Kiamat menurut istilah syara’ (agama) ialah satu ungkapan untuk suatu kejadian bencana yang maha dahsyat, yang menimpa kehidupan setiap makhluk hidup.
Di dalam Kitab Suci Al-Qur’an terdapat banyak sekali sinonim untuk kata kiamat. Tidak kurang dari sembilan belas kata di dalam Al-Qur’an itu yang mempunyai makna yang sepadan dengan kiamat. Lebih jelasnya dapat diterangkan sebagai berikut:
Hari Kiamat berarti Yaumus Saa’ah (Hari Kiamat), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“Sesungguhnya hari kiamat pasti akan datang, tidak ada keraguan tentangnya, akan tetapi kebanyakan manusia tiada beriman.” (QS. Al-Mu’min: 59).
Hari Kiamat berarti Yaumul Ba’tsi (Hari Kebangkitan), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“Sesungguhnya kamu telah berdiam (dalam kubur) manurut ketetapan Allah, sampai hari kebangkitan; maka inilah hari kebangkitan itu…” (QS. Ar Ruum: 56).
Hari Kiamat berarti Yaumud-Din (Hari Agama/Hari Pembalasan), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“Yang menguasai Hari Pembalasan.” (QS. Al-Faatihah: 3).
Hari Kiamat berarti Yaumul-Hasrah (Hari Penyesalan), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“Dan berilah mereka peringatan tentang Hari Penyesalan..” (QS. Maryam: 39).
Hari Kiamat berarti Ad-Daarul-Akhirah (Hari Akhirat), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“… Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (QS. Al-Ankabuut: 64).
Hari Kiamat berarti Yaumut-Tanaad (Hari Panggil Memanggil), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“Hai kaumku, sesungguhnya aku khawatir terhadapmu akan siksaan hari panggl memanggil.” (QS. Al-Mu’min: 32).
Hari Kiamat itu dinamakan hari panggil memanggil karena orang yang berkumpul di Padang Mahsyar sebagian memanggil sebagian yang lain untuk meminta tolong.
Hari Kiamat berarti Daarul-Qaraar (Negeri yang Kekal), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“… Dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.” (QS. Al-Mu’min: 39).
Hari Kiamat berarti Yaumul-Fashli (Hari Keputusan), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“Inilah hari keputusan yang kamu selalu mendustakannya.” (QS. Ash-Shaffat: 21).
Hari keputusan maksudnya ialah hari Allah SWT memberi keputusan dan pembalasan kepada hamba-Nya.
Hari Kiamat berarto Yaumul-Jam’i (Hari Dikumpulkannya Manusia), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“… Serta memberi peringatan (pula) tentang hari berkumpul (kiamat) yang tidak ada keraguan padanya …” (QS. Asy-Syuura: 7).
Hari Kiamat berarti Yaumul Hisab (Hari Perhitungan), kata tersebut dalam firman Allah berikut ini:
“Inilah apa yang dijanjikan kepadamu pada hari berhisab (perhitungan).” (QS. Shaad: 53).
Hari Kiamat berarti Yaumul-Wa’iid (Hari Ancaman), kata tersebut dalam firman Allah berikut ini:
“Dan ditiuplah sangkakala, itulah hari terlaksanannya ancaman.”(QS. Qaaf: 20).
Hari Kiamat berarti Yaumul-Khulud (Hari Abadi), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“Masukilah surga itu dengan aman, itulah hari kekekalan.” (QS. Qaaf: 34).
Hari Kiamat berarti Yaumul-Khuruuj (Hari Keluar dari Kubur), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“(yaitu) pada hari mereka mendengar teriakan dengan sebenar-benarnya itulah hari keluar (dari kubur).” (QS. Qaaf: 42).
Hari Kiamat berarti Al-Waaqi’ah (Hari Kejadian), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“Apabila terjadi hari kiamat.” (QS. Al-Waaqi’ah: 1).
Hari Kiamat berarti Al-Haaqqah (Hari Pasti Terjadi), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“Hari Kiamat, apakah hari kiamat itu? Dan tahukah kamu apakah hari kiamat itu?” (QS. Al-Haaqqah: 1-3).
Hari Kiamat berarti Ath-Thaammatul-Kubra (Hari Malapetaka yang Maha Besar), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“Maka apabila malapetaka yang sangat besar (hari kiamat) telah datang.” (QS. An-Naazi’aat: 34).
Hari Kiamat berarti Ash-Shaakh-khah (Hari Suara yang Menggelegar), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“Dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua).” (QS. ‘Abasa: 33).
