Surat Al-Fatihah dinamakan juga surat Al-Kafiyatu As-Syafiyah, Al-Kafiyah yang berarti pencukup dan As-Syafiah yang berarti penyembuhan, maka di dalam surat tersebut ada penyembuh untuk berbagai macam penyakit hati maupun badan.
1. Penyakit hati seperti sombong, riya, ujub, dan lain-lain dapat disembuhkan dengan Al-Fatihah.
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan[1], “Sering aku mendengar Syaikul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan, Iyya-Ka na’budu, yang berarti Kepada-Mu lah kami menyembah, merupakan obat dari penyakit riya’, dan Iyya-Ka nasta’in yang berarti Kepada-Mu lah kami meminta pertolongan merupakan obat dari penyakit kesombongan. Maka Iyya-Ka na’budu dapat menghilangkan penyakit-penyakit hati, dengan mengingatkan seorang hamba akan kedudukan ikhals yang merupakan semulia-mulianya kedudukan, dan Iyya-Ka nasta’in menyadarkan seorang hamba akan kefakiran dan kebutuhannya terhadap pertolongan Allah.
Seperti dalam firman-Nya Allah mengatakan,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنتُمُ الْفُقَرَاء إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ
“Wahai sekalian manusia kalian ini fakir (butuh) kepada Allah, dan Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji” (QS. Fatir:15).
2. Al-Fatihah untuk penyakit badan, terdapat sebuah hadits dari sahabat Abu Said Al-Khudriy,
عَنْ أَبِى سَعِيدٍ الْخُدْرِىِّ أَنَّ نَ سًا مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانُوا فى سَفَرٍ فَمَرُّوا بِحَىٍّ مِنْ أَحْيَاءِ الْعَرَبِ فَاسْتَضَافُوهُمْ فَلَمْ يُضِيفُوهُمْ. فَقَالُوا لَهُمْ هَلْ فِيكُمْ رَاقٍ فَإِنَّ سَيِّدَ الْحَىِّ لَدِيغٌ أَوْ مُصَابٌ. فَقَالَ رَجُلٌ مِنْهُمْ نَعَمْ فَأَتَاهُ فَرَقَاهُ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ فَبَرَأَ الرَّجُلُ فَأُعْطِىَ قَطِيعًا مِنْ غَنَمٍ فَأَبَى أَنْ يَقْبَلَهَا. وَقَالَ حَتَّى أَذْكُرَ ذَلِكَ لِلنَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم-. فَأَتَى النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ. فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَاللَّهِ مَا رَقَيْتُ إِلاَّ
بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ. فَتَبَسَّمَ وَقَالَ « وَمَا أَدْرَاكَ أَنَّهَا رُقْيَةٌ ». ثُمَّ قَالَ خُذُوا مِنْهُمْ وَاضْرِبُوا لِى بِسَهْمٍ مَعَكُمْ
“Bahwa ada sekelompok sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dahulu berada dalam perjalanan safar, lalu melewati suatu kampung Arab. Kala itu, mereka meminta untuk dijamu, namun penduduk kampung tersebut enggan untuk menjamu. Penduduk kampung tersebut lantasberkata kepada para sahabat yang mampir, “Apakah di antara kalian ada yang bias meruqyah karena pembesar kampung tersebut tersengat binatang atau terserang demam.” Di antara para sahabat lantas berkata, “Iya ada.” Lalu iapun mendatangi pembesar kampung tersebut dan ia meruqyahnya dengan membaca surat Al-Fatihah. Maka pembesar kampung itupun sembuh. Lalu yang membacakan ruqyah tadi diberikan seekor kambing, namun ia enggan menerimanya, -dan disebutkan- ia mau menerima sampai kisah tadi diceritakan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Lalu ia mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan menceritakan kisahnya tadi kepada beliau. Ia berkata, “Wahai Rasulullah, aku tidaklah meruqyah kecuali dengan membaca surat Al-Fatihah.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lantas tersenyum dan berkata, “Bagaimana engkau bias tahu Al-Fatihah adalah ruqyah?” Beliaupun bersabda, “Ambil kambing tersebut dari mereka dan potongkan untukku sebagiannya bersama kalian” (HR. Bukhari dan Muslim).
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
مكثت بمكة مدة تعتريني أدواء، و لا أجد طبيبا، فكنت أعالج نفسي بالفاتحة، فأرى لها تأثيرا عجيبا، فكنت أصف ذلك لمن يشتكي ألما، و كان كثيرمنهم يبرأ سريعا.2
“Aku pernah menginap di Makkah selama beberapa saat lalu aku jatuh sakit, aku tidak mendapatkan satupun dokter di sana, maka aku mencoba mengobati diriku sendiri dengan membaca surat Al-Fatihah, dan aku dapati perubahan yang sangat menakjubkan, sejak saat itu aku sering memberikan saran kepada orang-orang yang mengeluh akan penyakitnya untuk membaca Al-Fatihah dan banyak dari mereka mendapatkan kesembuhan dengan cepat.”
Perlu diperhatikan, membaca Al-Fatihah untuk menyembuhkan juga harus diiringi dengan rasa percaya dan yakin kepada Allah, jika telah bersatu rasa kepercayaan serta keyakinan kepada Allah, maka bacaan Al-Fatihah akan benar-benar memberikannya kesembuhan.
