiran sehingga mengurangi konsentrasi shalat. Apakah yang harus dilakukan untuk mendapatkan shalat yang khusyuk, dan menghilangkan pikiran-pikiran yang mengganggu tersebut?


Kasus semacam ini pernah dialami oleh salah seorang sahabat, yaitu Utsman bin Abil ‘Ash radhiallahu ‘anhu. Beliau datang kepada Nabi ﷺ mengadukan gangguan yang dia alami ketika shalat. Kemudian beliau ﷺ bersabda:


ذاك شيطان يقال له خنزب فإذا أحسسته فتعوذ بالله منه واتفل على يسارك ثلاثاً



“Itu adalah setan. Namanya Khinzib. Jika kamu merasa diganggu, mintalah perlindungan kepada Allah dari gangguannya dan meludahlah ke kiri tiga kali.”

Kata Utsman, “Aku pun melakukannya, kemudian Allah menghilangkan gangguan itu dariku.” [HR. Muslim, no. 2203]

Pelajaran Hadis:

Dalam hadis di atas Nabi ﷺ mengajarkan kepada kita dua cara untuk menghilangkan gangguan setan dalam shalat:


1. Memohon perlindungan kepada Allah dengan membaca ta’awudz (A’udzu billahi minas syaithanir rajim). Bacaan ini dilafalkan, bukan di batin. Ini hukumnya diperbolehkan dan tidak membatalkan shalat.

2. Meludah ringan ke kiri dengan cara meniupkan udara yang mengandung sedikit air ludah. Ini diperbolehkan, dengan syarat tidak mengganggu orang yang berada di sebelah kirinya dan tidak mengotori masjid.