Hari Kiamat berarti Al-Aazifah (Hari yang tiba-tiba), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut in:
“Telah dekat terjadinya kiamat.”(QS. An-Najm: 57).
Hari Kiamat berarti Al-Qaari’ah (Hari Bencana), kata tersebut dalam firman Allah berikut ini:
“Hari Kiamat, apakah hari kiamat itu? tahukah kamu apakah hari kiamat itu?” (QS. Al-Qaari’ah: 1-3).
Hari Kiamat berarti tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“… Sesungguhnya keguncangan hari kiamat itu suatu kejadian yang sangat dahsyat.” (QS. Al-Hajj: 1).
Dalil Naqli dan Aqli Tentang Kiamat
Dalil Al-Qur’an
Lebih spesifik, masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena kejadian kiamat diterangkan lebih jelas dalam ayat-ayat dan surah-surah Al-Qur’an sebagai berikut:
Al-Faatihah; surah 1 ayat 3
Al-Baqarah; surah 2 ayat 254 dan 281
Ali ‘Imran; surah 3 ayat 30, 106-107, dan 161
An-Nisaa’; surah 4 ayat 87
Al-An’aam; surah 6 ayat 23-24
Al-A’raaf; surah 7 ayat 6-9
Yunus; surah 10 ayat 45
Huud; surah 11 ayat 103-108
Ibrahim; surah 14 ayat 48-52
An-Nahl; surah 16 ayat 84-89
Al-Israa’; surah 17 ayat 13-14
Al-Kahfi; surah 18 ayat 47-49
Maryam; surah 19 ayat 39
ThaaHaa; surah 20 ayat 98-111
Al-Hajj; surah 22 ayat 1
Al-Mu’minun; surah 23 ayat 15-20 dan 101-103
Al-Furqaan; surah 25 ayat 17-19 dan 25-29
Al-Qashash; surah 28 ayat 62-66
Al-Ankabuut; surah 29 ayat 64
Ar-Ruum; surah 30 ayat 14-16, 43-44 dan 55-57
Luqman; surah 31 ayat 33
Saba’; surah 34 ayat 40-42
Yaa Siin; surah 36 ayat 48-54
Ash-Shaffaat; surah 37 ayat 21 dan 27-37
Shaad; surah 38 ayat 53
Al-Mu’min; surah 40 ayat 32
Asy-Syuura; surah 42 ayat 7
Az-Zukhruf; surah 43 ayat 38-39
Qaaf; surah 50 ayat 20, 34 dan 41-44
An-Najm; surah 53 ayat 57
Al-Qamar; surah 54 ayat 6-8
Al-Waaqi’ah; surah 56 ayat 1-12
Al-Mujaadilah; surah 58 ayat 18
Al-Haaqqah; surah 69 ayat 1-3 dan 15-18
Al-Ma’aarij; surah 70 ayat 8-18
Al-Muzzammil; surah 73 ayat 12-18
Al-Qiyaamah; surah 75 ayat 13-18
Al-Mursalaat; surah 77 ayat 35-39
An-Nabaa’; surah 78 ayat 17-40
An-Naazi’aat; surah 79 ayat 34-46
‘Abasa; surah 80 ayat 32-42
At-Takwiir; surah 81 ayat 1-14
Al-Ingithaar; surah 82 ayat 1-19
Al-Muthaffiffiin; surah 83 ayat 4-6
Al-Insyiqaaq; surah 84 ayat 1-15
Al-Ghaasyiyah; surah 88 ayat 1-17
Al-Fajr; surah 89 ayat 21-30
Al-Qaari’ah; surah 101 ayat 1-3
Dalil As Sunah
Diriwayatkan dari sahabat Sahl ra. Bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Aku diutus (menjadi nabi dan rasul) pada saat menjelang dekatnya hari Kiamat seperti dekatnya kedua jari ini (ketika itu beliau SAW berbicara sambil menunjukkan kedua jarinya).”
Diriwayat dari sahabat Ibnu Umar ra, Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang ingin melihat fenomena Hari Kiamat (dengan gambaran yang jelas) seakan-akan ia melihatnya di depan mata, maka hendaknya ia membaca (Surah At-Takwiir); Apabila matahari digulung dan apabila bintang-bintang berjatuhan dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan …” (HR. Imam Ahmad, Tirmidzi, dan Al-Hakim).