Dikutip dari https://muslim.or.id
1. Penyakit hati seperti sombong, riya, ujub, dan lain-lain dapat disembuhkan dengan Al-Fatihah.
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan[1], “Sering aku mendengar Syaikul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan, Iyya-Ka na’budu, yang berarti Kepada-Mu lah kami menyembah, merupakan obat dari penyakit riya’, dan Iyya-Ka nasta’in yang berarti Kepada-Mu lah kami meminta pertolongan merupakan obat dari penyakit kesombongan. Maka Iyya-Ka na’budu dapat menghilangkan penyakit-penyakit hati, dengan mengingatkan seorang hamba akan kedudukan ikhals yang merupakan semulia-mulianya kedudukan, dan Iyya-Ka nasta’in menyadarkan seorang hamba akan kefakiran dan kebutuhannya terhadap pertolongan Allah.
Seperti dalam firman-Nya Allah mengatakan,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنتُمُ الْفُقَرَاء إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ
“Wahai sekalian manusia kalian ini fakir (butuh) kepada Allah, dan Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji” (QS. Fatir:15).
2. Al-Fatihah untuk penyakit badan, terdapat sebuah hadits dari sahabat Abu Said Al-Khudriy,
عَنْ أَبِى سَعِيدٍ الْخُدْرِىِّ أَنَّ نَ سًا مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانُوا فى سَفَرٍ فَمَرُّوا بِحَىٍّ مِنْ أَحْيَاءِ الْعَرَبِ فَاسْتَضَافُوهُمْ فَلَمْ يُضِيفُوهُمْ. فَقَالُوا لَهُمْ هَلْ فِيكُمْ رَاقٍ فَإِنَّ سَيِّدَ الْحَىِّ لَدِيغٌ أَوْ مُصَابٌ. فَقَالَ رَجُلٌ مِنْهُمْ نَعَمْ فَأَتَاهُ فَرَقَاهُ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ فَبَرَأَ الرَّجُلُ فَأُعْطِىَ قَطِيعًا مِنْ غَنَمٍ فَأَبَى أَنْ يَقْبَلَهَا. وَقَالَ حَتَّى أَذْكُرَ ذَلِكَ لِلنَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم-. فَأَتَى النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ. فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَاللَّهِ مَا رَقَيْتُ إِلاَّ
بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ. فَتَبَسَّمَ وَقَالَ « وَمَا أَدْرَاكَ أَنَّهَا رُقْيَةٌ ». ثُمَّ قَالَ خُذُوا مِنْهُمْ وَاضْرِبُوا لِى بِسَهْمٍ مَعَكُمْ
“Bahwa ada sekelompok sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dahulu berada dalam perjalanan safar, lalu melewati suatu kampung Arab. Kala itu, mereka meminta untuk dijamu, namun penduduk kampung tersebut enggan untuk menjamu. Penduduk kampung tersebut lantasberkata kepada para sahabat yang mampir, “Apakah di antara kalian ada yang bias meruqyah karena pembesar kampung tersebut tersengat binatang atau terserang demam.” Di antara para sahabat lantas berkata, “Iya ada.” Lalu iapun mendatangi pembesar kampung tersebut dan ia meruqyahnya dengan membaca surat Al-Fatihah. Maka pembesar kampung itupun sembuh. Lalu yang membacakan ruqyah tadi diberikan seekor kambing, namun ia enggan menerimanya, -dan disebutkan- ia mau menerima sampai kisah tadi diceritakan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Lalu ia mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan menceritakan kisahnya tadi kepada beliau. Ia berkata, “Wahai Rasulullah, aku tidaklah meruqyah kecuali dengan membaca surat Al-Fatihah.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lantas tersenyum dan berkata, “Bagaimana engkau bias tahu Al-Fatihah adalah ruqyah?” Beliaupun bersabda, “Ambil kambing tersebut dari mereka dan potongkan untukku sebagiannya bersama kalian” (HR. Bukhari dan Muslim).
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
مكثت بمكة مدة تعتريني أدواء، و لا أجد طبيبا، فكنت أعالج نفسي بالفاتحة، فأرى لها تأثيرا عجيبا، فكنت أصف ذلك لمن يشتكي ألما، و كان كثيرمنهم يبرأ سريعا.2
“Aku pernah menginap di Makkah selama beberapa saat lalu aku jatuh sakit, aku tidak mendapatkan satupun dokter di sana, maka aku mencoba mengobati diriku sendiri dengan membaca surat Al-Fatihah, dan aku dapati perubahan yang sangat menakjubkan, sejak saat itu aku sering memberikan saran kepada orang-orang yang mengeluh akan penyakitnya untuk membaca Al-Fatihah dan banyak dari mereka mendapatkan kesembuhan dengan cepat.”
Perlu diperhatikan, membaca Al-Fatihah untuk menyembuhkan juga harus diiringi dengan rasa percaya dan yakin kepada Allah, jika telah bersatu rasa kepercayaan serta keyakinan kepada Allah, maka bacaan Al-Fatihah akan benar-benar memberikannya kesembuhan.
Dikutip dari https://muslim.or.id
EmoticonEmoticon