Diriwayatkan dari Abu Sa’id al-Khudri ra Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Bumi akan dilipat seperti roti pada hari kiamat dan Allah akan menggenggamnya sebagaimana kamu menggenggam rotimu yang kau siapkan untuk bekal dalam perjalanan …” (Riwayat Al-Imam Bukhari)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW pernah berkata:
“Pada hari kiamat manusia akan tenggelam dalam keringatnya sendiri yang tingginya mencapai mulut dan telinga mereka.”(Riwayat Imam Bukhari dan Ahmad).
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
“Ketika kiamat terjadi, dua orang yang hendak berjual beli telah menghamparkan kain di hadapan keduanya, tidak sempat lagi meneruskan jual beli dan tidak pula sempat melihat kain. Ketika Kiamat terjadi, seseorang yang baru selesai memerah susu sapinya tidak sempat lagi meminumnya. Ketika kiamat terjadi seseorang yang sedang memperbaiki kolamnya tidak sempat lagi meminum airnya. Ketika Kiamat terjadi seseorang yang mengangkat makanan ke mulutnya, tidak sempat lagi memakannya.” (Riwayat Imam Bukhari).
Dalil Aqli
Keberadaan dunia dengan kenikmatan dan penderitaan yang ada di dalamnya telah menjadi bukti akan adanya kehidupan lain di alam lain dimana di dalamnya terdapat keadilan, kebaikan, kesempurnaan, kebahagiaan dan penderitaan yang jauh lebih banyak dan lebih besar kadarnya daripada di dunia. Kehidupan di dunia dengan berbagai kebahagiaan dan penderitaan di dalamnya tidak lebih dari sehelai daun kecil jika dibandingkan dengan kehidupan akhirat yang maha luas.
Tidak ada sesuatu yang bertentangan dengan akal pada hari kebangkitan, dan hari pembalasan, sebab akal hanya memungkiri dan memustahilkan pertemuan dua hal yang saling berlawanan (kontradiksi). Hari kebangkitan dan hari pembalasan sedikit pun tidak masuk dalam kategori tersebut. Kebaikan kekuasaan Allah Ta’ala untuk mengembalikan manusia setelah kematian mereka, sebab pengembalian mereka itu tidak lebih sulit dari penciptaan mereka tanpa contoh sebelumnya.
Dikutip dari Syahida.com
Di dalam Kitab Suci Al-Qur’an terdapat banyak sekali sinonim untuk kata kiamat. Tidak kurang dari sembilan belas kata di dalam Al-Qur’an itu yang mempunyai makna yang sepadan dengan kiamat. Lebih jelasnya dapat diterangkan sebagai berikut:
Hari Kiamat berarti Yaumus Saa’ah (Hari Kiamat), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“Sesungguhnya hari kiamat pasti akan datang, tidak ada keraguan tentangnya, akan tetapi kebanyakan manusia tiada beriman.” (QS. Al-Mu’min: 59).
Hari Kiamat berarti Yaumul Ba’tsi (Hari Kebangkitan), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“Sesungguhnya kamu telah berdiam (dalam kubur) manurut ketetapan Allah, sampai hari kebangkitan; maka inilah hari kebangkitan itu…” (QS. Ar Ruum: 56).
Hari Kiamat berarti Yaumud-Din (Hari Agama/Hari Pembalasan), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“Yang menguasai Hari Pembalasan.” (QS. Al-Faatihah: 3).
Hari Kiamat berarti Yaumul-Hasrah (Hari Penyesalan), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“Dan berilah mereka peringatan tentang Hari Penyesalan..” (QS. Maryam: 39).
Hari Kiamat berarti Ad-Daarul-Akhirah (Hari Akhirat), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“… Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (QS. Al-Ankabuut: 64).
Hari Kiamat berarti Yaumut-Tanaad (Hari Panggil Memanggil), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“Hai kaumku, sesungguhnya aku khawatir terhadapmu akan siksaan hari panggl memanggil.” (QS. Al-Mu’min: 32).
Hari Kiamat itu dinamakan hari panggil memanggil karena orang yang berkumpul di Padang Mahsyar sebagian memanggil sebagian yang lain untuk meminta tolong.
Hari Kiamat berarti Daarul-Qaraar (Negeri yang Kekal), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“… Dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.” (QS. Al-Mu’min: 39).
Hari Kiamat berarti Yaumul-Fashli (Hari Keputusan), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“Inilah hari keputusan yang kamu selalu mendustakannya.” (QS. Ash-Shaffat: 21).
Hari keputusan maksudnya ialah hari Allah SWT memberi keputusan dan pembalasan kepada hamba-Nya.
Hari Kiamat berarto Yaumul-Jam’i (Hari Dikumpulkannya Manusia), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“… Serta memberi peringatan (pula) tentang hari berkumpul (kiamat) yang tidak ada keraguan padanya …” (QS. Asy-Syuura: 7).
Hari Kiamat berarti Yaumul Hisab (Hari Perhitungan), kata tersebut dalam firman Allah berikut ini:
“Inilah apa yang dijanjikan kepadamu pada hari berhisab (perhitungan).” (QS. Shaad: 53).
Hari Kiamat berarti Yaumul-Wa’iid (Hari Ancaman), kata tersebut dalam firman Allah berikut ini:
“Dan ditiuplah sangkakala, itulah hari terlaksanannya ancaman.”(QS. Qaaf: 20).
Hari Kiamat berarti Yaumul-Khulud (Hari Abadi), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“Masukilah surga itu dengan aman, itulah hari kekekalan.” (QS. Qaaf: 34).
Hari Kiamat berarti Yaumul-Khuruuj (Hari Keluar dari Kubur), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“(yaitu) pada hari mereka mendengar teriakan dengan sebenar-benarnya itulah hari keluar (dari kubur).” (QS. Qaaf: 42).
Hari Kiamat berarti Al-Waaqi’ah (Hari Kejadian), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“Apabila terjadi hari kiamat.” (QS. Al-Waaqi’ah: 1).
Hari Kiamat berarti Al-Haaqqah (Hari Pasti Terjadi), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“Hari Kiamat, apakah hari kiamat itu? Dan tahukah kamu apakah hari kiamat itu?” (QS. Al-Haaqqah: 1-3).
Hari Kiamat berarti Ath-Thaammatul-Kubra (Hari Malapetaka yang Maha Besar), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“Maka apabila malapetaka yang sangat besar (hari kiamat) telah datang.” (QS. An-Naazi’aat: 34).
Hari Kiamat berarti Ash-Shaakh-khah (Hari Suara yang Menggelegar), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“Dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua).” (QS. ‘Abasa: 33).
Hari Kiamat berarti Al-Aazifah (Hari yang tiba-tiba), kata tersebut terdapat dalam firman Allah berikut in:
“Telah dekat terjadinya kiamat.”(QS. An-Najm: 57).
Hari Kiamat berarti Al-Qaari’ah (Hari Bencana), kata tersebut dalam firman Allah berikut ini:
“Hari Kiamat, apakah hari kiamat itu? tahukah kamu apakah hari kiamat itu?” (QS. Al-Qaari’ah: 1-3).
Hari Kiamat berarti tersebut terdapat dalam firman Allah berikut ini:
“… Sesungguhnya keguncangan hari kiamat itu suatu kejadian yang sangat dahsyat.” (QS. Al-Hajj: 1).
Dalil Naqli dan Aqli Tentang Kiamat
Dalil Al-Qur’an
Lebih spesifik, masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena kejadian kiamat diterangkan lebih jelas dalam ayat-ayat dan surah-surah Al-Qur’an sebagai berikut:
Al-Faatihah; surah 1 ayat 3
Al-Baqarah; surah 2 ayat 254 dan 281
Ali ‘Imran; surah 3 ayat 30, 106-107, dan 161
An-Nisaa’; surah 4 ayat 87
Al-An’aam; surah 6 ayat 23-24
Al-A’raaf; surah 7 ayat 6-9
Yunus; surah 10 ayat 45
Huud; surah 11 ayat 103-108
Ibrahim; surah 14 ayat 48-52
An-Nahl; surah 16 ayat 84-89
Al-Israa’; surah 17 ayat 13-14
Al-Kahfi; surah 18 ayat 47-49
Maryam; surah 19 ayat 39
ThaaHaa; surah 20 ayat 98-111
Al-Hajj; surah 22 ayat 1
Al-Mu’minun; surah 23 ayat 15-20 dan 101-103
Al-Furqaan; surah 25 ayat 17-19 dan 25-29
Al-Qashash; surah 28 ayat 62-66
Al-Ankabuut; surah 29 ayat 64
Ar-Ruum; surah 30 ayat 14-16, 43-44 dan 55-57
Luqman; surah 31 ayat 33
Saba’; surah 34 ayat 40-42
Yaa Siin; surah 36 ayat 48-54
Ash-Shaffaat; surah 37 ayat 21 dan 27-37
Shaad; surah 38 ayat 53
Al-Mu’min; surah 40 ayat 32
Asy-Syuura; surah 42 ayat 7
Az-Zukhruf; surah 43 ayat 38-39
Qaaf; surah 50 ayat 20, 34 dan 41-44
An-Najm; surah 53 ayat 57
Al-Qamar; surah 54 ayat 6-8
Al-Waaqi’ah; surah 56 ayat 1-12
Al-Mujaadilah; surah 58 ayat 18
Al-Haaqqah; surah 69 ayat 1-3 dan 15-18
Al-Ma’aarij; surah 70 ayat 8-18
Al-Muzzammil; surah 73 ayat 12-18
Al-Qiyaamah; surah 75 ayat 13-18
Al-Mursalaat; surah 77 ayat 35-39
An-Nabaa’; surah 78 ayat 17-40
An-Naazi’aat; surah 79 ayat 34-46
‘Abasa; surah 80 ayat 32-42
At-Takwiir; surah 81 ayat 1-14
Al-Ingithaar; surah 82 ayat 1-19
Al-Muthaffiffiin; surah 83 ayat 4-6
Al-Insyiqaaq; surah 84 ayat 1-15
Al-Ghaasyiyah; surah 88 ayat 1-17
Al-Fajr; surah 89 ayat 21-30
Al-Qaari’ah; surah 101 ayat 1-3
Dalil As Sunah
Diriwayatkan dari sahabat Sahl ra. Bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Aku diutus (menjadi nabi dan rasul) pada saat menjelang dekatnya hari Kiamat seperti dekatnya kedua jari ini (ketika itu beliau SAW berbicara sambil menunjukkan kedua jarinya).”
Diriwayat dari sahabat Ibnu Umar ra, Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang ingin melihat fenomena Hari Kiamat (dengan gambaran yang jelas) seakan-akan ia melihatnya di depan mata, maka hendaknya ia membaca (Surah At-Takwiir); Apabila matahari digulung dan apabila bintang-bintang berjatuhan dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan …” (HR. Imam Ahmad, Tirmidzi, dan Al-Hakim).
Diriwayatkan dari Abu Sa’id al-Khudri ra Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Bumi akan dilipat seperti roti pada hari kiamat dan Allah akan menggenggamnya sebagaimana kamu menggenggam rotimu yang kau siapkan untuk bekal dalam perjalanan …” (Riwayat Al-Imam Bukhari)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW pernah berkata:
“Pada hari kiamat manusia akan tenggelam dalam keringatnya sendiri yang tingginya mencapai mulut dan telinga mereka.”(Riwayat Imam Bukhari dan Ahmad).
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
“Ketika kiamat terjadi, dua orang yang hendak berjual beli telah menghamparkan kain di hadapan keduanya, tidak sempat lagi meneruskan jual beli dan tidak pula sempat melihat kain. Ketika Kiamat terjadi, seseorang yang baru selesai memerah susu sapinya tidak sempat lagi meminumnya. Ketika kiamat terjadi seseorang yang sedang memperbaiki kolamnya tidak sempat lagi meminum airnya. Ketika Kiamat terjadi seseorang yang mengangkat makanan ke mulutnya, tidak sempat lagi memakannya.” (Riwayat Imam Bukhari).
Dalil Aqli
Keberadaan dunia dengan kenikmatan dan penderitaan yang ada di dalamnya telah menjadi bukti akan adanya kehidupan lain di alam lain dimana di dalamnya terdapat keadilan, kebaikan, kesempurnaan, kebahagiaan dan penderitaan yang jauh lebih banyak dan lebih besar kadarnya daripada di dunia. Kehidupan di dunia dengan berbagai kebahagiaan dan penderitaan di dalamnya tidak lebih dari sehelai daun kecil jika dibandingkan dengan kehidupan akhirat yang maha luas.
Tidak ada sesuatu yang bertentangan dengan akal pada hari kebangkitan, dan hari pembalasan, sebab akal hanya memungkiri dan memustahilkan pertemuan dua hal yang saling berlawanan (kontradiksi). Hari kebangkitan dan hari pembalasan sedikit pun tidak masuk dalam kategori tersebut. Kebaikan kekuasaan Allah Ta’ala untuk mengembalikan manusia setelah kematian mereka, sebab pengembalian mereka itu tidak lebih sulit dari penciptaan mereka tanpa contoh sebelumnya.
Dikutip dari Syahida.com
EmoticonEmoticon